Refly Harun Terkejut Respon Menohok Jimly Asshiddiqie Soal Kebijakan PSBB Anies, Aneh, Lucu, Bahaya
Refly Harun terkejut respon menohok Jimly Asshiddiqie soal kebijakan PSBB Anies Baswedan, aneh, lucu, bahaya
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO - Refly Harun terkejut respon menohok Jimly Asshiddiqie soal kebijakan PSBB Anies Baswedan, aneh, lucu, bahaya.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut mengomentari polemik Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta.
Kali ini, Refly Harun tertarik membahas respon Jimly Asshiddiqie soal polemik Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta.
Diketahui, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kali ini menuai sorotan para Menteri Jokowi.
Pakar hukum tata negara Refly Harun turut menyoroti Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) yang kembali dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, diunggah Selasa (14/9/2020).
• Mahfud MD Singgung Jaringan Dibalik Penusukan Syekh Ali Jaber, Minta Jaminan Keamanan Para Ulama
• Lengkap, Jadwal Pekan Perdana Liga Italia, AC Milan vs Bologna Disorot, Debut Tonali dan Brahim Diaz
• Terbaru, Jokowi Sorot Fatality Rate Covid-19 di 4 Provinsi Ini, Jakarta yang PSBB Total Tak Termasuk
• Sudah Terima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 1,2 Juta? 5,2 Juta Karyawan Sudah Terima Gelombang I-II
Diketahui sebelumnya kebijakan Anies untuk memberlakukan kembali PSBB total menuai protes dari banyak pihak.
Refly Harun mengungkit ada satu tokoh publik yang turut berkomentar terkait PSBB DKI Jakarta tersebut.
Berdasarkan fakta itu, Refly Harun menilai kebijakan Anies Baswedan memang sangat menarik perhatian banyak pihak.
"Ini orang yang jarang sekali punya kontroversi. Biasanya kalau berpendapat bikin adem," ungkit Refly Harun.
"Tapi kali ini agak keras sedikit," tambahnya.
Tokoh tersebut adalah Jimly Asshiddiqie, seorang akademisi dan beberapa kali menjabat posisi di pemerintahan pada berbagai periode.
Jimly menyoroti pemerintah pusat terkesan menentang kebijakan Anies.
Refly menilai kecaman Jimly terkesan cukup keras.
"Jadi pendapatnya terkait dengan rivalitas antara pemerintah daerah, dalam hal ini Pemda DKI, dengan pemerintah pusat," ucap Refly.
