Apa Itu Happy Hypoxia? Bisa Sebabkan Pasien Positif Virus Corona Meninggal Dunia tanpa Gejala
Silent hypoxemia atau happy hypoxia belakangan ramai dibicarakan masyarakat karena dianggap dapat membuat pasien covid-18 meninggal tanpa gejala
Hypoxia (hipoksia)
Hypoxia atau hipoksia adalah kurangnya kadar oksigen di dalam jaringan darah, dan umumnya memiliki gejala.
Sementara, Happy Hypoxia adalah kurangnya kadar oksigen dalam jaringan tetapi tidak memilki gejala atau keluhan yang dirasakan pasien.
"Jadi terminologinya juga harus dipahami bahwa hipoksemia adalah kondisi kadar oksigen yang rendah di dalam darah," ucap Agus.
Sementara, ketika hipoksemia terus terjadi dan membuat kadar oksigen rendah di dalam jaringan, maka itu disebut dengan hipoksia.
Ironisnya, hipoksia dapat terjadi terus menerus yang mengakibatkan organ tubuh lama-kelamaan akan terganggu fungsinya.
Terutama organ-organ penting tubuh seperti jantung, otak, dan ginjal.
"Kalau itu kekurangan oksigen, akibatnya bisa terjadi penggalan organ akibat kekurangan oksigen," tuturnya.
• BLT Rp 600 Ribu untuk Karyawan Cair Hari Ini, Ditransfer ke Rekening, BRI, Mandiri, BNI Sudah Terima
• SUDAH CAIR, BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 1,2 Juta Tahap Dua Sudah Ditransfer, Cek Rekening Sekarang!
• Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 7, Bagaimana Supaya Bisa Lolos dan Dapat Insentif Rp 3,55 Juta?
• Rp 2,4 Juta Langsung Masuk Rekening, Daftar Bantuan UMKM, Ditutup 10 September, Sisa Kuota 50 Persen
Happy Hypoxia dalam covid-19
Dalam kasus covid-19 ini, pasien memiliki gejala yang bervariasi, dari yang tidak bergejala, ringan, sedang sampai berat, dan kritis.
Pasien berkategori ringan, memiliki gejala batuk dan pilek. Kategori sedang umumnya memiliki gejala pneumonia atau radang paru.
Kategori berat memiliki gejala pneumonia dan hipoxemia.
Sementara pasien covid-19 yang kritis memiliki gejala oksigenasi yang terganggu berat sampai susah bernapas.
"Jadi kalau sudah terjadi pneumonia, atau terjadi pneumonia dan hipoxemia sampai gagal napas, itu umum ya di dalam darahnya terjadi yang namanya hipoxemia," tuturnya.
Agus mengatakan, tidak semuanya atau pada beberapa pasien covid-19, ada sekitar 18,7 persen pasien covid-19 yang tidak mengeluh sesak napas.