Emosi Ngabalin Tersulut, Tak Tinggal Diam Dikatai Rocky Gerung, Debat Panas Soal Fungsi Influencer
Emosi Ali Mochtar Ngabalin tersulut, tak tinggal diam dikatai Rocky Gerung, debat panas soal fungsi influencer
TRIBUNKALTIM.CO - Emosi Ali Mochtar Ngabalin tersulut, tak tinggal diam dikatai Rocky Gerung, debat panas soal fungsi influencer.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin berang mendengar sindiran Rocky Gerung atas cara berkomunikasinya.
Keduanya terlibat debat panas soal penggunaan jasa influencer oleh Pemerintah Jokowi.
Rocky Gerung menjadikan Ali Mochtar Ngabalin contoh buruk komunikasi Pemerintah.
Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait kemunculan influencer pemerintah.
Keberadaan influencer tersebut sempat menjadi sorotan lantaran menghabiskan uang negara senilai Rp 90,45 miliar yang merupakan temuan dari Indonesia Corruption Watch ( ICW).
• 800 Ribu Usaha Dapat BanPres Jokowi Rp 2,4 Juta, UMKM Yang Belum Dapat Masih Bisa Daftar Di Sini
• 15 Juta Karyawan Dapat BLT Rp 600 Ribu Paling Lambat Akhir September, Ini Daftar Bank Sudah Transfer
• BREAKING NEWS PDIP Resmi Usung Pasangan Zainal Arifin Paliwang-Yansen Tipa Padan di Pilgub Kaltara
• Serang Balik Sindiran Bos PDIP Megawati, Deklarator KAMI Tantang Debat Oligarki dan Dinasti Politik
Dilansir dalam acara Dua Sisi 'tvOne', Kamis (27/8/2020), Rocky Gerung menilai bahwa influencer memang diperlukan untuk bisa menyampaikan pesan pemerintah kepada masyarakat.
Namun di satu sisi, menurut Rocky Gerung, kemunculan influencer menandakan ada fungsi komunikasi yang tidak jalan dari pemerintah.
Dirinya pun tidak segan mencontohkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang dinilai memiliki peran tersebut.
"Influencer itu akhirnya diperlukan karena pola komunikasi Ngabalin buruk," ujar Rocky Gerung.
Tidak sependapat dengan apa yang disampaikan Rocky Gerung, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan bahwa influencer memang dibutuhkan untuk membantu pemerintah menyebarkan informasi.
Dirinya mengingatkan bahwa orang-orang influencer itu juga merupakan rakyat Indonesia dengan keunggulan memiliki reatifitas tinggi.
Ia pun mempertanyakan kenapa justru terasa disepelekan fungsinya.
"Memang diperlukan, influencer itu siapa sih?
China, orang asing, itu adalah anak-anak Indonesia yang memiliki kreatifitas yang bagus," jawab Ali Mochtar Ngabalin.
"Otakmu yang harusnya diperbaiki," imbuhnya.
Meski mengakui ada benarnya apa yang diterangkan oleh Ali Mochtar Ngabalin, Rocky Gerung masih tetap mempertanyakan fungsi dan keberadaan dari influencer.
Menurutnya, semakin banyaknya influencer maka semakin menandakan fungsi komunikasi dari pemerintah terbilang buruk.
• Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD Belajar Dari Rumah Jumat 28 Agustus 2020, Si Kumbi Anak Jujur
Sebaliknya, jika pemerintah mampu melakukan menyampaikan komunikasinya dengan baik kepada masyarakat, maka Rocky Gerung memastikan tidak akan mungkin ada influencer.
"Jadi yang diterangkan Ngabalin itu semuanya diperlukan untuk mensubsidi kekurangan pikirannya Ngabalin," katanya.
"Di mana logikamu, di situ kau yang salah berpikir," bantah Ali Mochtar Ngabalin.
"Kalau anda sudah benar enggak perlu ada influencer," jelas Rocky Gerung.
Ngabalin Bereaksi
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membalas kritik yang dilontarkan terhadap anggaran pembiayaan jasa influencer senilai Rp90,45 miliar.
Hal itu ia sampaikan dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (27/8/2020).
Sebelumnya akademisi Rocky Gerung menyoroti temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait pembiayaan influencer untuk menyosialisasikan program-program pemerintah.
Peneliti ICW Wana Alamsyah menyinggung penggunaan jasa influencer dapat mengabaikan peran bagian kehumasan yang seharusnya melakukan tugas itu.
• Juventus Siapkan Manuver Tikung Inter Milan Demi Rekrut Eks Gelandang AC Milan Pilihan Andrea Pirlo
Ali Ngabalin kemudian menanggapi kritik Rocky Gerung dan Wana Alamsyah tersebut.
"Saya mau bilang, tidak ada urusannya dengan Wana dan Rocky terkait dengan Biro Pers kah, Kehumasan kah," kata Ali Mochtar Ngabalin.
"Bukan urusanmu itu. Itu organisasi pemerintah. Bahwa kalau pemerintah membutuhkan dalam penyebaran informasi," tambah dia.
Ia menjelaskan pihaknya menggunakan jasa pemuka masyarakat untuk membantu mengkampanyekan program pemerintah.
Ali Mochtar Ngabalin menilai langkah itu tidak bertentangan dengan regulasi mana pun.
"Saya lagi-lagi menggunakan istilah pemuka pendapat, influencer, dan lain-lain.
Dalam rangka apa?
Dalam rangka menyukseskan sebuah program pemerintah yang diluncurkan," paparnya.
Ia lalu menilai anggaran influencer itu tidak perlu perlu menjadi sorotan berlebihan.
"Apa masalahnya di situ? Undang-undang mana yang dilarang? Kenapa justru menjadi masalah?" tanya staf KSP ini.
Ngabalin juga menyinggung tuduhan Rocky Gerung bahwa penggunaan influencer itu bertujuan menutupi kegagalan pemerintah.
Ia menilai tuduhan Rocky ini tidak berdasar.
"Supaya rakyat juga jadi tahu. Kalau posisi ini Wana harus bilang untuk Biro Kehumasan atau Rocky menyebutkan harus dibubarkan atau gagal, di mana ukurannya?
Apa masalahmu dengan barang itu?" tanya Ngabalin.
Sebelumnya Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto turut membantah pihaknya menggunakan jasa influencer yang berbayar.
• BLT UMKM Rp 2,4 Juta Cair Siang Ini, Bagaimana yang Belum Dapat? Ada Tahap II, Ini Syarat dan Cara
Ia bahkan menyebutkan kritik terhadap anggaran itu hanya berdasar persepsi semata.
"Di tempat saya enggak ada influencer itu. Apa yang dipersepsikan oleh siapapun, saya enggak tahu, termasuk mungkin Rocky atau dia (Wana), itu jelas-jelas salah," tegas Henry Subiakto.
"Dan mohon maaf, komunikasi publik dan humas itu ada di tempat saya," tandasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Rocky Gerung Sebut Adanya Influencer karena Komunikasi Buruk KSP, Ngabalin: Kau yang Salah Berpikir, https://wow.tribunnews.com/2020/08/28/rocky-gerung-sebut-adanya-influencer-karena-komunikasi-buruk-ksp-ngabalin-kau-yang-salah-berpikir?page=all.