Virus Corona di Balikpapan
UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 7 Ibu Hamil Positif, Rapid Test Wajib Seminggu Sebelum Persalinan
Jumlah ibu hamil terpapar Corona atau covid-19 terus meningkat. Setidaknya hingga saat ini ditemukan 7 kasus di Balikpapan, Kalimantan Timur
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Jumlah ibu hamil terpapar Corona atau covid-19 terus meningkat. Setidaknya hingga saat ini ditemukan 7 kasus di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Hal tersebut kini patut diwaspadai. Sebab, selain lansia dan anak-anak, ibu hamil juga masuk dalam kategori rentan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mengatakan pihaknya akan melakukan skrining untuk mengantisipasi hal ini.
Skrining dengan menggunakan metode Rapid Test telah diwajibkan untuk melakukan pertolongan agar lebih aman.
Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia
Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas
Baik terhadap sang ibu, calon buah hati, beserta perawat yang akan menangani persalinan.
"Memang ada awal pandemi peraturan skrining terhadap ibu hamil memang tidak diberlakukan," kata Wanita yang kerap disapa Dio itu kepada TribunKaltim.co.
"Namun di Balikpapan rupanya banyak ditemukan ibu hamil yang ternyata positif covid-19," sambungnya.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja
Skrining ini akan dilakukan pada trimester akhir menjelang persalinan. Diharapkan satu minggu sebelum taksiran tanggal persalinan sudah melakukan rapid test terlebih dahulu.
Jika memang tidak mampu maka harap disampaikan ke Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, utamanya untuk pasien dengan penerima bantuan iuran (PBI).

Dinas Kesehatan Kota juga secara rutin mendrop Rapid Test gratis bagi pasien tidak mampu di rumah sakit.
"Kalau di bidan memang belum, tapi ini bisa dikomunikasikan. Ini sudah lama berjalan. Biasanya kami selalu mendrop 20 rapid test," jelasnya.