Mahfud MD Bocorkan 4 Alasan Jokowi Tak Tunda Pilkada Serentak, Tiru Amerika Serikat dan Negara Lain
Mahfud MD bocorkan 4 alasan Jokowi tak tunda Pilkada Serentak, tiru Amerika Serikat dan negara lain
Diantaranya seperti yang dilangsungkan di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Polandia, Malaysia, hingga Amerika Serikat.
Berkaitan dengan hal ini, KPU telah mengajukan alternative pelaksanaan Pilkada termasuk yang pada tanggal 9 Desember 2020.
“Tahun 2021 juga tidak ada yang menjamin pandemi akan selesai, maka kita mengambil skenario optimis dengan mengambil opsi menunda dari September 2020 ke Desember 2020, jadi kita sudah menunda Pilkada sesuai undang-undang,” kata Tito Karnavian.
• TERJAWAB Kapan Pengumuman Prakerja Gelombang 9, Login www.prakerja.go.id, Info Prakerja Gelombang 10
Respon Rocky Gerung
Pemerintah Pusat melalui Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memastikan bahwa gelaran Pilkada Serentak tahun ini tetap akan digelar pada 9 Desember 2020.
Padahal di satu sisi, banyak pihak yang menolak atau menyarankan supaya Pilkada Serentak 2020 bisa ditunda.
Di antaranya disuarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU), Muhammadiyah, Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi ( Perludem), dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Mereka kompak memiliki alasan karena dapat mengundang kerumunan.
Khususnya pada saat kegiatan kampanye, sehingga meningkatkan risiko penularan covid-19.
Pengamat Politik Rocky Gerung lantas memberikan pandangannya.
Menurut Rocky Gerung, yang harusnya ditunda bukanlah Pilkades, melainkan Pilkudu.
Dirinya menyebutnya sebagai Pemilihan Kepala Dungu.
"Ya mustinya yang ditunda itu Pilkudu, Pemilihan Kepala Du***," ujar Rocky Gerung.
"Tetapi rupanya itu enggak ditunda juga."