Virus Corona
Airlangga Hartarto Beber Kebijakan Ganjil Genap Sumbang Peningkatan Kasus Virus Corona Jakarta
Airlangga Hartarto beber kebijakan ganjil genap sumbang kasus Virus Corona di Jakarta
TRIBUNKALTIM.CO - Airlangga Hartarto beber kebijakan ganjil genap sumbang kasus Virus Corona di Jakarta.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti lonjakan kasus Virus Corona di Jakarta.
Salah satunya dipicu kebijakan ganjil genap yang kembali diaktifkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Diketahui, Anies Baswedan baru saja menegaskan mulai 14 September besok, Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB secara total.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, kasus covid-19 di angkutan umum wilayah Jakarta mengalami peningkatan.
Menurutnya, hal itu tak lepas dari diberlakukannya kembali ganjil genap yang membatasi penggunaan kendaraan pribadi..
• Viral Acara Pembuahan Massal Bareng Bule Ganteng, Khusus Wanita Kaya yang Ingin Hamil Anak Blasteran
• Akhirnya, Airlangga Hartarto Bocorkan Pertemuan Gubernur DKI dan Jokowi, Minta Anies Tak Overdosis
• Singgung Komitmen Jokowi, Jusuf Kalla Bela Anies Baswedan Terapkan PSBB Jakarta, Ekonomi Cuma Akibat
• Doni Monardo Tak Ikut Pengumuman PSBB Jakarta oleh Anies Baswedan, Sinyal Pemerintah Pusat Menolak?
"Ada kenaikan kasus di angkutan umum. Kenapa di angkutan umum?
Karena ada kebijakan ganjil genap, karena ada pembatasan kendaraan pribadi," kata Airlangga Hartarto dalam tayangan Crosscheck From Home Medcom.id, Minggu (13/9/2020).
Airlangga Hartarto menyatakan, saat itu pemerintah pusat sudah meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk melakukan evaluasi kebijakan.
Evaluasi ini merupakan bagian dari micromanagement (manajemen mikro).
Yakni meneliti penyebab utama kenaikan covid-19 satu-persatu dan mengubah kebijakan yang dirasa meningkatkan jumlah kasus.
"Oleh karena itu, diminta saat itu dilakukan evaluasi.
Kan ada kebijakan baru membuka tempat-tempat hiburan.
Itu yang dimaksud mikro manajemen.
Satu-satu kita lihat penyebabnya apa, dan itu yang harus kita perhatikan," ujarnya.