Sri Mulyani Beri Isyarat Indonesia Bakal Resesi, Lakukan 4 Hal Ini Agar Keuangan Tak Terdampak Dalam

Sri Mulyani beri isyarat Indonesia bakal resesi, lakukan 4 hal ini agar keuangan tak terdampak dalam

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Freepik.com
Pengertian Resesi, sempat disinggung Sri Mulyani 

TRIBUNKALTIM.CO - Sri Mulyani beri isyarat Indonesia bakal resesi, lakukan 4 hal ini agar keuangan tak terdampak dalam.

Berbagai negara maju di Eropa maupun Asia  sudah mengalami resesi ekonomi.

Pun demikian dengan Indonesia yang diperkirakan akan memasuki resesi pada kuartal III mendatang.

Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi isyarat Indonesia bakal masuk jurang resesi.

Perekonomian Australia resmi mengalami resesi setelah mencatatkan kontraksi sebesar 6,3 persen pada kuartal II 2020.

Ini merupakan resesi pertama Australia dalam 30 tahun terakhir.

Jadi Sorotan, Reza Artamevia Bikin Video Instagram Sebelum Diciduk Polisi, Sahabat Bikin Berkeringat

 Refly Harun Bocorkan Makna Implisit Dibalik Doa Puan Maharani Agar Sumbar Dukung Negara Pancasila

 Sanksi Tegas Anies Baswedan Diremehkan Pengelola Kafe, Anak Buah Gubernur DKI Ngamuk, Hukuman Berat

 Cara Cek Status Apakah akan Terima BST Kemensos Rp 500 Ribu? Login ke cekbansos.siks.kemsos.go.id

Dengan demikian, daftar negara yang masuk ke dalam jurang resesi di dunia semakin panjang.

Bagaimana dengan Indonesia?

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi isyarat, ekonomi Indonesia bakal mengalami resesi pada kuartal III 2020.

"Di kuartal III 2020, ekonomi kita masih mengalami negative growth, bahkan di kuartal IV 2020 masih dalam zona sedikit di bawah netral," ujar Sri Mulyani seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (3/9/2020).

Di tengah ancaman resesi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar keuangan Anda tidak terdampak resesi.
Mengutip Good Housekeeping UK, berikut empat hal yang bisa dilakukan:

1. Menyiapkan dana darurat

Jika saat ini Anda berada dalam posisi di mana Anda masih memiliki pendapatan dan menabung, maka ini adalah saat yang tepat untuk mulai berpikir tentang dana darurat.

Anda bisa memasukkan kelebihan uang tunai ke dalam rekening tabungan yang mudah diakses.

Tanpa denda atau potensi kehilangan uang berupa bunga.

Besaran dana darurat harus sekitar tiga sampai enam bulan untuk pendapatan.

Jika Anda sudah memilikinya, lihat apakah Anda bisa membuatnya menjadi 12 bulan.

Dana darurat dapat membantu jika Anda kehilangan pekerjaan atau bahkan membantu membayar tagihan yang tidak terduga.

 Bermasalah, 15 Ribu Rekening Tak Bisa Terima BLT Karyawan Tahap I, Menaker Jelaskan Penyebabnya

2. Kurangi pengeluaran yang tidak perlu

Jika Anda belum melakukannya, sekaranglah waktunya untuk meninjau pengeluaran yang sudah dilakukan mulai dari listrik, telepon, layanan internet hingga hipotek.

Di saat pandemi seperti sekarang, ini berarti pengeluaran Anda akan sedikit berbeda dari biasanya, jadi kembalilah ke awal tahun ini untuk melihat pengeluaran yang tidak perlu tersebut.

3. Pangkas tagihan kartu kredit

Jika Anda membayar bunga apa pun pada kartu kredit Anda, inilah saatnya berhenti.

Beralih ke kartu saldo 0 persen dapat memberi Anda waktu hingga 30 bulan untuk melunasi hutang Anda tanpa bunga apa pun, selama Anda menjaga pembayaran minimum.

Jangan pernah menggunakan kartu ini untuk berbelanja.

Tujuan utama adalah melunasi tagihan kartu kredit.

 Sukses Datangkan Tonali dan Brahim Diaz, Pioli Angkat Bicara Kelanjutan AC Milan di Bursa Transfer

 PROFIL Reza Artamevia yang Kembali Terjerat Narkoba, Karier Sukses, Sempat Depresi Gara-gara Ini

4. Bangun bisnis sampingan

Jika Anda memiliki keterampilan yang dapat dikembangkan, sekarang bisa menjadi waktu yang tepat untuk memulai pekerjaan sampingan.

Anda dapat melakukan beberapa pengajaran online seperti mengajar bahasa atau alat musik, atau menjual makanan untuk penghasilan tambahan.

Respon Mahfud MD

Menkopolhukam Mahfud MD dan Sri Mulyani sempat menyinggung soal resesi.

Mahfud MD menyebut, saat ini Indonesia berada di ambang resesi ekonomi akibat pandemi covid-19.

Pernyataan ini Mahfud MD sampaikan saat membuka rakor pencegahan dan pengendalian covid-19 bersama sejumlah pejabat negara dan para kepala daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2020).

"Obyektif saja dan tidak bisa disembunyikan, kita ini sedang di ambang resesi," kata Mahfud MD melalui keterangan tertulis.

"Kalau secara logika ilmu dan kecenderungan metodologis yang ada, bulan September atau sesudah bulan September atau awal Oktober akhir, kita itu akan memasuki apa yang dimaksud resesi ekonomi, tidak bisa terhindarkan," kata dia.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengisyaratkan kalau perekonomian Indonesia akan masuk jurang resesi pada kuartal III-2020.

 Debut Brahim Diaz di Liga Italia, Hasil Laga Uji Coba AC Milan vs Monza, Rossoneri Menang 4-1

 Harga Tertinggi Rp 439 Ribu, Erick Thohir Beber 2 Cara Dapatkan Vaksin Virus Corona dari Bio Farma

Dikutip dari Kontan.co.id, secara teknikal, resesi ekonomi bisa terjadi kalau pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif secara tahunan.

"Di kuartal III-2020, ekonomi kita masih mengalami negative growth, bahkan di kuartal IV-2020 masih dalam zona sedikit di bawah netral," ujar Sri Mulyani dalam Rapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu (2/9/2020).

Indonesia sendiri pernah mengalami resesi ekonomi, yakni pada tahun 1998.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resesi di Depan Mata, Ini 4 Hal yang Perlu Dipersiapkan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2020/09/06/093842926/resesi-di-depan-mata-ini-4-hal-yang-perlu-dipersiapkan?page=all#page2.


Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved