Polemik Nobar G30S/PKI, Istana Beber Penyebab Jenderal Gatot Nurmantyo Dicopot Jadi Panglima TNI
Polemik Nobar G30S/PKI, Istana beber penyebab Jenderal Gatot Nurmantyo dicopot jadi Panglima TNI.
Sebelum berbicara mengenai hal ini, Gatot mengawalinya dengan kekhawatiran akan bangkitnya Partai Komunis Indonesia gaya baru.
Dan itu terendus semenjak tahun 2008.
Saat itu, Gatot mendapatkan berbagai informasi tentang adanya gerakan tersebut.
"Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia gaya baru. Ini diawali sejak 2008," kata Gatot Nurmantyo.
Meski demikian, saat itu Gatot tidak bisa menyampaikan informasi itu secara terang-terangan.
"Setelah saya mendapat informasi-informasi, sehingga saya memaksakan membungkus semua gerakan ini dengan proxy war.
Karena belum saatnya saya membuka gerakan mereka. Memang gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tetapi dirasakan bisa," jelasnya.
Gatot menyebut, terjadi penyusupan gerakan komunisme di Indonesia.
Ia mencium itu dari sejumlah fenomena yang terjadi sejak 2008.
"Sejak tahun 2008 seluruh sekolah segala tingkatan pelajaran sejarah tenang G30S/PKI ditiadakan.
Ini sesuatu hal yang sangat berbahaya karena kalau yang paling junior adalah kelas enam SD, maka mereka yang duduk di universitas saat ini mereka tidak pernah mengenyam pelajaran tersebut," ujarnya.
Gatot kemudian membuat semacam 'proxy war', dimana ia kerap mengisi kuliah umum dan menyelipkan bahaya kebangkitan komunisme kepada para generasi muda.
"Sehingga pada tahun 2017, bahwa generasi muda 90 persen lebih tidak percaya adanya PKI.
Maka dengan data-data yang ada, pertama kali pada 10 maret 2015, saya masih jabatan Pangkostrad saya beranikan memberikan kuliah umum tentang proxy war di UI (Universitas Indonesia).
Baca juga: Bisa Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk. Ini Cara Mudah Bisa Dilakukan untuk Menghidari Gigitan Nyamuk