Kuliner Legendaris di Menteng untuk Sarapan, Lezatnya Bubur Ayam HR Sulaiman Jualan Sejak Tahun 1969

Ini kuliner legendaris di Menteng untuk sarapan, Lezatnya bubur ayam HR Sulaiman Jualan sejak Tahun 1969

Editor: Nur Pratama
Instagram @sahabatserbu/@haryanto.wibowo69
Bubur Ayam HR Sulaiman 

TRIBUNKALTIM.CO - Ini kuliner legendaris di Menteng untuk sarapan, Lezatnya bubur ayam HR Sulaiman Jualan sejak Tahun 1969

Bubur ayam HR Sulaiman menjadi salah satu kuliner legendaris di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. 

Kedai bubur ini cukup ramai di kala pagi, terutama saat akhir pekan. Menemani pengunjung sarapan sehabis berolahraga.

Bubur ayam asli Cirebon ini terkenal nikmat dan aroma buburnya harum.

Kedai bubur yang beralamat di Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di samping KFC ini sudah berjualan sejak tahun 1969.

Saya memesan menu bubur ayam dan telur dengan porsi setengah.

Tidak sampai lima menit, hidangan bubur ayam beserta minum langsung tersaji di atas meja.

Semangkuk bubur terdiri dari berbagai topping. Ada cakwe, tongcai, suiran ayam dan emping.

Di dasar mangkuk, terdapat kuning telur mentah yang berasal dari ayam kampung.

Menaker Umumkan Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2, Subsidi Gaji Tahap 5 Terjawab

SMS Bantuan Modal Diterima, Pelaku Usaha Harus Minta Rekomendasi Disperindagkop&UKM; Paser

Terjawab Besaran Pesangon Karyawan yang Kena PHK di Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Sah Makin Sedikit

Ditanya Pilih Duet Sama Lesty atau Nadya, Jawaban Singkat Rizki DA, Sule Singgung Nama Rizky Billar

Jika diaduk, warna putih pucat bubur berubah menjadi agak kuning.

Bagi pengabdi bubur tidak diaduk, pasti agak berat hati untuk melakukannya.

Bila anda tidak rela buburnya teraduk, lebih baik memesan yang tanpa telur.

Namun, rasanya lebih creamy jika memesan menu bubur dengan telur.

Sebelum menyantapnya, kesan pertama yang saya dapatkan adalah aroma harum bubur.

Menurut salah satu pelayan, Joni, bubur ayam itu harum karena ditanak dengan beberapa rempah.

Berasnya pun berasal dari kualitas super yang didatangkan dari Cianjur, Jawa Barat.

Buburnya memang tawar, tidak terasa gurih. Tidak ada kuah kaldu yang merendam bubur.

Rasa gurih disumbangkan dari suiran ayam dan tongcai, sejenis sawi putih yang diasinkan.

Joni menjelaskan bubur tidak menggunakan garam dan msg. Bubur diolah dengan bahan-bahan alami saja.

"Bubur ini rasanya tawar. Disantap bersama tongcai dan suiran ayam agar terasa gurih karena ayamnya telah dibumbui," jelas Joni kepada TribunJakarta.com pada Kamis (3/9/2020).

Bila kurang gurih, di atas meja tersedia kecap manis, kecap asin, dan lada sebagai penyedapnya. Sambalnya pun juga menjadi kondimen yang melengkapi rasa bubur.

Perbedaan lain, topping cakwe sengaja digiling halus. Ketika dihidangkan, bentuknya sudah tidak mirip seperti irisan cakwe.

Nah, putih telur yang sudah dipisahkan dari kuningnya menjadi salah satu bahan dasar pembuatan cakwe.

Porsi bubur setengah dan telur sudah cukup bikin kenyang.

Selain menu bubur, anda bisa mencoba menu lain di antaranya nasi goreng, mie goreng, dan martabak.

Ada juga roti canai yang menjadi sajian manis karena ditaburi dengan gula.

Namun, bila tak sempat sarapan di sini, tenang saja, kedai bubur ini bahkan ramai di kala jam makan siang dan malam hari.

Artikel ini telah tayang di Tribuntribunjakartatravel.com dengan judul Bubur Ayam Legendaris khas Cirebon nan Harum HR Sulaiman di Cikini

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved