Virus Corona
Pandemi Corona, Pelajar Tidak Bersekolah Secara Tatap Muka, 7 Siswa di Lombok Pilih untuk Menikah
Saat ini masih pandemi Corona, para pelajar tidak bersekolah secara tatap muka tetapi 7 siswa di Lombok memilih untuk menikah
TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini masih pandemi Corona, para pelajar tidak bersekolah secara tatap muka tetapi 7 siswa di Lombok memilih untuk menikah.
Sebanyak tujuh siswa madrasah Aliyah (setingkat SMA) dan Tsanawiyah (setingkat SMP) di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pernikahan dini.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur Arqom membenarkan bahwa salah satu alasan tujuh siswa menikah karena terlalu lama tidak masuk sekolah.
Adapun para siswa diminta belajar dari rumah sejak Maret karena pandemi covid-19.
"Ya di samping alasan itu (tidak masuk sekolah), ada faktor lain yang menyebabkan pernikahan dini," kata Arqom saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).
• NEWS VIDEO Belum Menikah di Usia 36 Tahun, Luna Maya Mengaku Sempat Tertekan
• 2 Nakes di RSD Soemarno Sosroatmodjo Positif Corona, Sampel Swab 17 Kontak Erat Diperiksa di Tarakan
Faktor lainnya, kata Arqom karena para siswa suka sama suka.
Sebanyak tujuh siswa yang menikah itu terdiri dari lima siswa MA dan dua siswa MTs.
Mereka berasal dari Kecamatan Aik Mal dan Wanasaba.
Diakui Arqom bahwa di wilayah tersebut memang kerap terjadi pernikahan dini sehingga dua wilayah itu menjadi wilayah binaan Kemenag dalam pencegahan pernikahan usia dini.
Pembinaan yang dilakukan dengan tetap melakukan sosialisasi, penyuluhan tentang pernikahan dini.
Namun, selama covid-19, kegiatan tersebut tertunda.
• Kronologi 2 Nakes RSD Soemarno Sosroatmodjo Terpapar Corona, Berawal dari Kasus Import di Tarakan
• Amien Rais-Din Syamsuddin Cs Cabut Gugatan UU Penanganan Virus Corona di MK, Bukan Alasan Subtansial
Menurut Arqom angka pernikahan dini di sekolah madrasah lebih rendah dari pada sekolah umum yang mencapai belasan kasus.
"Lebih banyak siswa sekolah umum, kalau tidak salah mencapai 18 orang," kata Arqom.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Lombok Timur Asrul Sani mengatakan, tren kasus pernikahan dini meningkat setiap tahunnya.
"Kasus pernikahan anak setiap tahun terjadi, tidak hanya masa covid-19, tetapi ada peningkatan periode yang sama dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu 19 kasus yang dilaporkan ke kami, saat ini sampai Juli sudah 15 kasus," kata Asrul saat dhubungi.
• BREAKING NEWS 2 Nakes di RSD Soemarno Sosroatmodjo Positif Corona, Pelayanan di IGD Dibatasi
• BREAKING NEWS Bontang Tambah 48 Kasus Positif Virus Corona, 47 Orang Asal Klaster PKT