Virus Corona

Jakarta Kembali PSBB Penuh Pekan Depan, Pemprov DKI Bagi Bansos Lagi, Siapa Saja yang Berhak Dapat?

Jakarta kembali PSBB penuh pekan depan, Pemprov DKI bagi bansos lagi, siapa saja yang berhak dapat?

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
Kolase TribunKaltim.co / WartaKota dan covid-19 Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terbitkan Pergub sanksi tegas selama PSBB Jakarta 

TRIBUNKALTIM.CO - Jakarta kembali PSBB penuh pekan depan, Pemprov DKI bagi bansos lagi, siapa saja yang berhak dapat?

Kasus Virus Corona atau covid-19 di Jakarta memaksa Gubernur DKI Anies Baswedan menarik rem darurat.

Jakarta akan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB secara penuh, dengan sanksi lebih berat.

Dengan demikian, dipastikan warga akan diminta bekerja, belajar dan beribadah dari rumah.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengucurkan bantuan sosial ( bansos) untuk masyakarat seiring penerapan pembatasan sosial berskala besar ketat seperti awal pandemi covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan tetap memberikan bansos karena pemerintah memiliki kewajiban untuk membantu masyarkat yang paling rentan terdampak pandemi covid-19.

Akhirnya Terjawab, Menaker Beber Masih Banyak Karyawan Belum Terima BLT BPJS, Tahap III Segera Cair

 Kutip Pernyataan Jokowi, Anies Baswedan Bawa Jakarta Mundur Awal Pandemi, Berlakukan PSBB Penuh Lagi

 Disorot Irma Chaniago di ILC, Fadli Zon Tak Tinggal Diam, Effendi Gazali Sarankan Puan Minta Maaf

 Jumat 11-11-2020 BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap III Cair, Pastikan Namamu Terdaftar, Caranya Mudah

"Dengan kembali berlakunya PSBB, maka kami di pemerintah berkewajiban untuk memberikan dukungan bantuan sosial kepada masyarakat paling rentan terdampak," ujar Anies Baswedan dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal Youtube Pemprov DKI, Rabu (9/9/2020).

Anies Baswedan menyebut bahwa nantinya Pemprov DKI akan bekerjasama dengan Kementerian Sosial RI untuk meneruskan pemberian bantuan bagi masyarkat.

Menurut dia, para penerima bansos yang menjadi sasaran pemerintah itu telah terdata dan sudah sempat menerima bantuan sebelumnya.

"Nantinya Pemprov DKI akan bekerja sama meneruskan dengan Kementerian Sosial kegiatan bantuan sosial sembako kepada masyarakat rentan," kata dia.

"Nanti detail dan lain-lain kita akan sampaikan menyusul," sambungnya.

Untuk diketahui, Anies memutuskan untuk menarik rem darurat dan kembali menerapkan PSBB seperti awal pandemi covid-19 pada Maret lalu.

Anies Baswedan menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.

Dengan demikian, penerapan PSBB transisi di Jakarta pun dicabut dan PSBB kembali diterapkan pada 14 September.

"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies.

"Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian covid-19 di Jakarta, disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat.

Yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu," kata dia.

Menurut Anies Baswedan keputusan ini juga mengikuti aturan Presiden Joko Widodo yang meminta kesehatan lebih dipentingkan.

"Wabah di Jakarta ada dalam kondisi darurat Presiden yang lalu menyatakan dengan tegas kepada kita semua bahwa jangan restart ekonomi sebelum kesehatan terkendali.

Beliau meletakkan kesehatan sebagai prioritas utama," tuturnya.

 Boyamin Saiman Sorot Pelindung Jaksa Pinangki, Singgung Izin Temui Djoko Tjandra dan Sulit Dicopot

Testing 5 Kali Lipat

Anies Baswedan menyebutkan, kondisi Ibu Kota tengah mengkhawatirkan karena tingkat penularan covid-19 semakin meningkat.

Menurut Anies, peningkatan angka penularan covid-19 berbanding lurus dengan jumlah testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Anies mengklaim, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan testing lima kali lebih tinggi dari batas ideal yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dari testing yang dilakukan itu, maka penambahan kasus harian juga semakin meningkat.

"Di Indonesia hanya ada dua provinsi yang (jumlah testing) melampaui angka WHO, yakni Jakarta dan Sumatera Barat. Jakarta sekarang mengkhawatirkan, kenapa?

Dalam tiga minggu terakhir, angka (penambahan kasus positif harian) naik terus, artinya apa?

Kita mendeteksi banyak, penularan juga terjadi angkanya banyak," kata Anies dikutip dari video KompasTV, Kamis (3/9/2020).

Oleh karena itu, Anies mengimbau warga disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.

 Bukan Chiesa, AC Milan Buru Pilar Bertahan Fiorentina Lapis Simon Kjaer, Leo Duarte Siap Dikorbankan

Sementara itu, Pemprov DKI sebagai pemangku kebijakan akan mengerjakan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).

"Maka, PR kita adalah menggalakkan yang 3M, karena yang 3T sudah dikerjakan ini. Jakarta sudah mengerjakan 3T, sekarang mari kita pastikan masyarakat mengerjakan 3M," ucap Anies.

Penambahan jumlah pasien positif covid-19 di Jakarta kembali mencatat angka tertinggi per Kamis kemarin, yakni 1.406 orang.

Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif covid-19 di DKI Jakarta adalah 43.709 orang.

Sebanyak 32.424 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2 persen.

Lalu, 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen.

Adapun kasus aktif covid-19 di Ibu Kota adalah 10.032 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi.

Setelah kasus covid-19 melonjak, Pemprov DKI berencana menambah 11 RS rujukan.

Sebanyak 11 RS yang akan menjadi rujukan penanganan corona ini terdiri dari yang dikelola swasta, militer, dan BUMN.

Dengan tambahan 11 RS tersebut, maka akan ada tambahan 85 kamar ICU dan 286 ruang isolasi.

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ini Pemprov DKI memiliki 513 tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) dan 4.054 tempat tidur ruang isolasi.

Namun, ditargetkan akan ditambah sehingga menjadi 4.800 tempat di ruang isolasi dan 650 tempat di ruang ICU.

Dengan demikian, saat ini DKI kurang 137 kamar ICU dan 746 ruang isolasi.

Dari RSUD di seluruh Jakarta, diperkirakan ada penambahan 357 kasur ICU dan isolasi.

Selain itu, RS Pertamina dan RS Siloam Mampang akan menambah 115 tempat tidur.

 Di ILC, Sudjiwo Tedjo Beber Ucapan Puan Tak Hanya untuk Sumbar, Urai Cara Sukarno Amalkan Pancasila

 Isyarat Indonesia Resesi Sudah Disampaikan Sri Mulyani, Kenapa Warga Tak Perlu Panik? Pakai 4 Cara

Terkait pemetaan wilayah covid-19, berdasarkan data Pemprov DKI, seluruh kota di DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur, masuk kategori zona merah.

Adapun jumlah rukun warga (RW) yang berstatus zona merah penularan covid-19 hingga Kamis kemarin adalah 24 RW.

RW zona merah kemudian dimasukkan kategori wilayah pengendalian ketat (WPK) sehingga sejumlah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak diberlakukan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jakarta Kembali PSBB Total, Pemprov DKI Akan Kucurkan Bansos untuk Masyarakat", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/09/21440461/jakarta-kembali-psbb-total-pemprov-dki-akan-kucurkan-bansos-untuk.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved