Tak Sepakat Gesekan TNI dan Polri Karena Cemburu Soal Gaji, Profesor Ini Beri Sindiran Keras di ILC

Tak sepakat gesekan TNI dan Polri karena cemburu soal gaji atau kesejahteraan, Profesor Hermawan Sulistyo beri sindiran keras di ILC.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club
Hermawan Sulistyo sindir TNI dan polisi di ILC soal gaji dan kesejahteraan 

TRIBUNKALTIM.CO - Tak sepakat gesekan TNI dan Polri karena cemburu soal gaji atau kesejahteraan, Profesor Hermawan Sulistyo beri sindiran keras di ILC.

Blak-blakan di Indonesia Lawyers Club ( ILC ) Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional (Kapuskamnas) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Hermawan Sulistyo beri sindiran keras ke polisi dan TNI.

Hal ini diungkapkan Hermawan Sulistyo di ILC saat membahas Tragedi Ciracas yang dilakukan oknum TNI.

Sesuai Perintah Jenderal Andika Perkasa, Ini Mekanisme Ganti Rugi TNI Imbas Perusakan Polsek Ciracas

SERU di ILC Bahas Tragedi Ciracas, Jenderal Eks Kepala BIN Sutiyoso Soroti TNI Layaknya Petinju

Anak Buah Idham Azis Sebut TNI dan Polri Gelar Patroli Skala Besar Pasca Penyerangan Polsek Ciracas

Beberapa gesekan yang terjadi antara TNI dengan Polri satu di antaranya menyebut karena faktor kecemburuan kesejahteraan.

Termasuk insiden penyerangan yang terjadi di Polsek Ciracas, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Kepada Karni Ilyas, Hermawan Sulistyo menilai jika memang persoalannya hanyalah karena rasa kecemburuan dari segi kesejahteraan, maka rasanya sangat tidak etis.

Hal itu diungkapkan dalam acara Indonesia Lawyers Club ( ILC ), Selasa (1/9/2020).

Dirinya justru membandingkan dengan gaji yang didapat selama 40 tahun menjadi Profesor.

Ia mengaku mendapatkan gaji sekitar Rp 15 juta per bulannya, termasuk gaji pokok dan tunjangan-tunjangannya.

"Jangan bicara mengenai gaji, saya Profesor ini, Profesor itu jabatan akademik yang diberikan oleh negara sehingga negara mempunyai konsekuensi memberi kompensasi," ujar Hermawan Sulistyo.

"Profesor itu bukan jabatan akademik, bukan gelar akademik."

"Setelah 40 lebih saya mengabdi menjadi PNS, gajinya cuman 8 juta kok, 9 juta total dengan tunjangan-tunjangan 15 juta," ungkapnya.

Hermawan Sulistyo menyakini bahwa gaji plus tunjangan yang didapat oleh TNI dan Polri masih jauh banyak ketimbang dirinya.

Jika besaran penghasilan tersebut dirasa masih kurang, Hermawan Sulistyo menyarankan supaya jangan menjadi polisi dan tentara.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved