Ketum GPM Beber Memakai Masker Bisa Kurangi Risiko Penularan Sampai 75 Persen
Corona atau covid-19 merupakan virus yang berbahaya karena sifatnya kasat mata serta penularannya yang cepat
Mendukung kegiatan PuP kali ini, Ketua Pengurus Pusat NU Care - LAZISNU dan Pembina Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ), Achmad Sudrajat, Lc, MA, diamanatkan oleh lembaga Nahdlatul Ulama (NU) untuk melakukan percepatan bantuan covid-19 melalui kegiatan edukasi pakai masker ini dengan memberikan 2.5 ton beras.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja
Sebelumnya, LAZISNU telah melakukan kegiatan gerakan 1 juta masker sebelum Ramadan, memberikan sembako Ramadan dan Qurban yang disebar ke sejumlah negara, juga pemberian logistik kepada santriwan dan santriwati.
Ketua RMI PBNU Assosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama Seluruh Indonesia, KH. Abdul Ghafarrozin-Gus Rozin mengatakan, sejak awal Maret RMI sudah mempunyai konsen besar untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Salah satunya dengan membuat protokol-protokol bagi para santri untuk pulang, dalam perjalanan, karantina, paska karantina, dan juga ketika ada wabah Corona atau covid-19 di pesantren.
Selain itu, RMI juga mendirikan dan mengedukasi satgas covid-19, membagikan APD, thermo gun, meluncurkan program free swab for spiritual heroes, dan akan membuat program Survillance Project untuk melakukan tracing mandiri bagi para santri.
"Sehingga pesantren tidak lagi bergantung pada pihak lain, termasuk juga sedang mempersiapkan aplikasi bagi para santri untuk konsultasi secara gratis dengan dokter," katanya.
Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia
Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas
Abdul Ghafarrozin-Gus Rozin juga mengatakan, kegiatan yang diadakan oleh GPM sangat relevan dengan tantangan covid-19 serta dampak covid-19 di lingkup pesantren.
"Dengan adanya kegiatan PuP ini, diharapkan santriwan dan satriwati dapat teredukasi dan mengedukasi masyarakat untuk menggunakan masker secara baik dan benar," katanya.