Premium dan Pertalite akan Dihapus, Pertamina: Hanya 7 Negara yang Masih Jual Produk di Bawah RON 91

Bahan bakar minyak jenis premium dan Pertalite akan dihapus, Pertamina: hanya 7 negara yang masih jual produk di bawah RON 90

Editor: Amalia Husnul A
SERAMBI/HENDRI
Ilustrasi. Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah pada saat bertugas di salah SPBU di Banda Aceh, Selasa (25/8/2020). Bahan bakar minyak jenis premium dan Pertalite akan dihapus, Pertamina: hanya 7 negara yang masih jual produk di bawah RON 90 

TRIBUNKALTIM.CO - Bahan bakar minyak jenis premium dan Pertalite akan dihapus, Pertamina: hanya 7 negara yang masih jual produk di bawah RON 90 

Siap-siap, Pertamina akan menghapus dua jenis BBM yang nilai oktannya di bawah 91, yakni premium dan Pertalite.

Dua BBM Pertamina, yakni premium ( RON 88 ) dan Pertalite ( RON 90 ) akan dihapus, di dunia tersisa 7 negara saja yang masih menjual BBM dengan nilai RON di bawah 91.

Masyarakat Indonesia pengguna kendaraan bermotor kini mesti bersiap-siap merogoh koceknya lebih dalam.

Pasalnya, PT Pertamina merencanakan untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) Premium dan Pertalite.

Dengan demikian, bila rencana itu terwujud maka yang akan dijual Pertamina hanya Pertamax, atau BBM yang harganya paling mahal di antara ketiga jenis BBM tersebut.

Hapuskan BBM Jenis Premium dan Pertalite, Perusahaan yang Dipimpin Ahok Berencana Jual Pertamax Saja

Siap-siap Merogoh Kocek Lebih Dalam, Pertamina Berencana Hapus Premium dan Pertalite

BBM Premium dan Pertalite akan Dihapus? Bos Pertamina Beber Sisa 7 Negara Gunakan di Bawah RON 90

Pertamina Bakal Hapus Premium dan Pertalite? Harga BBM di 5 Negara Ini Paling Murah di Dunia

Direktur Utama Pretamina Nicke Widyawati menjelaskan, peninjauan dilakukan sebagai upaya perusahaan dalam mendukung rencana pemerintah untuk menekan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017.

Nicke memaparkan, saat ini masih ada dua produk di bawah RON 91 yang masih dijual yakni Ron 88 ( Premium) dan RON 90 ( Pertalite ).

"Kita akan mencoba melakukan pengelolaan hal ini karena sebetulnya premium dan Pertalite ini porsi konsumsinya paling besar," kata Nicke.

Menurut dia, hanya tinggal 7 negara yang masih menjual produk gasoline di bawah RON 90 yakni Bangladesh, Colombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan, dan Indonesia.

Padahal sebut Nicke, Indonesia masuk dalam kelompok negara yang memiliki GDP 2.000 dollar AS hingga 9.000 dollar AS per tahun.

Berdasarkan klasifikasi tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak yakni 6 jenis produk.

Akhirnya BLT Karyawan Tahap II Cair Pekan Ini, 14 Juta Rekening Diterima BPJamsostek, Cara Cek Nama

LENGKAP Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 41 41 43 Subtema 1 Pembelajaran 6 & Hal 27 28 29 30 31

Melawan Saat Akan Ditangkap Karena Bacok Tangan Korban Nyaris Putus, Begal di Medan Tewas Ditembak

TERUNGKAP Enggan Bertanggungjawab Karena Hamili Tetangganya, Kakek di Palembang Tewas Dikeroyok

 "Jadi itu alasan yang paling penting kenapa kita perlu mereview kembali varian BBM ini, karena benchmark 10 negara seperti ini," kata Nicke.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan, bahwa pihaknya beserta kementerian terkait sedang gencar untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan BBM yang ramah lingkungan atau di atas RON 91 supaya mengurangi emisi karbon.

Pasalnya, Indonesia saat ini termasuk satu dari enam negara yang masih mengonsumsi Premium.

“Ke depannya akan ada penggantian untuk memakai energi yang lebih bersih.

Namun tentunya langkah ini butuh persiapan,” kata dia belum lama ini.

Di sisi lain, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengungkapkan, memang terjadi penurunan penjualan produk Premium sejak awal tahun 2019 hingga pertengahan 2020.

"Daily sales premium di awal 2019 di kisaran 31.000 hingga 32.000 kiloliter per day, Pertamax sekitar 10.000 kiloliter artinya penjualan premium tiga kali penjualan pertamax," terang Mas'ud.

Adapun, memasuki Agustus 2020, penjualan premium menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 24.000 kiloliter per hari sementara Pertamax meningkat menjadi 11.000 kiloliter per hari.

Mas'ud melanjutkan, proyeksi penjualan ke depannya penjualan premium akan semakin menurun volumenya.

"Pada 2024 penjualan volume gasoline sekitar 107.000 kiloliter per hari.

Premium dari 24.000kiloliter per hari menjadi 13.800 kiloliter per hari," ujar Mas'ud.

Di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma mempertanyakan kesiapan kilang Pertamina seandainya jadi melakukan penyederhanaan varian produk BBM.

"Terkait penghapusan Premium dan Pertalite, bagaimana nanti kesiapan Kilang Pertamina untuk konfigurasi tersebut," ujar Paramitha dalam kesempatan yang sama. 

Pulang Kerja, Wanita Ini Kaget dan Teriak Histeris Mendapatkan Suami dan Ketiga Anaknya Tewas

UPDATE! TERJAWAB Kapan BLT Rp 600 Ribu Rekening BCA Cair? Cek Nama Via sso.bpjsketenagakerjaan.go.id

Begini Cara Eks Kepala BPN Denpasar Hindari Pengawalan dan Tembak Diri di Toilet Kejaksaan Tinggi

VIRAL, Bocah Perempuan Melayang ke Udara Dibawa Terbang Layang-layang, Warga Panik dan Histeris

(Filemon Agung)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Penghapusan Premium dan Pertalite kembali berhembus, begini penjelasan bos Pertamina serta Tribunnews dengan judul BREAKING NEWS: Siap-siap! Pertamina Akan Hapus Premium dan Pertalite, Alasan Pertamina Berencana Hapus Pertalite dan Premium dari Pasaran dan Alasan Pertamina Berencana Hapus Pertalite dan Premium dari Pasaran.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved