Bentuk KAMI, Gatot Nurmantyo Merasa Sumpahnya Terusik, 'Saya Diam Maka Jelas Tempatnya di Neraka'
Gatot Nurmantyo bicara soal sumpahnya saat bergabung menjadi abdi negara. Sampai dengan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila ( RUU HIP )
Pria 60 tahun itu lalu menjelaskan aksinya sekarang sebagai bagian dari sumpah saat tergabung menjadi abdi negara.
Gatot merasa sumpah yang pernah diucapkan atas nama agama itu membuatnya tidak boleh bungkam.
"Sedangkan saya pada saat 38 tahun lalu disumpah, 'Demi Allah saya bersumpah akan selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945'," jelas dia.
"Apabila saya diam, maka jelas tempatnya di neraka saya," ungkap Gatot.
Lama bungkam setelah memasuki masa purna bakti, Gatot kembali muncul dan membentuk KAMI.
"Maka saya dikatakan 'turun gunung' atau apa, walaupun diprotes sama anak istri, saya harus," tegas dia.
Lihat videonya mulai menit 3:50
• Gatot Nurmantyo Mengaku Pernah Ditawari Jabatan Menteri yang Kini Diemban Prabowo
• Gatot Nurmantyo Mengaku Tolak Tawaran jadi Menhan dari Jokowi, Enggan Disebut Dukung Prabowo
• Jawaban Tegas Gatot Nurmantyo Soal KAMI Bakal Jadi Parpol, Eks Panglima TNI: Saya Tak Akan Di Sini
Tegaskan KAMI Tidak Menakutkan
Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dari gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Sebagai Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo lantas mengungkapkan tujuan KAMI melalui Zoom In tvOne yang tayangan di channel YouTube TalkShowtvOne pada Jumat (21/8/2020).
Mulanya, Gatot menjelaskan bahwa sebenarnya diskusi KAMI dengan sejumlah tokoh itu sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu.
Menurut ceritanya, intimidasi kepada para tokoh yang hadir di deklarasi KAMI benar adanya.
Dikatakan Gatot, ada beberapa orang yang tidak jadi hadir pada deklarasi di Tugu Proklamasi Jakarta, Selasa (18/8/2020) karena diintimidasi.
"Itu sudah 3 bulan yang lalu kita bicara. Tapi meeting-meeting sudah sejak lalu."