Bareng Din Syamsuddin, Eks Panglima TNI Bocorkan Senjata KAMI, Gatot Nurmantyo Tak Alergi KITA
Bareng Din Syamsuddin, Eks Panglima TNI bocorkan senjata KAMI, Gatot Nurmantyo tak alergi KITA
TRIBUNKALTIM.CO - Bareng Din Syamsuddin, Eks Panglima TNI bocorkan senjata KAMI, Gatot Nurmantyo tak alergi KITA.
Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo mendeklarasikan berdirinya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI di berbagai daerah.
Bersama tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo menegaskan KAMI punya senjata untuk mengawal Indonesia agar terus menjadi negara Pancasila.
Hal ini diungkapkan Gatot Nurmantyo saat deklarasi KAMI di Jawa Barat.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kembali mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Deklarasi KAMI kali ini dilakukan di Jawa Barat, tepatnya di depan Gedung Sate, Bandung, Senin (7/9/2020).
• Blak-Blakan, Eks Istri Kajati Jawa Barat Bongkar Masa Lalu Jaksa Pinangki, Minta Tinggalkan Suaminya
• Menegangkan, Live Streaming Kroasia vs Timnas U-19, Striker Indonesia Bocorkan Pesan Shin Tae-yong
• Jokowi Lanjutkan Kartu Prakerja, BLT BPJS, Bantuan UMKM dan Bansos Tunai 2021, Cara Daftarnya Mudah
• Aturan Terbaru BPJS Ketenagakerjaan Soal Keringanan Iuran, Kriteria yang Dapat, Jokowi Sudah Teken
Gatot Nurmantyo juga ditemani oleh deklarator lainnya, yakni Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Hal itu diketahui dari tayangan YouTube Kompas Petang, Senin (7/9/2020).
Dalam kesempatan itu, Gatot menegaskan kembali bahwa keberadaan KAMI adalah sebagai gerakan moral.
Dirinya juga menegaskan bahwa KAMI dibekali dengan senjata yang bisa digunakan untuk mewujudkan tujuan, termasuk memberikan pengawalan terhadap jalannya pemerintahan.
Dikatakannya bahwa senjata yang dimiliki oleh KAMI adalah kekuatan akal manusia Indonesia.
"Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, KAMI ini seperti Pak Haji (Din Syamsuddin) sampaikan adalah gerakan moral," ujar Gatot.
"Kita punya senjata. Senjata kita juga KAMI, kekuatan akal manusia Indonesia," tegasnya.
Selain itu, Gatot memberikan tanggapan terkait kemunculan gerakan-gerakan lain, seperti Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) yang dibentut sehari setelah KAMI dideklarasikan.
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan keberadaan KITA.