Gatot Nurmantyo Mengaku Pernah Ditawari Jabatan Menteri yang Kini Diemban Prabowo
Gatot Nurmantyto mengaku pernah ditawari jabatan menteri oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapan satu hal mengejutkan tentang diirnya.
Gatot Nurmantyto mengaku pernah ditawari jabatan menteri oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Saat itu dirinya mengaku jabatan yang ditawarkan adalah Menteri Pertahanan ( Menhan ).
Namun karena satu dan lain hal ia menolak menggantikan posisi Ryamizard Ryacudu ketika itu.
Gatot Nurmantyo juga membantah dirinya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat diundang dalam tayangan eTalk Show di TvOne, Kamis (20/8/2020).
Gatot juga mengaku Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) pernah menawarinya jabatan yang kini diemban Prabowo Subianto, yakni Menteri Pertahanan.
• Punya Harta Rp 110 Miliar dan Lulusan S2, Wanita Ini Pilih Bekerja Jadi Pemulung Sampah
• Ayah Adhisty Zara Murka, Cari Penyebar Video Tak Senonoh, Kyla Eks JKT48 Ungkap Kondisi Adiknya
• Temukan Surat Utang Negara Tahun 1947 Kepada Kakeknya di Dalam Guci Tua, Warga OKI Ungkap Kronologi
• Kabar Reshuffle Kabinet Andika Perkasa Diajukan Jadi Panglima TNI, Hadi Menhan, Prabowo Jadi Mentan?
Mantan Pangkostrad itu menegaskan dirinya bersikap netral saat pilpres.
Awalnya hal itu disinggung presenter Wahyu Muryadi.
"Pada last minute kayaknya Anda menentukan sikap politiknya untuk berpihak kepada paslon capres nomor 02 (Prabowo-Sandiaga), betul ya?" tanya Wahyu Muradi.
Ia membantah kehadirannya dalam acara pasangan calon tersebut berarti dukungan.
"Saya datang ke sana kampanye enggak? Saya bicara kebangsaan itu," tegas Gatot Nurmantyo.
"Sampeyan 'kan milih 02 to? Diumumkan itu," tanya Wahyu lagi.
"Kok bisa tahu? Di dalam bilik kok," jawab Gatot mengelak.
Wahyu lalu melontarkan sindiran sikap narasumbernya ini seolah menunjukkan keinginan menduduki jabatan menteri.