HUT Ke-75 TNI 5 Oktober 2020, Sejarah Panjang TNI dari TKR, TRI, hingga ABRI, Diperingati Tiap Tahun
TNI memiliki sejarah panjang seiring perkembangan Indonesia sejak meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini Senin 5 Oktober 2020 adalah hari ulang tahun ke-75 TNI.
Mari kembali mengingat sejarah TNI. Mulai dari TKR, TRI, hingga ABRI.
TNI memiliki sejarah panjang seiring perkembangan Indonesia sejak meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Adapun momen penting yang dijadikan Dirgahayu TNI adalah terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat atau TKR pada 5 Oktober 1945.
• Sejarah Hari Ini, 2 Oktober, Hari Batik Nasional, Pengakuan UNESCO, Sejarah Batik dan Klaim Malaysia
• Sejarah Hari Ini, 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila, Sejumlah Faktanya, Bermula dari Tragedi G30S
• Pertama Dalam Sejarah, Indonesia Putuskan Mundur dari Piala Thomas dan Uber
• Terjawab Besaran Pesangon Karyawan yang Kena PHK di Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Sah Makin Sedikit
Selain tanggal tesebut, ada sejumlah momen bersejarah lainnya yang mengisi perjalanan TNI hingga menjadi besar seperti sekarang.
Mari, kita mengenal sejarah TNI yang dibentuk mulai dari TKR hingga menjadi tiga angkatan (TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara) seperti saat ini.
Nah, sebeleum bernama TNI seperti sekarang, ada beberapa nama yang dijadikan pengenal keberadaan TNI, seperti ABRI atau Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, atau lainnya.
Berikut ini petikan sejarah penting TNI mulai awal pembentukannya hingga seperti sekarang.
1. Berawal dari TKR
Walaupun 5 Oktober ditetapkan sebagai ulang tahun TNI, namun sejatinya baru sejak 1959 tanggal tersebut mulai diperingati sebagai HUT TNI.
Tanggal 5 Oktober ditetapkan karena pada tanggal tersebut mulai dibentuknya TKR, tepatnya 5 Oktober 1945.
Namun, sebenarnya TKR sudah dirintis sejak 23 Agustus 1945 tapi dengan nama berbeda, yakni BKR atau Badan Keamanan Rakyat.
Adapun tujuan dari dibentuknya BKR yakni demi menjaga kedaulatan Indonesia setelah meraih kemerdekaan.
Saat itu, posisi BKR masih di bawah komando Komite Nasional Indonesia (KNI), organisasi ini ada di tiap daerah.

2. Disetujui Presiden Soekarno