Donald Trump Dapat Kiriman Racun di Gedung Putih, Bila Terhirup Langsung Terbunuh

Kiriman tersebut ditujukan langsung ke Gedung Putih. Racun tersebut dirimkan lewat sebuah paket yang diketahui berasal dari Kanada

JIM WATSON / AFP
Presiden AS Donald Trump 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Amerika Serikat mendapat kiriman berupa racun risin.

Kiriman tersebut ditujukan langsung ke Gedung Putih.

Racun tersebut dirimkan lewat sebuah paket yang diketahui berasal dari Kanada

Sebuah paket berisi racun risin yang dikirim ke Gedung Putih AS berhasil dicegat aparat berwajib.

Dikutip dari CNN, paket itu ditujukan kepada Presiden AS Donald Trump.

Menurut keterangan dua pejabat keamanan terkait, paket itu dites sebanyak dua kali untuk mengetahui kandungan racun risin.

 Kagum dengan Performa Rider Muda, Rossi Prediksi yang Bakal Juara MotoGP Emilia Romagna 2020

 Bukan Marah, Erick Thohir Beri Kewenangan Penuh Ahok Benahi Internal Pertamina, Bisa Panggil Direksi

 Saat Sekarat, Korban Mutilasi Kalibata City Sempat Beri Hal Berharga ke Pacar Laeli Akibat 8 Tusukan

 UFC Fight Night 178, Cukup 17 Detik dengan 1 Pukulan, Monster Khamzat Chimaev Buat KO Meerschaert

Adapun pengetesan dilakukan aparat lantaran semua surat ke Gedung Putih wajib disortir dan diskrining sebelum masuk.

Seorang pejabat penegak hukum AS mengatakan kepada CNN bahwa penyidik sedang menelusuri sumber paket berisi racun risin itu.

Kemungkinan paket beracun yang dikirim ke Trump itu berasal dari Kanada.

Kepala Jubir Menteri Keamanan Publik Kanada Bill Blair, Mary-Liz Power merilis pernyataan soal paket tersebut.

"Kami mengetahui tentang laporan tentang paket yang berisi risin yang diarahkan ke situs pemerintah federal AS."

"Penegakan hukum Kanada bekerja sama dengan mitranya di AS."

"Karena ini adalah investigasi aktif, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut," jelas Mary-Liz.

FBI dan Secret Service turut dikerahkan untuk menyelidiki asal muasal paket membahayakan ini.

Pihak berwenang juga menyelidiki paket serupa yang dikirim ke alamat di Texas.

Mereka menduga pengirimnya sama berasal dari Kanada, jelas pejabat keamanan AS yang terkait.

Risin adalah senyawa alami yang bersifat racun dan merupakan produk sampingan dari pengolahan biji buah jarak.

Jika terhirup, disuntikkan, atau tertelan racun ini bisa langsung membunuh orang tersebut.

Menurut laporan CNN pada 4 Maret 2019, kurang dari satu titik risin dapat membunuh seseorang dalam waktu 36 hingga 48 jam.

Korban akan mengalami kegagalan sistem pernapasan dan gangguan pada peredaran darah.

Biasanya racun ini diberikan guna menteror seseorang yang ditargetkan.

Risin bisa berbentuk bubuk, pelet, asap, atau asam.

Jika tertelan, risin akan mengakibatkan mual, muntah, dan pendarahan internal lambung dan usus.

Kemudian diikuti dengan kegagalan hati, limpa, dan ginjal.

Kematian korban ricin diakibatkan runtuhnya sistem peredaran darah.

"FBI dan U.S. Secret Service dan U.S. Postal Inspection Service sedang menyelidiki surat mencurigakan yang diterima di fasilitas surat pemerintah AS."

Saat ini, tidak ada ancaman yang diketahui terhadap keselamatan publik," kata kantor lapangan FBI di Washington dalam sebuah pernyataan ke CNN.

CNN telah menghubungi Secret Service untuk memberikan komentar.

Beruntung paket itu belum sampai ke tangan Trump, sehingga presiden baik-baik saja.

Dilansir Daily Mail, risin sebelumnya pernah digunakan seseorang untuk meneror politisi AS melalui surat.

Kemudian pada 2014 silam, aktris Shannon Richardson bintang The Walking Dead dihukum karena mengirim amplop berisi risin.

Surat itu ia tujukan kepada Presiden Barack Obama dan Wali Kota New York City, Michael Bloomberg.

Shannon dijatuhi hukuman 18 tahun penjara.

Masih di tahun yang sama, mahasiswa Universitas Georgetown, Daniel Milzman mengaku bersalah atas tuduhan federal setelah sekantong risin ditemukan di kamar asramanya.

Jaksa penuntut mengatakan dia berencana memberikan risin kepada rekannya.

Akhirnya dia dijatuhi hukuman satu tahun dan satu hari di penjara federal.

Kerusuhan di Amerika Serikat Meluas, Donald Trump Kerahkan Seribu Tentara Garda Nasional

Bukan Sosok Sembarangan, Bakal Cawapres Rival Donald Trump Tinggal Lama di Jakarta, Ikut Perang Irak

Pernyataan Presiden AS Donald Trump soal Ledakan di Beirut Justru Bikin Pejabat di Lebanon Khawatir

Kondisi kesehatan Donald Trump sempat disorot 

Sebelumnya kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat disorot. 

Muncul tanda-tanda aneh pada Donald Trump seperti langkah bayi hingga minum air memakai dua tangan, kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat ini disorot.

Mendadak kondisi kesehatan Donald Trump menjadi sorotan setelah Presiden Amerika Serikat ini memperlihatkan gestur aneh dihadapan publik.

Kondisi Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi sorotan, setelah terekam dia minum air memakai dua tangan dan " langkah bayi ", atau berjalan pendek.

Kondisi itu terlihat ketika Donald Trump memberikan pidato dalam upacara kelulusan di Akademi Militer Amerika Serikat, dikenal juga sebagai West Point, di New York.

Saat itu dalam video yang beredar, nampak Donald Trump di sela pidato berusaha mengarahkan gelas ke arah mulutnya.

 

Presiden Amerika Serikat saat minum air menggunakan dua tangan
Presiden Amerika Serikat saat minum air menggunakan dua tangan (Tangkapan layar YouTube)

Namun karena ta berhasil, Donald Trump lantas memakai dua tangan.

Kemudian setelah itu Donald Trump menuruni tangga.

Sorotan kembali muncul karena Donald Trump melakukan " langkah bayi ", atau langkah pendek saat turun.

Beberapa kalangan menduga apakah Presiden Amerika Serikat yang pada Minggu kemarin (14/6/2020) genap berusia 74 tahun punya masalah saraf.

Seperti pernyataan dokter Universitas Yale, Bandy Lee, di mana dia menyatakan sang presiden membutuhkan pemindaian di otak.

Dilansir Daily Mirror, dia sama sekali tidak menyinggung mengenai peristiwa minum air menggunakan dua tangan saat berbicara di upacara kelulusan West Point.

Presiden k-45 Amerika Serikat tersebut baru merespons sorotan bagwa dia melihat kakinya saat menuruni tangga, mengklaim dia "menyesuaikan diri dengan momen".

Dia menjelaskan, tangga yang dia turuni seusai acara tidak hanya curam, panjang, dan tak mempunyai pegangan tangan. Namun juga yang terpenting, licin.

"Hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah 'jatuh' supaya Fake News senang.

Di 10 kaki terakhir saya berlari. Momentum!" jelas dia.

Para pengamat sudah lama berspekulasi bahwa sang Presiden Amerika Serikat itu membutuhkan penanganan medis.

Namun, dia berulang kali menyanggah melalui twit.

 Andai Gagal Buru Bakayoko dan Torreira, AC Milan Alihkan Target ke Pemain Liga Inggris Asal Kamerun

 Nasib Nastiti Wikan, Jawab 100 Persen Benar di Ujian SKB Belum Tentu Jadi PNS, BKN Beber Penyebabnya

 Kapan Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang IV dan V? Bisa Cek WhatsApp 08119115910

Presiden yang juga taipan real estate tersebut sudah menjadi sorotan setelah dia terekam meminum menggunakan dua tangan pada 2017.

Saat itu, dia menuai perhatian publik karena membutuhkan semua tangannya untuk minum air dari botol di tengah agenda perundingan dagang dengan Jepang.

Kesehatan Presiden Donald Trump menjadi perhatian publik Negeri "Uncle Sam", di mana Gedung Putih setiap tahun merilis hasil tes medisnya.

Penggalang dana kampanye Joe Biden, Jon Cooper menge-twit, ada masalah dengan kondisi kesehatan suami Melania tersebut, dan mempertanyakan apa yang disembunyikan Gedung Putih.

"Cara dia berjalan, cara dia memegang gelas berisi air, kata-katanya yang cadel, pikirannya yang menyimpang.

Apa yang disembunyikan Gedung Putih?" tanyanya.

Sebelumnya Gedung Putih sempat merilis pernyataan bahwa kondisi Donald Trump baik-baik saja, di mana yang bersangkutan juga menegaskan dia fit.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Jenis Racun yang Dikirim ke Kantor Presiden AS Donald Trump, Jika Dihirup Langsung Bikin Tewas, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/09/20/ini-jenis-racun-yang-dikirim-ke-kantor-presiden-as-donald-trump-jika-dihirup-langsung-bikin-tewas?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved