Update Corona di Balikpapan
GAWAT, Kasus Positif Covid-19 Naik Lagi di Balikpapan, Angkanya Capai 24 Orang, Satu Nakes Terpapar
Pada hari sebelumnya, kasus positif covid-19 sempat mengalami penurunan signifikan di Balikpapan. Bahkan statusnya turun jadi zona oranye.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pada hari sebelumnya, kasus positif covid-19 sempat mengalami penurunan signifikan di Balikpapan.
Bahkan statusnya turun jadi zona oranye.
Namun hari ini, Rabu (7/10/2020), kasus baru positif covid-19 naik menjadi 24 kasus di Balikpapan.
Seperti diketahui, Satgas covid-19 Balikpapan kembali merilis kasus covid-19, Rabu (7/10/2020).
Juru bicara Satgas Covid-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, ada 24 kasus pasien terkonfirmasi positif baru.
Kebanyakan kasus masih didominasi oleh riwayat Orang Tanpa Gejala (OTG) yang melakukan isolasi mandiri.
"OTG ada 15 kasus. Disusul 5 kasus suspek, 3 kasus tracing, dan 1 positif tracing tempat kerja," ujar Andi Sri Juliarty di Balai Kota.
Dari jumlah kasus tersebut, mereka yang terkonfirmasi positif Virus Corona lengkap dari berbagai kalangan dan tempat tinggal.
Bahkan tenaga medis, tracing perkantoran, hingga kluster perumahan rupanya masih turut jadi penyumbang kasus.
"Dari jumlah kasus positif masih ada kluster perumahan, dan satu nakes dari tempat kerja, sisanya OTG," katanya.
Adapun jumlah kasus sembuh alias pasien yang telah selesai menjalani isolasi mandiri sebanyak 33 kasus.
"Alhamdulillah juga tidak ada kasus kematian hari ini," tuturnya.
Dengan demikian, secara akumulatif kasus terkonfirmasi positif hingga hari ini berjumlah 3.255 kasus.
Sedangkan kasus pasien tengah dirawat berjumlah 192 orang, pasien isolasi mandiri 527 orang, pasien dinyatakan sembuh 2.339 orang, dan pasien positif meninggal dunia berjumlah 197 orang.
Hari sebelumnya, Satgas covid-19 Balikpapan kembali melaporkan perkembangan kasus covid-19 di kota minyak.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan angka kasus kembali turun, Senin (5/10/2020).
"Alhamdulillah kasus hari ini tidak banyak ada 13 kasus, hanya saja angka kematiannya cukup tinggi ada 3 orang," ujarnya.
Dari jumlah kasus tersebut didominasi dengan kluster perkantoran, sebanyak 11 kasus.
Dua sisanya merupakan pasien riwayat Orang Tanpa Gejala (OTG) dan hasil perluasan tracing.
Selain itu, pasien sembuh juga terus bertambah.
Terdapat 37 kasus selesai menjalani masa isolasi.
Di antaranya, 6 pasien berasal dari Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB), dan satu kasus dari RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.
"Sisanya merupakan 30 kasus karantina mandiri," katanya.
Meski begitu, kabar duka kembali datang dari tiga pasien positif yang dinyatakan meninggal dunia.
Ketiganya berjenis kelamin perempuan dan dinyatakan meninggal dunia kemarin di RSKD dan RSUD Beriman.
Mereka adalah BPN 3044 berusia 55 tahun, meninggal dunia pukul 15.38 Wita.
Kedua BPN 2444, perempuan 48 tahun, meninggal dunia pukul 18.09 Wita.
Dan terakhir, BPN 3145 perempuan 74 tahun, meninggal dunia di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo pada 4 Oktober 2020 sekitar pukul 22.16 Wita.
"Keduanya telah dimakamkan sesuai dengan protokol covid-19," jelasnya.
Secara kumulatif jumlah kasus positif Virus Corona mencapai 3.195 kasus dan menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 181 pasien.
Sedangkan yang menjalani karantina mandiri berjumlah 551 pasien.
Sedangkan pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia menjadi 193 kasus.
Turun ke Zona Oranye, Jangan Euforia Dulu
Pekan lalu Kota Balikpapan berhasil mengalami perubahan dan penurunan tingkat kerawanan terhadap covid-19.
Status zona merah yang disandang Kota Minyak selama tujuh bulan belakangan berhasil diturunkan menjadi zona oranye.
Ini tak lepas dari beberapa kebijakan pembatasan dan pengetatan yang telah dilakukan pemerintah.
Menanggapi ini, pihak legislatif pun mengingatkan agar pemerintah tak gegabah untuk langsung memberi kelonggaran terhadap segala aktivitas.
Hal itu disampaikan Syukri Wahid selaku Ketua Pansus Pengawasan Percepatan Penanganan Covid-19 DPRD Kota Balikpapan.
"Kita bersyukur sudah masuk zona orange dari merah. Diharapkan bisa turun lagi. Tapi ini bukan berarti kita mengendorkan dulu,” katanya.
Baca juga: Divonis Bebas, Terdakwa Tagih Utang Istri Kombes Pingsan di Ruang Sidang, Hakim Temukan Bukti Baru?
Baca juga: KISAH PILU Awalnya Hanya Benjolan Kecil di Gusi, Kini Pengaruhi Bentuk Wajah Jurni
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Masih di Bawah Rata-rata Dunia, Ini Kata Jubir Satgas
Menurut laki-laki yang juga berprofesi sebagai dokter gigi ini, perkembangan grafik R-Naught (R0) harus dipantau selama 14 hari ke depan.
Syukri berpesan kepada Pemerintah Kota Balikpapan untuk tidak euforia dulu.
Namun terus mengevaluasi kebijakan selama jangka waktu tersebut.
"Jangan dulu euforia di zona ini. Walikota tetap harus mengevaluasi jangan sampai kemudian dari orange malah mengendorkan protokol kesehatan,” lanjutnya.
Sebagai informasi, ada tiga indikator yang akan menjadi parameter zona dalam mengubah status wilayah terhadap covid-19.
Diantaranya angka positif baru berkurang, angka sembuh meningkat dan angka kematian semakin berkurang.
Apabila dalam jangka waktu dua minggu ke depan Balikpapan bisa bertahan, maka tak tutup kemungkinan Kota Balikpapan bisa turun ke zona kuning.
(TribunKaltim.co/Miftah Aulia)