Virus Corona
Belum Dipastikan Halal, Vaksin Covid-19 dari China Tetap Bisa Digunakan, Ma'ruf Amin Beber Alasannya
hingga saat ini perusahaan farmasi Bio Farma terus berusaha menciptakan vaksin Covid-19 yang aman, termasuk kehalalannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Indonesia bakal segera mendatangkan vaksin covid-19 dari China.
Meski demikan vaksin ini diketahui belum dapat dipastikan kehalalannya.
Namun dipastikan hingga saat ini perusahaan farmasi Bio Farma terus berusaha menciptakan vaksin Covid-19 yang aman, termasuk kehalalannya.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/10/2020), Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, untuk menjaga kehalalan vaksin tersebut, pihaknya menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pihaknya juga telah bertemu dengan Ketua MUI sekaligus Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin terkait dengan kehalalan vaksin itu.
"Karena isunya sangat sensitif, kami sudah lakukan audiensi dengan Wapres sekaligus ketua MUI, pihak BPOM dan komisi fatwa," ujar Honesti.
• BOCORAN RESMI Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka Tanggal Berapa, Simak Penjelasan Terbaru Pelaksana
• CATAT! Jadwal Lengkap Liga Champions 2020/2021 Matchday 1: PSG vs MU, Barcelona & Juventus?
• Terjawab Perubahan Hak Libur dan Pesangon Karyawan di UU Cipta Kerja Omnibus Law, Ada yang Hilang
• VIRAL Pria Buang Foto Mantan ke Laut, Terima Kenyataan Pahit Setelah 4 Tahun: Selamat Datang Bahagia
Honesti mengungkapkan dari pertemuan tersebut, Wapres dan MUI sepakat, meskipun vaksin Covid-19 yang tersedia tak halal, namun pemberian vaksin tetap boleh disuntikkan karena dalam kondisi darurat pandemi.
"Pak Wapres arahannya cukup menggembirakan. Kalau vaksin itu halal bagus, tapi kalau belum ada unsur halal dalam kondisi pandemi bisa diberikan vaksinnya. Ini akan menjadi tugas komisi fatwa untuk mensupport program vaksinaksi," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan kepada Menteri Koordinator Bidang Kematiriman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir soal kehalalalan vaksin Covid-19 yang dikirim dari Cina ke Indonesia.
Menurut Ma'ruf, jika memang vaksin tersebut sudah dipastikan halal, maka itu hal yang bagus dan disyukuri.
"Tetapi kalau misalnya tidak halal tidak masalah, karena itu dalam kondisi darurat sehingga kemudian tidak masalah dipakai juga," kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dalam keterangan yang diterima wartawan, Jumat (2/10/2020).
Ketidakhalalan sebuah vaksin karena kondisi darurat, dikatakan Masduki, tak akan menghambat distribusinya.
Namun, untuk mengetahui, hal tersebut, Wapres sudah menginstruksikan agar tim fatwa dan dan LPPOM MUI untum ikut serta dalam kunjungan ke Cina bersama Menko Luhut, Menkes Terawan, dan Basyir.
"Ini yang akan memverifikasi apakah halal atau tidak, tapi itu tak akan menjadi hambatan apa-apa, karena kalau halal alhamdulillah prosesnya begitu saja, tapi kalau enggak halal pun enggak masalah karena darurat sehingga diperbolehkan jadi ini tak akan menghambat apa pun," katanya.
Maka itu, Masduki meminta publik jangan beranggapan terlalu jauh, bahwa kehalalan akan menghambat proses vaksin.
"Sama sekali tidak menghambat karena sekali lagi saya tegaskan kalau tidak halal itu juga darurat, tidak masalah," pungkas Masduki
• DPR RI Minta Rapid Tes, Swab dan Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Warga Kurang Mampu
• Tercatat 1.319 Relawan Dapat Suntikan Vaksin Covid-19, Bio Farma Target 250 Juta Dosis Hiingga 2021
• Mahfud MD Imbau Harus Sabar, Jalankan Protokol Kesehatan Covid-19 Adalah Vaksin Alami
Jokowi Sebut Vaksin Corona Mulai Tersedia Bulan Desember, 180 Juta Orang akan Dapat Suntikan
Kabar bahagia datang dari perkembangan pandemi virus Corona di Indonesia.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memastikan vaksin covid-19 akan segera tersedia dalam waktu dekat.
Joko Widodo menyebut vaksin Virus Corona atau Covid-19 perlu disuntikkan ke 170 hingga 180 juta orang di Indonesia agar efektif menciptakan kekebalan di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan bantuan modal kerja kepada para pengusaha mikro di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Jokowi awalnya menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 akan tersedia pada Desember tahun ini atau Januari tahun depan.
"Kalau vaksin sudah mulai disuntikkan, artinya situasi akan kembali menuju pada normal kembali," kata Jokowi.
"Tapi supaya bapak ibu tahu, yang disuntik itu kurang lebih 170-180 juta. Butuh berapa bulan, ini memerlukan kerja keras kita semuanya," tutur dia.
Jokowi pun meminta para pelaku usaha mikro untuk bertahan sampai vaksin tersedia dan keadaan akan kembali normal.
Jokowi mengaku tahu persis sulitnya para pengusaha di masa pandemi Covid-19 ini.
Kesulitan tak hanya dialami oleh para pengusaha mikro kecil, namun juga menengah dan besar.
"Termasuk negara juga sama. Tak hanya Indonesia tapi 215 negara mengalami kondisi yang sama," kata Jokowi.
Guna membantu para pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi, pemerintah pun memberikan bantuan modal Rp 2,4 juta.
Para pengusaha mikro yang hadir di Istana menerima langsung bantuan itu dalam bentuk tunai.
Sementara jutaan pengusaha mikro lainnya juga mendapat bantuan tersebut dengan ditransfer langsung ke rekening.
"Kita harapkan dengan tambahan bantuan modal kerja ini, Bapak Ibu bisa bertahan, jangan sampai ada yang tutup," ujar Jokowi.
Adapun vaksin yang dijanjikan Jokowi saat ini masih dalam tahap uji klinis. Indonesia menempuh dua jalur dalam mendapatkan vaksin Covid-19.
Untuk jangka pendek, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinovac, dan G42 yang berpusat di Uni Emirat Arab.
Vaksin dari Sinovac kini tengah dilakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.
Sedangkan vaksin dari G42 tengah menjalani uji klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab
Indonesia juga mengembangkan vaksin merah putih yang programnya dijalankan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Saat ini Vaksin Merah Putih baru dalam tahap pengembangan awal dan belum dilakukan uji klinis.
2 Provinsi Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19
Ada 2 provinsi di Indonesia yang jadi prioritas Vaksinasi covid-19.
Seperti diketahui, Indonesia menempuh dua jalur dalam mendapatkan vaksin covid-19.
Untuk jangka pendek, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinovac, dan G42 yang berpusat di Uni Emirat Arab.
Dalam pengembangan vaksin, G42 bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinopharm.
Sedangkan vaksin dari G42 tengah menjalani uji klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab.
Adapun dalam rangka membangun ketahanan nasional, Indonesia mengembangkan vaksin merah putih yang programnya dijalankan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Saat ini vaksin merah putih baru dalam tahap pengembangan awal dan belum dilakukan uji klinis.
Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pulau Jawa dan Bali akan menjadi prioritas Vaksinasi covid-19 pada tahap awal.
Hal itu disebabkan kasus covid-19 paling banyak berasal dari dua pulau tersebut.
"Kenapa Jawa dan Bali, memang sumber covid paling banyak di daerah itu sekarang," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/9/2020).
• Ramalan Zodiak Selasa 6 Oktober 2020, Gemini Terjebak Kedua Kali, Leo jalani Hari yang Menantang
• Soal dan Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Selasa 6 Oktober 2020, Kelas 4-6: Jaring-jaring Makanan
• Suami Sebut Gadis Ring Kayak Gitar Spanyol, Nia Ramadhani tak Cemburu, Ardi Bakrie: Sayang Nggak?
Selain itu, lanjut Luhut, kelompok yang diutamakan untuk mendapat vaksin covid-19 ialah tenaga kesehatan.
Luhut mengatakan tenaga kesehatan harus mendapat vaksin lebih dahulu karena mereka berada di garda depan penanganan covid-19.
"Pertama adalah orang-orang yang bertugas di kesehatan. Itu semua akan kita vaksin. Jadi di daerah jangan sampai nanti ada lagi dokter kita atau perawat kita kena korban dari covid ini. Jadi saya kira top priority kita adalah itu," lanjut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksin Covid-19 Asal China Boleh Digunakan Meski Belum Halal, Ini Alasannya, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/10/05/vaksin-covid-19-asal-china-boleh-digunakan-meski-belum-halal-ini-alasannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Vaksin Covid-19 Akan Disuntikkan ke 180 Juta Orang"