BLT UMKM yang Telah Diluncurkan Bisa Ditarik Lagi, Kalau Pencairannya Tak Segera Diurus

Program bantuan Presiden Produktif atau BLT telah diluncurkan sebesar Rp 2,4 juta pada 838.444 pengusaha mikro per 28 Agustus 2020

Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi. Petugas jasa penukaran uang asing saat menghitung pecahan Rp 100.000 di PT Ayu Masagung, Jakarta Pusat, Kamis (1/3/2018). Presiden Jokowi luncurkan BLT UMKM Rp 2,4 juta per pelaku usaha mikro, bukan pinjaman, begini skema pencairannya 

Pemerintah menganggarkan Rp 22,01 triliun yang sudah masuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk 9,1 juta pelaku usaha mikro dalam tahap awal.

Dengan sasaran penerima manfaat ditargetkan mencapai 12 juta pelaku usaha mikro dan hingga 11 Agustus 2020, proses pengumpulan data penerima manfaat mencapai Rp 17,52 juta.

ILUSTRASI - BLT UMKM Rp 2,4 juta, segera daftar. Ditutup 31 Agustus 2020
ILUSTRASI - BLT UMKM Rp 2,4 juta, segera daftar. Ditutup 31 Agustus 2020 (hai.grid.id)

Kriteria penerima manfaat adalah pelaku usaha mikro yang tidak memiliki kredit di perbankan dan lembaga keuangan, memiliki usaha mikro atau ultra mikro, nasabah perbankan atau lembaga keuangan dengan simpanan kurang dari Rp 2 juta.

“Ini targetnya untuk inklusi keuangan yang saat ini masih di bawah 50 persen. Kita ingin ada aktivitas ekonomi dan link ke perbankan,” kata Adi.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan, hingga saat ini bantuan Banpres Produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 2,4 juta, sudah tersalurkan sebanyak 50 persen dari target yang sudah ditentukan.

Kemenkop UKM Dorong Pelaku Usaha Melek Digital

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar melek digital.

Untuk mendorong hal ini, Smesco Indonesia menggandeng platform e-commerce Blibli dan meluncurkan program Kakak Asuh UMKM.

Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menyatakan program ini terus digaungkan dan dilakukan agar membantu para pelaku UMKM melek digital, serta dibina agar on-boarding dan memperluas akses pemasaran produknya.

"Idenya sangat sederhana yaitu kita ingin membantu UMKM kita agar melek digital. Dengan begitu UMKM kita bisa terjun ke market online," ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Menurutnya melalui kerjasama ini, kakak asuh berperan sebagai mentor yang akan memberikan bimbingan kepada pelaku UMKM yang menjadi adik asuhnya.

Namun dia menegaskan yang menjadi kakak asuhnya adalah mereka yang sudah dilatih oleh Blibli dan juga sudah paham mengenai digital marketing.

Sementara itu Merchant Marketing Manager Blibli Aji Hogantara membeberkan ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki apabila ingin mengikuti program ini.

Untuk adik asuh memiliki syarat yaitu minimal berusia 17 tahun, memiliki KTP, memiliki produk hasil kreasi sendiri (bukan jasa), belum terdaftar sebagai penjual di Blibli, bersedia memenuhi standar kualitas produk dan bersedia mengikuti proses seleksi dan menandatangani kontrak kerjasama.

Sementara untuk kakak asuh memiliki persyaratan yaitu memiliki usia minimal 17 tahun, bersedia mengelola maksimal 3 toko online, aktif melakukan pengelolaan toko, bersedia mengikuti program pelatihan dari Blibli Seller University, bersedia mengikuti proses seleksi dan menandatangi kontrak kerjasama.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved