Virus Corona

Akhirnya Jokowi Angkat Bicara Soal Polemik PSBB Jakarta, Fadjroel Rachman Beber Beda dengan Anies

Akhirnya Jokowi angkat bicara soal polemik PSBB Jakarta, Fadjroel Rachman beber beda dengan Anies Baswedan.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkapan layar YouTube / Indonesia Lawyers Club
jubir Presiden, Fadjroel Rachman 

TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya Jokowi angkat bicara soal polemik PSBB Jakarta, Fadjroel Rachman beber beda dengan Anies Baswedan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui Jubir Fadjroel Rachman akhirnya buka suara soal Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total di Jakarta.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan pernyataan Jokowi soal mengutamakan kesehatan di atas ekonomi.

Namun, Fadjroel Rachman menjelaskan yang dimaksud Presiden berbeda dengan PSBB yang akan diterapkan kembali oleh Anies Baswedan.

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) jilid II mendapat sorotan dari banyak kalangan, termasuk pemerintah pusat.

Hal ini juga menandakan beda pandangan soal PSBB pemerintah pusat dengan Pemprov DKI.

Refly Harun Bocorkan Kenapa Menteri Jokowi Sorot PSBB Anies? Beber Ekonomi Nyungsep Sebelum Covid-19

 Siap-siap, 15 September Ponsel BM akan Diblokir Pemerintah, Cara Cek IMEI, Khusus iPhone Berbeda

 Kasus Covid-19 Lebih 200 Ribu, Indonesia Dikucilkan 59 Negara, Masukan Demokrat Dicueki Pemerintah

 Langsung Berhasil, Petunjuk Baru yang Berulang Kali Gagal Daftar Kartu Prakerja, Cek NIK dan KK

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, sebut Pembatasan Sosial Berskala Mikro Komunitas ( PSBMK) lebih efektif menekan penyebaran Virus Corona ( covid-19)..

Hal itu menjelaskan pernyataan Presiden Joko Widodo sebelumnya.

Jokowi menyampaikan dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi sejumlah media massa bahwa penerapan PSBMK lebih efektif.

"Beliau menekankan, berdasarkan pengalaman empiris dan pendapat ahli sepanjang menangani pandemi covid-19, PSBMK lebih efektif menerapkan disiplin protokol kesehatan," ujar Fadjroel kepada wartawan, Jumat (11/9).

Saat ini kenaikkan kasus positif covid-19 di sejumlah daerah masih terus terjadi.

Salah satunya adalah DKI Jakarta yang sedang dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Kenaikan kasus harian di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir berada di kisaran 1.000 kasus per hari.

Lonjakan tersebut membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat dengan kembali menerapkan PSBB total.

Bila mengacu pada aturan PSBB sebelumnya, berarti seluruh kegiatan akan kembali berhenti dan hanya dikecualikan untuk 11 sektor esensial.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved