Semarak HUT ke 75 TNI
Rayakan HUT TNI, Kodim 0913/PPU Peringati Secara Virtual Bersama Bupati PPU Abdul Gafur Masud
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2020 di Kabupaten Penajam Pase Utara (PPU) Kalimantan Timur
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2020 di Kabupaten Penajam Pase Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) dilaksanakan secara virtual.
Upacara peringatan HUT ke 75 dilaksanakannya di Markas Komando Militer 0913 PPU ( Penajam Paser Utara ), Kalimantan Timur, meski sederhana upacara berlangsung hikmat dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Dipimpin oleh Dandim 0913/PPU, Letkol Inf Dharmawan selaku inspektur upacara serta didampingi oleh Bupati PPU, Abdul Gafur Masud, Wakil Bupati PPU, Hamdam, Kepala Kejari PPU I Ketut Kasna Dedi, Kapolres PPU, Kapolres PPU AKBP M Dharma Nugraha, Wakil Ketua I DPRD PPU, Abdul Rauf Muin serta jajaran petinggi lainnya.
HUT ke-75 TNI tahun 2020 kali ini mengusung tema Sinergi Untuk Negeri yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai inspektur upacara di Istana Negara.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Rapid Test 100 Relawan Lebih, Sasar yang di Garda Terdepan
Baca Juga: Cara Bikin Tubuh Tetap Bugar Selama WFH Kala Pandemi Corona ala Lembaga Anti Doping Indonesia
Baca Juga: Kegunaan Pakai Masker, Mahfud MD Ingatkan untuk Tidak Diserang dan Pindahkan Corona ke Orang Lain
Dalam sambutannya, Presiden RI mengucapkan terimaksih kepada para prajurit TNI yang selalu memenuhi panggilan tugas yang setia mengawal Pancasila NKRI, UUD 1994 dan binaka tunggal Ika.
"Yang dengan penuh kesungguhan bertugas di daerah pedalaman, diwilayah perbatasan, diwilayah terpencil, dipulau pulau terdepan dan bertugas di luar negeri sebagai pasukan pemelihara perdamaian," kata Joko Widodo dalam siaran live virtual HUT TNI ke 75 di Instana Negars, Senin (5/9/2020).
Joko Widodo juga menyampaiakan penghrgaan setinggi tingginya kepada prajurit yang selalu berada digarda terdepan dalam dalam misi kemanusian, serta kepada TNI yang terlibat aktif dalam penangannan korban bencana alam dan kebakaran hutan, dan peran aktif TNI dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.
Adapun Dandim 0913/PPU, Letkol Inf Dharmawan dalam memaknai HUT TNI ke-75 ini bahwa TNI bukan lagi terbilang muda. Menurutnya, kehadiran TNI berawal dari rakyat dan kemerdekaan RI diraih bukan hanya dari TNI tetapi dari Rakyat.
"jaman perjuangan, rakyat memiliki peran besar dalam mewujudkan kemerdekaan. TNI juga lahir dari rakyat," kata Dandim 0913/PPU usai melaksanakan upacara HUT TNI secara virtual.
Sejarah Panjang TNI
TNI memiliki sejarah panjang seiring perkembangan Indonesia sejak meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Adapun momen penting yang dijadikan Dirgahayu TNI adalah terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat atau TKR pada 5 Oktober 1945.
• Sejarah Hari Ini, 2 Oktober, Hari Batik Nasional, Pengakuan UNESCO, Sejarah Batik dan Klaim Malaysia
• Sejarah Hari Ini, 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila, Sejumlah Faktanya, Bermula dari Tragedi G30S
• Pertama Dalam Sejarah, Indonesia Putuskan Mundur dari Piala Thomas dan Uber
• Terjawab Besaran Pesangon Karyawan yang Kena PHK di Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Sah Makin Sedikit
Selain tanggal tesebut, ada sejumlah momen bersejarah lainnya yang mengisi perjalanan TNI hingga menjadi besar seperti sekarang.
Mari, kita mengenal sejarah TNI yang dibentuk mulai dari TKR hingga menjadi tiga angkatan (TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara) seperti saat ini.
Nah, sebeleum bernama TNI seperti sekarang, ada beberapa nama yang dijadikan pengenal keberadaan TNI, seperti ABRI atau Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, atau lainnya.
Berikut ini petikan sejarah penting TNI mulai awal pembentukannya hingga seperti sekarang.
1. Berawal dari TKR
Walaupun 5 Oktober ditetapkan sebagai ulang tahun TNI, namun sejatinya baru sejak 1959 tanggal tersebut mulai diperingati sebagai HUT TNI.
Tanggal 5 Oktober ditetapkan karena pada tanggal tersebut mulai dibentuknya TKR, tepatnya 5 Oktober 1945.
Namun, sebenarnya TKR sudah dirintis sejak 23 Agustus 1945 tapi dengan nama berbeda, yakni BKR atau Badan Keamanan Rakyat.
Adapun tujuan dari dibentuknya BKR yakni demi menjaga kedaulatan Indonesia setelah meraih kemerdekaan.
Saat itu, posisi BKR masih di bawah komando Komite Nasional Indonesia (KNI), organisasi ini ada di tiap daerah.

2. Disetujui Presiden Soekarno
Nah, ide membuat wadah militer dalam bentuk tentara nasional mulai muncul.
Ide itu dirasa perlu untuk meningkatkan fungsi BKR menjadi lebih luas.
Disepakati oleh mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho dan KNIL yang dulunya tergabung dalam BKR.
Presiden Soekarno yang lebih memilih jalan diplomasi daripada peperangan sempat tak merestui keinginan itu.
Akan tetapi, ia pun merestui pembentukan angkatan perang yang diberi nama Tentara Keamanan Rakyat ( TKR) pada 5 Oktober 1945.
• Kabar Gembira untuk Jutaan Guru Honor, Ada BLT dari Pemerintah, Menaker Berikan Sisa BSU ke Menkeu
• Jelang Penutupan Bursa Transfer, AC Milan Bakal Beri Kejutan, 2 pemain Baru Merapat
• CITRA Positif Mata Najwa Bisa Rusak, Aksi Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong Terawan Disesalkan
• Bantah Tikung Marion Jola, Brisia Jodie Ungkap Hubungan dengan Julian Jacob, Sudah Sama-sama Jomblo
2. Kepala Staf BKR Pertama
Selain itu, latar belakang dibentuknya TKR adalah karena kedatangan tentara sekutu ke Indonesia.
TKR menjadi angkatan perang pertama yang dibentuk oleh Pemerintahan Indonesia.
Lantas, siapakah orang yang pertama menjadi pimpinan TKR?
Mantan Perwira KNIL Mayor Oerip Soemohardjo ditunjuk untuk menjadi Kepala Staf TKR dan mengkoordinasikan keberadaan TKR.
Oerip Soemohardjo langsung mendirikan Markas Besar Umum di Yogyakarta sebagai markas tertinggi TKR.
Dibentuk TKR Jawatan Penerbangan untuk melengkapi sektor udara. BPR Laut juga telah mengubah namanya menjadi TKR Laut.
3. TKR Menjadi TRI
Pada 7 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR).
Di tahun yang sama, nama itu kemudian berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk menunjang standar organisasi militer internasional.
4. Lahirnya TNI
Demi menyatukan barisan-barisan bersenjata lain ke dalam wadah militer nasional, nama TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia ( TNI) pada 15 Mei 1947.
5. Menjadi ABRI
Kemudian, di tahun 1962, upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi di bawah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ( ABRI).
Penyatuan ini dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.
Situasi Indonesia yang memanas pada akhir abad ke-20 juga mempengaruhi keberadaan ABRI.
Pada 1 April, ABRI resmi berpisah dengan Polri.
• 3 Calon Kepala Daerah Pilkada 2020 Meninggal Akibat Covid-19, Dua dari Kaltim: Bontang & Berau
• 9 Juta Pemilik Kartu Keluarga Sejahtera Dapat Bansos Rp 500.000, Cara Bikin KKS, LOGIN SIKS-DATAKU
• SMS Bantuan Modal Diterima, Pelaku Usaha Harus Minta Rekomendasi Disperindagkop&UKM; Paser
• Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan Kehabisan Waktu? 3 Bek Incarannya Abu-abu, Maldini Cek Keuangan
6. Kembali Jadi TNI
Pada Harian Kompas edisi 1 April 1999 memberitakan, pemisahan ini menandai terjadinya pelimpahan wewenang atas pembinaan operasional Polri dan Mabes Polri dari Mabes ABRI ke Departemen Pertahanan dan Keamanan.
Seiring dengan pemisahan ini, nama ABRI pun kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Nah, demikian sejarah TNI dari TKR hingga besar seperti sekarang, Selamat HUT ke 75 TNI 5 Oktober 2020, Dirgahayu TNI.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul HUT ke 75 TNI 5 Oktober 2020, Berikut Sejarah Panjang TNI dari TKR hingga Diperingati Tiap Tahun, https://aceh.tribunnews.com/2020/10/02/hut-ke-75-tni-5-oktober-2020-berikut-sejarah-panjang-tni-dari-tkr-hingga-diperingati-tiap-tahun?page=all.
(TribunKaltim.co/Dian Mulia Sari)