Relawan Samarinda Ikut Bantu Padamkan Kebakaran di Kukar
Kegiatan kemanusiaan tidak menyurutkan langkah relawan di Kota Samarinda untuk membantu sesama.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kegiatan kemanusiaan tidak menyurutkan langkah relawan di Kota Samarinda untuk membantu sesama.
Berbagai bantuan kemanusiaan termasuk bidang kebencanaan, tidak mengenal batas wilayah.
Setelah kejadian rumah yang diduga tersambar petir di Jalan Teluk Kedondong, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (3/9/2020) kemarin sekitar pukul 15.00 Wita.
Baca Juga:SOSOK Cleaning Service Diduga Terkait Kebakaran Kejagung Terkuak, Akses Khusus, Tabungan Rp 100 Juta
Baca Juga:Enam Posko Karhutla Telah Dioperasikan BPBD Berau untuk Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
Relawan Kota Samarinda kembali disibukkan ketika adanya laporan terbakarnya sebuah gudang penumpukan kayu olahan milik Haji Tukimin yang terletak di Jalan Durian, RT 09, Desa Beloro, Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara yang ludes terbakar Sabtu (3/10/2020) sekitar pukul 22.30 WITA.
Tim relawan gabungan yang bergerak dari Kota Samarinda menuju Kabupaten Kukar harus menempuh sekitar satu jam perjalanan darat.
Salah satu relawan yang sempat di wawancarai reporter Tribunkaltim.co, Minggu (4/10/2020) siang, Sabran Aidi selaku Ketua Relawan PM Noor City menceritakan, saat mendapat laporan semalam ia bersama rekan-rekan relawan lain sedang berada di markas.
Melihat api yang semakin membesar dan tak kunjung padam, akhirnya beserta rekan lain ia membawa dua unit mesin portable menuju lokasi kebakaran.
"Kesulitan akses jalan lumpur serta lokasi kebakaran yang letaknya terpencil jauh dari permukiman menjadi kendala tim relawan gabungan. Harus menyeberang sungai dulu," jelas Sabran.
Ia mengungkapkan setelah kebakaran yang terjadi sore harinya di wilayah Sempaja Utara, ia tergerak bersama rekan lainnya karena panggilan hati, walaupun jarak tempuh jauh.
"Kalau sudah panggilan hati, tak ada batas wilayah. Selama bisa membantu, kami berangkat," ucapnya.
Sabran sendiri berangkat dan melalui perjalanan satu jam hingga sampai di lokasi sekitar 00.00 Wita.
"Hampir 5 jam dari pukul 22.30 sampai sekitar 03.30 Wita Minggu (4/10/2020) dini hari barulah api padam dan dilakukan tahap pendinginan," pungkas Sabran.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang menghanguskan tempat penumpukan kayu (somel) yang tepat berada di pinggir sungai ini, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Untuk penyebab pasti sendiri saat ini masih ditangani oleh pihak berwajib (Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)
Baca Juga:Kelurahan Jenebora Sering Kebakaran, Anggota DPRD PPU Minta Pemerintah Fasilitasi Sarana Pemadam
Baca Juga:Kebakaran di Selumit Tarakan Kaltara, Diduga Karena Korsleting Listrik, Bermula dari Minimarket