Virus Corona

REKOR KASUS BARU! UPDATE Sebaran Corona Indonesia 29 Agustus 2020, Terbanyak Bukan dari DKI Jakarta

Berikut update sebaran Coromna Indonesia 29 Agustus 2020, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian pasien positif virus Corona.

Editor: Doan Pardede
Kompas.com
UPDATE SEBARAN CORONA - Berikut update data terbaru sebaran Corona di Indonesia per 29 Agustus 2020, jumlah kasus baru pecahkan rekor dan terbanyak bukan dari DKI Jakarta. 

• Emosi Ngabalin Tersulut, Tak Tinggal Diam Dikatai Rocky Gerung, Debat Panas Soal Fungsi Influencer

"Ada sekitar 70-an (laboratorium), kalau tidak salah, yang belum melaporkan. Artinya, angkanya bisa jauh-jauh lebih tinggi lagi," ujarnya dalam wawancaranya di acara Sapa Indonesia Malam yang ditayangkan melalui kanal YouTube Kompas TV, Jumat malam.

REKOR BARU - Epidemiolog Univ Griffith Australia, Dicky Budiman, menanggapi lonjakan kasus covid-19 di Indonesia yang terjadi Jumat (28/8/2020) ini.
REKOR BARU - Epidemiolog Univ Griffith Australia, Dicky Budiman, menanggapi lonjakan kasus covid-19 di Indonesia yang terjadi Jumat (28/8/2020) ini. (Tangkapan Layar Kompas TV)

Epidemiolog Univ Griffith Australia, Dicky Budiman, menanggapi lonjakan kasus covid-19 di Indonesia yang terjadi Jumat (28/8/2020) ini.

Sementara itu, Dicky mengatakan, tingginya angka penambahan kasus konfirmasi positif covid-19 di Indonesia sebenarnya dapat disambut sebagai 'kabar baik' apabila hal tersebut merupakan hasil pemeriksaan yang semakin masif.

Namun, menurut Dicky, faktanya angka positif hari ini hanya didapat dari pemeriksaan 16.649 orang.

"Bila angka ini tinggi akibat dari masifnya tes, artinya kita mendeteksi kasus-kasus covid-19 di masyarakat, itu sebetulnya relatif bisa memberikan ada sedikit 'kabar baik' bahwa kita bisa mendeteksi orang-orang ini dan mengisolasinya atau men-treat-nya," kata Dicky.

"Tetapi, faktanya adalah ini didapatkan dari 16 ribuan tes, ini artinya dengan 16 ribuan dan hasil tes positif itu kita dapat possitive rate di angka 18 persen," sambungnya.

Melihat hasil tersebut, Dicky menyebutkan, angka possitive rate di Indonesia hari ini berada tiga kali lipat di atas target yang dicanangkan WHO.

"Yang ditargetkan WHO itu kan di bawah 5 persen atau sama dengan 5 persen. Kalau 18 persen berarti lebih dari tiga kali lipat dari target yang dicanangkan global," ujarnya.

Oleh karena itu, Dicky menuturkan, hal yang paling dibutuhkan saat ini ialah melakukan pemeriksaan yang lebih besar lagi.

Dengan demikian, ia menambahkan, akan lebih banyak kasus positif covid-19 yang dapat segera terdeteksi.

"Kita ini ibaratnya katakanlah di dalam kolam besar pandemi, nah ikan covid ini harus dijaring , jaringnya yaitu tes, dengan jaring yang besar supaya kita bisa dapat ikan covid sebanyak-banyaknya."

"Kalau cuma dengan kail atau jaring kecil ya tentu, apalagi didapatkan 18 persen dengan jaring kecil, kemudian didapatkan 18 persen possitive rate," kata Dicky.

"Artinya secara estimasi logis banyak sekali ikan covid yang berkeliaran yang belum terdeteksi, ini yang sangat saya khawatirkan," tambahnya.

Terlebih, menurut Dicky, saat ini Jawa berada di masa rawan covid-19.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved