Rincian Kekayaan Putra Sulung dan Menantu Jokowi Dibeber KPK, Bobby Lebih Kaya, Gibran Punya Utang
Rincian kekayaan putra sulung dan menantu Jokowi dibeber KPK, Bobby Nasution lebih kaya, Gibran Rakabuming punya utang
TRIBUNKALTIM.CO - Rincian kekayaan putra sulung dan menantu Jokowi dibeber KPK, Bobby Nasution lebih kaya, Gibran Rakabuming punya utang.
Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN.
Begitu pula dengan menantu Jokowi, Bobby Nasution yang maju di Pilkada Medan.
Diketahui, Gibran Rakabuming maju di Pilkada Solo bersama Teguh Prakosa.
Komisi Pemberantasan Korupsi merilis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan menantu Jokowi, Bobby Nasution.
Gibran dan Bobby menyetor LHKPN mereka dalam rangka kontestasi Pilkada 2020.
Gibran maju sebagai calon Wali Kota Solo sedangkan Bobby maju sebagai calon Wali Kota Medan.
• Salah Satunya Harus Cek Ulasan Produk, Ini Cara Aman Beli Barang Elektronik Secara Online
• Bayi Mungil Ditemukan di Teras Rumah Warga Balikpapan, Soal Adopsi Tunggu Proses Penyelidikkan
• Tanggapi Pidato Jokowi di PBB, Rocky Gerung: Negeri Ini Terpecah Belah, tapi Presiden Ingatkan PBB
Dikutip dari situs elhkpn.kpk.go.id, Gibran tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 21.152.810.130.
Sementara itu, total harta kekayaan Bobby berjumlah Rp 54.861.280.543.
Harta Gibran Rakabuming
Kekayaan Gibran tersebut terdiri dari lima bidang tanah yang tersebar di Sragen dan Surakarta senilai Rp 13,4 miliar.
Lalu, delapan unit kendaraan bermotor senilai total Rp 682 juta yang terdiri dari tiga sepeda motor jenis Honda Scoopy, Honda CB-125, dan Royal Enfield, serta lima unit mobil berupa dua unit Toyota Avanza, Daihatsu Grand Max, Isuzu Panther, dan Mitsubishi Pajero Sport.
Selanjutnya, Gibran tercatat memiliki harta bergerak lain senilai Rp 260 juta, kas dan setara kas senilai Rp 2.154.396.134, serta harta lain senilai Rp 5,552 miliar.
Namun, Gibran tercatat memiliki hutang senilai Rp 895.586.004.
Harta Bobby Nasution
Bobby tercatat memilki delapan bidang tanah yang tersebar di Jakarta, Deli Serdang, Medan, dan Surakarta dengan nilai total Rp 34,175 miliar.
Bobby juga tercatat mempunyai enam unit kendaraan senilai total Rp 1,26 miliar berupa mobil Toyota Kijang Innova, Mitsubshi Lancer, Honda Accord, Suzuki ST100, Nissan Juke, dan sepeda motor Yamaha Mio.
Selain itu, Bobby tercatat memiliki surat berharga Rp 10,5 miliar dan kas senilai Rp 8.926.280.543.
Seperti diketahui, pada Pilkada Kota Solo, Gibran berduet dengan Teguh Prakosa akan menghadapi pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo.
Sedangkan, pada Pilkada Kota Medan, Bobby yang berduet dengan Aulia Rachman menghadapi pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.
• Jadwal Liga Italia Serie A, Link Live Streaming RCTI Inter Milan vs Fiorentina, AS Roma vs Juventus
• TRENDING TWITTER! Mandiri Online Error, Penyebabnya Beredar di Whatsapp, Mandiri Belum Beri Jawaban
Hemat Biaya
Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo menilai, kampanye pada Pilkada Serentak 2020 lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.
Hal tersebut karena momentum pesta demokrasi lima tahunan ini dihelat di tengah pandemi Covid-19.
Kampanye pasangan calon yang biasanya dihadiri oleh ribuan massa pendukung, kali ini jumlahnya dibatasi.
Pembatasan ini untuk menghindari kerumunan massa pendukung. "Pemilu paling irit biaya ini," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/9/2020).
Rudy mengatakan, seandainya pembatasan kampanye pasangan calon kepala daerah diterapkan pada penyelanggaraan pemilu yang akan datang justru lebih baik.
Baca juga; Akhirnya Megawati dan Puan Maharani Turun Langsung ke Pilkada Solo, Jadi Jurkam Putra Presiden
Baca juga; Dewan Riset Daerah Kukar Rekomendasikan Beberapa Hal di Kukar, Seperti Pemindahan Ibu Kota Negara
"Kalau itu diberlakukan selamanya, ya lebih baik," ungkap dia. Disinggung berapa persen pengehamatan biaya kampanye di tengah pandemi Covid-19, Rudy tidak menjelaskan secara rinci.
"Hemat biayanya banyak. Untuk sewa sound system sekarang tidak banyak. Karena tidak mengundang massa," jelas dia.
Meski demikian, jelas Rudy, silaturahmi kepada tokoh masyarakat terus dijalankan untuk memenangkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa.
Rudy menargetkan perolehan suara Pilkada Solo 2020 sebesar 92 persen. Target ini ditetapkan dengan mempertimbangkan keberadaan partai pendukung.
"Targetnya PDI-P dapat 62 persen, Golkar 10 persen, PAN 10 persen dan Gerindra 10 persen kan 92 persen itu riil. Kalau mau kerja semua," terang Rudy.
Didukung Fahri Hamzah
Fahri memberikan penjelasannya mengapa ia berubah sikap untuk mendukung Gibran Rakabuming, putra Jokowi di Pilkada Solo.
Hal tersebut bermula ketika Karni Ilyas mempertanyakan sikapnya.
"Dulu Anda diagung-agungkan para netizen tetapi sekarang Anda mendapatkan kritikan. Pertanyaannya ini Anda yang berubah atau netizen yang berubah?" ujar Karni Ilyas.
"Iya semua orang bisa berubah, tak ada yang pasti kecuali perubahan itu sendiri," tegas Fahri Hamzah.
Mantan wakil ketua DPR RI ini menyatakan, posisi dirinya saat ini berbeda karena telah memiliki partai politik dan mempunyai struktur 100 persen di Partai Gelora.
"Mereka punya dinamika yang gak bisa saya kendalikan sepenuhnya karena itu dinamika rakyat. Yang sebenarnya fair terjadi di semua tingkatan. Rakyat memilih siapa yang mau dipilih, terkadang mereka juga memilih kotak kosong," beber Fahri Hamzah.
Fahri menjelaskan, mendukung Gibran Rakabuming merupakan salah satu dinamika rakyat.
• 4,2 Juta GAGAL! UPDATE Pengumuman Prakerja Gelombang 9 di www.prakerja.go.id, Instentif Rp 3,5 Juta
• Mengobati Diabetes hingga Meningkatkan Kesehatan Mata, Deretan 6 Manfaat Kesehatan Buah Kelengkeng
"Saya kira kita semua berubah. Partai Gelora membangun kolaborasi di tingkat bawah, di Sumbawa saya membangun kolaborasi kader partai yang mengusung Nur Salam," ujar Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah saat ini mengkhawatirkan krisis legitimasi kekuasaan di tingkat pusat maupun daerah.
"Kalau kita punya legitimasi kita masih bisa menghadapi krisis ekonomi dan sebagainya. Tetapi sekali kita kehilangan legitimasi itu berbahaya. Krisis ini bisa sebabkan legitimasi di pemerintah pusat," imbuh Fahri Hamzah.
Fahri menilai, saat ini Jokowi harus mengumumkan kondisi yang dihadapi merupakan masalah spesial karena tak pernah dihadapi sebelumnya.
"Karena itu protokolnya gak cuma covid-19, tetapi juga secara umum. Ini yang saya gak lihat karena tak ada sesuatu yang solid," ujar Fahri Hamzah.
Sebelumnya melalui akun Twitter resminya, Fahri Hamzah membela Gibran di Pilkada Solo usai mengkritisinya habis-habisan.
Politisi yang pernah menjadi aktivis 1998 ini masih menyinggung kritikannya terhadap Gibran di masa lampau.
• Legenda AC Milan Jagokan Juventus dan Inter Milan Rebut Scudetto Liga Italia, Alasan Maldini Logis!
• Cek Rekening, BLT BPJS Ketenagakerjaan Cair Hari Ini, Yang Belum Dapat, Coba Cara Ini Pakai Ponsel
Namun, ia pun menyetujui ucapan Gibran soal 'Pilkada bukan dinasti politik'.
"Saya pernah kritik Gibran, kalau maju pilkada bisa berakibat ke arah reputasi bapaknya. Sekarang terbukti rame kan. Tapi, tetaplah itu tidak mengubah makna teoritis terminologi dinasti yang terkait dengan pewarisan dengan darah. Pilkada bukan pewarisan darah. Pilkada bukan dinasti," terang Fahri Hamzah pada Jumat 18 September 2020.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ini Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang Dirilis KPK, Siapa Lebih Banyak?, https://wow.tribunnews.com/2020/09/25/ini-harta-kekayaan-gibran-rakabuming-raka-dan-bobby-nasution-yang-dirilis-kpk-siapa-lebih-banyak?page=all.