Diet
Mau Langsing tapi Tetap Santap Karbohidrat? Bisa Banget, Begini Cara Mengakalinya
Mau Langsing tapi Tetap Santap Karbohidrat? Bisa Banget, Begini Cara Mengakalinya
TRIBUNKALTIM.CO -- Mau langsing tapi tetap santap karbohidrat? Bisa banget, begini cara mengakalinya
Apa hal pertama yang terlintas di benakmu saat berpikir tentang menurunkan berat badan?
Kamu mungkin berpikir untuk mengurangi asupan karbohidrat atau bahkan tak mengonsumsinya sama sekali. Sebab, karbohidrat selalu dianggap tidak sehat dan berbahaya bagi proses penurunan berat badan.
Karbohidrat sering dicap sebagai makanan berkalori tinggi, yang berkontribusi pada penambahan berat badan. Namun, ternyata tidak semua pemahaman tentang karbohidrat itu benar.
Sama seperti asupan lainnya, karbohidrat sangat dibutuhkan demi berfungsinya organ tubuh dengan baik.
Asupan karbohidrat yang tidak mencukupi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti sembelit, bau mulut, kelelahan, dan pusing.
Salah satu hal paling menyesatkan yang sering kita baca tentang penurunan berat badan adalah kita harus menghindari karbohidrat.
Sebab, pada kenyataannya, kita hanya perlu memilih sumber karbohidrat yang sehat dan menggantinya dengan yang lebih sehat.
Sesuai dengan anjuran Dietary Guidelines for Americans, 45-65 persen kalori harian kita harus berasal dari karbohidrat.
Strategi
Saat mencoba untuk mengurangi berat badan, strateginya harus mengurangi sumber karbohidrat olahan. Memasukkan karbohidrat kompleks dalam makanan yang kaya serat sebenarnya bisa membuat kenyang lebih lama, dan membantu melancarkan buang air besar.
Agar kamu dapat menurunkan berat badan secara efisien, sangat penting untuk tetap sehat dan bugar. Semua sistem internal juga harus berfungsi dengan baik, termasuk sistem pencernaan.
Ikuti aturan konsumsi karbohidrat sederhana saat kamu sedang dalam misi menurunkan berat badan.
Ganti nasi
Nasi adalah makanan pokok sehingga sangat sulit untuk menghentikannya dari makanan. Untuk menguranginya, tukarlah nasi putih dengan nasi merah dan chapatis--roti tak beragi, atau bisa pula dengan jelai, millet, dan oat.