Bareng Din Syamsuddin, Eks Panglima TNI Bocorkan Senjata KAMI, Gatot Nurmantyo Tak Alergi KITA
Bareng Din Syamsuddin, Eks Panglima TNI bocorkan senjata KAMI, Gatot Nurmantyo tak alergi KITA
"Maka kita yang sudah tua-tua ini mari bergerak dengan gerakan moralitas."
"Jadi politik moral itu paling tinggi, kalau politik moralitas itu kalah dia akan jadi terluka," jelas Gatot.
• Ramalan Zodiak Cinta Selasa 8 September 2020, Libra tak Perlu Serakah, Asmara Gemini Dapat Tekanan
Saat ditanya apakah nantinya KAMI berubah menjadi partai politik, Gatot dengan tegas membantahnya.
Menurutnya hal itu tak mungkin terjadi mengingat para KAMI diisi oleh orang-orang yang sudah pernah menjabat di pemerintahan.
Bahkan, Jenderal 60 tahun ini berjanji akan keluar dari KAMI jika gerakan tersebut berubah menjadi partai politik.
"Tidak mungkin politik praktis karena kami-kami ini sudah jadi pejabat."
"Enggak mungkin, saya katakan kalau itu berubah jadi partai politik saya pasti keluar," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gatot menjelaskan bahwa diskusi soal KAMI itu sebenarnya sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.
Menurut ceritanya, intimidasi kepada para tokoh yang hadir di deklarasi KAMI benar adanya.
Dikatakan Gatot, ada beberapa orang yang tidak jadi hadir pada deklarasi di Tugu Proklamasi Jakarta, Selasa (18/8/2020) karena diintimidasi.
"Itu sudah 3 bulan yang lalu kita bicara. Tapi meeting-meeting sudah sejak lalu."
"Ya kita sudah menyusun susun-susunannya ini bicara,ini bicara, setuju-setuju kan, tahu-tahu dia enggak datang," ungkapnya.
• Pilkada Solo, Duet Penjahit - Ketua RW vs Anak Presiden - Ketua DPRD, Modal Gerakan Tikus Pithi
Meski demikian, ia merasa hal itu wajar.