Megawati Heran Jokowi Diminta Mundur, Refly Harun Ingatkan Soal Gus Dur dan Soeharto, Ada 2 Jalur

Megawati heran Jokowi diminta mundur, Refly Harun ingatkan soal Gus Dur dan Soeharto, ada 2 jalur

Editor: Rafan Arif Dwinanto
WARTA KOTA/DESY SELVIANY
PENYIRAMAN AIR KERAS - Pengamat hukum tata negara Refly Harun menyambangi rumah Novel Baswedan, Minggu (14/6/2020). 

"Jadi kalau minta mundur jalannya ke DPR.

DPR mengajukan Impeachment kalau jalurnya Impeachment," ungkapnya.

"Tapi kalau jalurnya langsung ke kekuasaan, silakan, karena mundur hak subjektif dari Presiden," pungkasnya.

Pernyataan Megawati

Sedang membahas calon pengganti Tri Rismaharini di Pilkada Surabaya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan ( PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung pihak-pihak yang meminta Presiden Joko Widodo untuk mundur.

Ia juga merasa heran pada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Jokowi,

Megawati Soekarnoputri merasa heran kepada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Presiden Joko Widodo dari pemerintahan hasil pemilihan langsung oleh rakyat.

"Banyak orang tidak suka pemerintahan sekarang, padahal pemerintah ini (dipilih) Langsung, bukan dulu oleh MPR," ujar Megawati saat pengumuman pasangan calon kepala daerah gelombang IV secara virtual, Jumat (28/8/2020).

"Tolong diingat, lah kok bisa minta Pak Jokowi mundur," sambung Megawati.

 PROFIL Adly Fairuz, Cucu Maruf Amin, dari Sinetron Cinta Fitri, Diusung PDIP Jadi Cawabup Karawang

 Usai Zainal - Yansen TP Diusung PDIP di Pilgub Kaltara, Parpol Pengusung Berpeluang Bertambah Lagi

 LENGKAP Daftar Rekomendasi PDIP untuk 58 Calon Kepala Daerah, Ada Kaltara, Nunukan, Berau, Mahulu

 Serang Balik Sindiran Bos PDIP Megawati, Deklarator KAMI Tantang Debat Oligarki dan Dinasti Politik

Menurut Megawati, Presiden Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019 diusung PDI Perjuangan dan juga merupakan kader partai berlambang kepala banteng moncong putih.

"Dari awal kami usung dia, ada pengusung, ada pendukung. Tapi kadang sering dibaurkan, padahal salah, kami pengusung," ucap Megawati.

Megawati pun menyebut dukungan rakyat di Pemilu harus menjadi tanggung jawab bagi para kepala daerah PDIP yang terpilih.

"Saya tidak pernah berikan kepercayaan pribadi, saya sudah berikan ke calon. Lalu calon ini sudah mulai berpikir, kalian dipilih rakyat. Lalu hanya keasyikan sebagai pribadi, saya bupati ini, wali kota ini, tidak jelas programnya apa, nyuruh sana sini. Seluruh program itu harusnya diberikan ke rakyat," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut Megawati Soekarnoputri membantah pandangan yang menyatakan partainya kesulitan menentukan pasangan calon kepala daerah Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Sekarang banyak orang, media, yang istilahnya menggoreng bahwa sepertinya sulit sekali yang namanya mencari calon untuk Surabaya," kata Megawati.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved