Dirut RSKD Balikpapan Sebut Antibodi Mantan Pasien Covid-19 Dianggap Vaksin Alami yang Efektif

Kodim 0905 Balikpapan telah melangsungkan kegiatan Donor Plasma Konvalesen pada Sabtu (30/10/2020). Dalam kesempatan tersebut, Direktur RSUD Kanujoso

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Direktur RSUD Kanujoso Balikpapan, Dr. Edy Iskandar menjelaskan bahwa sampel darah yang sukses diekstrak ke plasma akan digunakan sebagai terapi terhadap pasien-pasien kritis di ICU. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kodim 0905 Balikpapan telah melangsungkan kegiatan Donor Plasma Konvalesen pada Sabtu (30/10/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, Dr. Edy Iskandar, Sp. PD juga ikut hadir.

Ketika diwawancara awak media, Edy Iskandar menuturkan bahwa RSUD Kanujoso Djatiwibowo mengerahkan tim transfusi darah dalam kegiatan tersebut, di mana selama kegiatan berlangsung terpantau sekitar enam orang.

Lebih lanjut, Edy Iskandar menjelaskan bahwa sampel darah yang sukses diekstrak ke plasma akan digunakan sebagai terapi terhadap pasien-pasien kritis di ICU.

Metode terapi plasma ini, kata Edy Iskandar, memberikan peluang harapan hidup sampai puluhan persen. Sehingga peluang kesembuhan juga lebih besar.

Dengan antibodi alami dari mantan Pasien Covid19 yang diberikan kepada pengidap dan selanjutnya memperkuat antibodi pasien positif.

"Jadi bagi pasien-pasien berat, kalau dapat terapi ini nih, khasiatnya sangat manjur untuk mengobati saudara kita di ICU," tuturnya.

Sehingga vaksin plasma mantan pengidap yang diproduksi secara alami dari masing-masing pasien dirasa sangat efektif.

"Dengan adanya antibodi alami ini bisa memberikan harapan hidup sampai 75 persen. Karena selama ini memang belum ada obat yang tepat," ucap Edy Iskandar.

Terkumpul 68 Kantong

Kegiatan donor plasma konvalesen yang digelar Kodim 0905 Balikpapan berakhir kurang lebih pada pukul 11.30 Wita.

Kegiatan yang baru pertama kali dilakukan di Kalimantan Timur ini berlangsung di Aula Makodim 0905 Balikpapan, Sabtu (03/10/2020).

Di awal sambutan, Dandim 0905 Balikpapan, Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa, menargetkan 133 pendaftar dan paling tidak 75 kantong darah yang terkumpul.

Namun hingga acara usai, berdasarkan data Penerangan Kodim 0905, terkumpul kurang lebih 78 pendaftar dan 68 kantong sampel darah yang memenuhi kelayakan untuk donor.

Di mana masing-masing kantong memuat hingga 300cc.

Meski demikian, acara tetap berjalan kondusif.

Dalam wawancara terpisah, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa menyampaikan kegiatan ini memiliki plus-minus.

"Ada dua cara untuk ekstrak plasma. Bisa diambil plasma langsung dari pendonor atau diambil darahnya dulu dan di lab kemudian baru di ekstrak," tuturnya.

Sisi plusnya, lanjut  Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa, dengan metode pengambilan darah terlebih dahulu, jika sampel darah gagal diekstrak dengan plasmanya, maka selanjutnya bisa didonasikan sebagai stok darah di rumah-rumah sakit atau PMI.

Hanya saja, dengan metode ini, akan membutuhkan waktu lama dibandingkan metode pengambilan plasma langsung.

Diberitakan sebelumnya, Kodim 0905 Balikpapan menggelar aksi donor plasma konvaselen di Makodim Balikpapan, Sabtu (3/10/2020).

Sebelum darah diolah menjadi plasma, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi agar sampelnya bisa didonorkan.

Ini disampaikan oleh Dandim 0905 Balikpapan, Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa dalam sambutan kegiatan Donor Plasma Konvalesen. 

Ia menyebut, data pengidap covid-19 dan dinyatakan sembuh, yang diterimanya sebanyak 130 orang.

Namun tidak semua darah pendonor bisa diolah menjadi plasma.

"Kita berharap paling tidak ada 75 plasma yang terkumpul hari ini. Bisa dapat lebih, syukur," tuturnya.

Teknisnya sendiri, pendonor akan mendaftar di meja pendaftaran depan aula. Kemudian mereka akan dipanggil sesuai antrean.

Lebih lanjut, calon pendonor akan diukur tensi darahnya. Untuk batas atas, tensi darah yang dapat mengikuti donor ditentukan 150 mmHg, lalu batas bawah 100 mmHg.

Salah satu dokter yang bertugas mengukur tensi, Yuliana Rejeki, mengungkapkan, "Nanti setelah tensi, akan dicek kadar dan golongan darahnya. Karena kadar darah ini bisa jadi salah satu penyebab gagalnya donor."

Untuk kadar darah sendiri, sambung Yuliana, batas bawahnya 12,5 gm/dL, batas atas 18 gm/, apabila di luar itu, maka mereka tidak diperkenankan ikut donor.

Anggota TNI juga ikut menjadi pendonor plasma konvaselen di Makodim 0905 Balikpapan, Sabtu (3/10/2020).
Anggota TNI juga ikut menjadi pendonor plasma konvaselen di Makodim 0905 Balikpapan, Sabtu (3/10/2020). (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Disamping itu, berat badan dibatasi minimum 50 kg.

"Ini nanti dicek berat badannya. Kalau di bawah 50 kg, tidak bisa. Kalau maksimal tidak ada," ucap Nurul Fatimah, anggota tim dokter lainnya.  

Diberitakan sebelumnya, saat ini sedang berlangsung donor plasma konvalesen yang berlokasi di Aula Markas Kodim 0905 Balikpapan.

Dikutip dari Kompas.com, Plasma konvalesen atau plasma darah dari pasien yang sembuh dari infeksi virus corona dianggap berpotensi menjadi terapi yang aman untuk pasien covid-19.

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang terinfeksi virus SARS-Cov-2 penyebab covid-19 yang dalam penanganan saat ini.

Baca juga: TERUNGKAP Motif Pelaku Vandalisme di Mushala Darussalam, Sulit Kendalikan Emosi dan Tertekan

Baca juga: VIRAL Pesta Pernikahan Berubah Jadi Duka, Pengantin Wanita Meninggal Satu Jam Sebelum Ijab Kabul

Hingga kurang setengah jam berjalan sejak pukul 08.00 WITA, pendonor yang hadir berjumlah sekitar 45 orang.

Tersedia 5 bed digunakan bagi pendonor.

Bagi warga Balikpapan yang berkenan mendonor, berikut persyaratannya, yakni membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP); diutamakan pria, wanita diperkenankan ikut dengan catatan belum pernah hamil; dan pasien covid yang dikonfirmasi positif sebelum bulan September 2020 dan sudah dinyatakan negatif.

"Ini diharapkan bisa terkumpul 75 plasma. Karena tidak semua pendonor bisa diambil darahnya karena pertimbangan tensi dan fisiknya," ucap Komandan Kodim atau Dandim 0905 Balikpapan, Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa dalam sambutannya. (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved