Demo Tolak UU Omnibus Law

2 Fraksi di DPRD Bontang Tolak Omnibus Law di Hadapan Demonstran, Bakal Ikut Unjuk Rasa Lanjutan

Gayung bersambut, tuntutan aksi mahasiswa dan buruh di Bontang direspon positif beberapa fraksi DPRD Bontang Provinsi Kalimantan Timur

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Ratusan mahasiswa dan buruh bersatu menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Bontang, Kamis (8/10/2020). Mereka tergabung dalam “Aliansi Bontang Melawan”. Pendemo ini menuntut anggota parlemen Bontang menyampaikan aspirasi dan keinginan untuk membatalkan UU Omnibuslaw yang beberapa waktu lalu disahkan DPR RI.TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Gayung bersambut, tuntutan aksi mahasiswa dan buruh di Bontang direspon positif beberapa fraksi DPRD Bontang Provinsi Kalimantan Timur.

Di antaranya fraksi Gerindra Bersama Berkarya dan Fraksi Amanat Hati Nurani Rakyat.

Di hadapan ratusan pasang mata pendemo Agus Haris ( Gerindra ), Raking (Berkarya) dan Irfan (PAN) menyatakan sikap menolak pengesahan UU Omnibus Law.

"Siap sama-sama menolak undang-undang Omnibus Law," seru ketiga wakil rakyat Bontang itu.

Baca Juga: Solidaritas Demo Tolak UU Cipta Kerja di Samarinda, Kumpulkan Sampah dan Murni Inisiatif Sendiri

Bahkan mereka menyatakan anggota DPRD Bontang juga siap mengawal aksi lanjutan pada Senin (12/10/2020) mendatang.

"Terima kasih kepolisian mengawal mahasiswa dan buruh untuk menggugat (UU Omnibus Law). Kami apresiasi mahasiswa, buruh dan masyarakat yang tergabung aliansi, mereka bisa tertib, masuk ke dalam ruangan, tertib bicara, beragumentasi dengan baik, terarah dan terukur," kata Agus Haris, wakil ketua DPRD Bontang.

Ia menegaskan sikapnya baik secara kelembagaan maupun pribadi, yakni turut menolak pengesahan UU Omnibus Law yang disahkan DPR RI beberapa waktu lalu.

Baca Juga: NEWS VIDEO Mahasiswa Sempat Ribut dengan Pedagang Pasar Segiri Saat Demo

Baca Juga: NEWS VIDEO Video Puan Maharani Matikan Mikrofon saat Fraksi Demokrat Interupsi Viral

"Sikap kami, baik secara pribadi, fraksi kami tentu menolak. UU Omnibus Law itu beberapa di dalamnya tak seiring dan sejalan dengan hajat kehidupan orang banyak. Kami rasakan betul, situasi negara, ekonomi susah, sosial tak menentu, hukum juga belum ideal, cara kami mewakili rakyat kami, ya bersama dengan mereka," jelasnya.

Lebih lanjut, Agus Haris menilai aksi yang tersebar di berbagai belahan nusantara merupakan kumpulan keresahan mahasiswa dan buruh yang tak merasakan keadilan di tengah-tengah mereka.

"Aksi tuntutan hari ini. Kami memahami hati, jiwa dan pikiran mahasiswa bersama buruh. Mahasiswa jadi penyambung aspirasi," sebutnya.

Baca Juga: Serikat Buruh Bersama DPR Bentuk Tim Perumus RUU Cipta Kerja

Baca Juga: Buruh Menolak Keras Sistem Kejar Tayang RUU Cipta Kerja yang Dipaksakan Pemerintah dan DPR

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved