Resesi di Depan Mata, Sri Mulyani Beber Kuartal III Kontraksi 2,9 persen, Simak Bocoran Kuartal IV
Resesi di depan mata, Sri Mulyani beber kuartal III kontraksi 2,9 persen, simak bocoran kuartal IV
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Resesi di depan mata, Sri Mulyani beber kuartal III kontraksi 2,9 persen, simak bocoran kuartal IV.
Indonesia akhirnya segera masuk ke jurang resesi.
Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani memerkirakan kuartal III pertumbuhan ekonomi akan terkontraksi hingga 2,4 persen.
Diketahui, banyak negara dunia mengalami resesi akibat pandemi Virus Corona atau covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020.
Bendahara Negara itu mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen.
• Lengkap, Daftar 38 Daerah Zona Merah Virus Corona Baru di Indonesia, Wiku: Jangan Saling Menyalahkan
• Akhirnya Megawati dan Puan Maharani Turun Langsung ke Pilkada Solo, Jadi Jurkam Putra Presiden
• Bupati Berau Tutup Usia, Masa Kecil Mirip Si Bolang, Muharram Nekat Lompat Jembatan dan Nyaris Mati
• Di Sidang, Jerinx Kembali Tak Tinggal Diam, Keberatan Soal Dakwaan yang Ada Kata Kacung Tak Dibaca
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan berada di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.
Angka tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi awalnya yakni sebesar minus 2,1 persen hingga 0 persen.
Adapun keseluruhan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
Sebelumnya, proyeksi Sri Mulyani berada di kisiaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.
"Kementerian Keuangan merevisi forecast untuk September, sebelumnya untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.
Forecast terbaru September untuk 2020 di minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Selasa (22/9/2020).
Dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif di akhir tahun, Sri Mulyani mengatakan pada kuartal III dan IV maka pertumbuhan ekonomi juga bakal negatif.
Sebelumnya, Sri Mulyani selalu optimistis pada kuartal IV perekonomian masih bisa tumbuh positif.
Meski, pemerintah masih mengupayakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV mendatang bisa mendekati 0.
"Ini artinya negatif teritori kemungkinan akan terjadi pada kuartal III dan juga masih akan berlangsung kuartal IV, yang kita upayakan untuk bisa dekati 0 atau positif," kata dia.
Sri Mulyani pun merinci berdasarkan komponen pendorong pertumbuhan ekonomi, untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan negatif di kuartal III yaitu minus 3,0 persen hingga minus 1,5 persen.
Sebelumnya di kuartal II, konsumsi juga minus 5,6 persen.
Hanya komponen konsumsi pemerintah yang diperkirakan masih positif 9,8 persen hingga 17 persen di kuartal III.
Sebelumnya di kuartal II, konsumsi pemerintah minus 6,9 persen.
• Sempat Dampingi Menteri Jokowi, Bupati Berau Wafat Akibat covid-19, Muharram Tak Ingin Dirawat Lama
Investasi diperkirakan minus 8,5 persen hingga minus 6,6 persen di kuartal III.
Begitu juga dengan ekspor yang diperkirakan minus 13,9 persen hingga minus 8,7 persen.
Impor juga diperkirakan minus 26,8 persen hingga minus 16 persen.
Warga Tak Perlu Panik
Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 diperkirakan akan melanjutkan kinerja negatif, setelah pada kuartal II-2020 tumbuh negatif 5,32 persen.
Sehingga, Indonesia memiliki potensi besar untuk masuk ke jurang resesi.
Kendati demikian, ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual menilai, masyarakat tak perlu panik jika Indonesia benar-benar mengalami resesi.
Lantaran kondisi pelemahan ekonomi dialami hampir seluruh negara di dunia.
Menurut Bank Dunia ada 92,3 persen negara di dunia yang mengalami pelemahan ekonomi bahkan resesi.
"(Masyarakat) enggak perlu panik, karena kejadian ini kan tak terduga, bahwa akan ada wabah yang berakibat mendorong pelemahan ekonomi," ujar David kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2020).
• Mahfud MD Bocorkan 4 Alasan Jokowi Tak Tunda Pilkada Serentak, Tiru Amerika Serikat dan Negara Lain
Di sisi lain, berkaca pada realiasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020, ekonomi Indonesia cenderung lebih baik kondisinya ketimbang negara lain, seperti Filipina yang pertumbuhan ekonominya negatif 16,5 persen, Malaysia 17,1 persen, Thailand 12,2 persen, dan Singapura 13,2 persen.
"Jadi ada negara-negara yang lebih parah dari Indonesia, dan kita hanya (pertumbuhan ekonomi minus) single digit di kuartal II," imbuh dia.
Sementara itu, kata David, pemerintah juga terus berupaya untuk mendorong perekonomian dengan mengambil beragam kebijakan.
Mulai dari pemberian bantuan sosial, insentif bagi UMKM, hingga penyaluran dana ke masyarakat melalui cash for work atau pencairan secara tunai untuk program padat karya.
"Karena pemerintah juga sudah antisipasi lewat belanja yang terus diperkuat," kata dia.
David sendiri memproyeksikan perekonomian Indonesia memang masih lemah di kuartal III-2020 sehingga kinerjanya akan negatif.
Namun, tetap akan lebih baik dari kinerja ekonomi di kuartal II-2020.
Ia mengatakan, usai PSBB dilonggarkan pemulihan ekonomi mulai berlangsung di Juni dan Juli terlihat dari peningkatan belanja konsumen.
Namun sejak pertengahan Agustus kondisinya kembali stagnan.
"Kecenderungan probabilitasnya akan negatif lagi di kuartal III, paling buruknya sekitar minus 3 persen, dan ini enggak mengarah ke angka dobel digit seperti negara-negara lain," pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III mendatang akan cenderung masuk ke skenario batas bawah yakni negatif.
• TERJAWAB Kapan Pengumuman Prakerja Gelombang 9, Login www.prakerja.go.id, Info Prakerja Gelombang 10
Dengan demikian, Indonesia akan masuk definisi resesi secara teknis, yakni perekonomian negatif dalam dua kuartal berturut-turut.
"Kemenkeu memproyeksi pada 2020 pertumbuhan negatif 1,1 persen sampai tumbuh positif 0,2 persen, lower end menunjukkan kuartal III mungkin negative growth," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (2/9/2020).
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Kuartal III Minus 2,9 Persen, Siap-siap Resesi", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2020/09/22/125539726/sri-mulyani-proyeksi-ekonomi-kuartal-iii-minus-29-persen-siap-siap-resesi?page=2.