4 FAKTA KEBAKARAN Besar di Jayapura, 158 Rumah Hangus & 728 Orang Mengungsi, Dugaan Asal Api Terkuak
Bangunan yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat membesar dan merembet ke rumah lain yang berada di sekitaran TKP.
TRIBUNKALTIM.CO - Kebakaran besar terjadi Kota Jayapura, Papua, Senin (19/10/2020) petang.
Jumlah kerugian materiil yang diakibatkan peristiwa kebakaran di Kota Jayapura, Papua tersebut cukup besar.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menjelaskan, kebakaran terjadi pukul 18.10 WIT.
Berikut sejumlah fakta tentang peristiwa kebakaran di Kota Jayapura, Papua yang sudah dirangkum dari Kompas.com:
Baca juga: Kebakaran Menimpa Toko Ritel di Balikpapan, Karyawan Sebut Awalnya dari Ledakan Sekring Listrik
Baca juga: Belum Ada Keterangan Resmi Penyebab Kebakaran di Gunung Bakaran, Diduga Warga Bakar Sampah
Baca juga: Kebakaran di Bontang Kuala Diduga Gara-gara Arus Pendek, Sumbernya dari Salah Satu Rumah Makan
Baca juga: SOSOK Cleaning Service Diduga Terkait Kebakaran Kejagung Terkuak, Akses Khusus, Tabungan Rp 100 Juta
1. lokasi kejadian
Peristiwa kebakaran terjadi di perumahan nelayan di Dok IX, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Senin (19/10/2020) petang.
Perumahan yang sebagian besar berbahan kayu membuat api cepat menjalar dan menghanguskan 158 rumah.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menjelaskan, kebakaran terjadi pukul 18.10 WIT.
2. Dugaan sumber api
Saat warga, Muhammad Saleh mendengar suara teriakan "bau hangus" dari warga.
Kemudian terjadi percikan api dari kabel listrik di platfon rumahnya.
Saleh keluar rumah dan melihat api mulai menyala.
Saleh langsung berusaha menyelamatkan barang-barang miliknya dan keluar rumah guna meminta bantuan kepada warga sekitar untuk mencoba membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Baca juga: KABAR GEMBIRA, Pemerintah Cairkan 6 Bantuan di Bulan Oktober, Uang Langsung Masuk Rekening
Baca juga: Terjawab, Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11, Kuota Lebih 300 Ribu, Cek prakerja.go.id
Bangunan yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat membesar dan merembet ke rumah lain yang berada di sekitaran TKP.
3. 5 unit damkar diturunkan
"Pukul 18.30 WIT, sebanyak lima unit mobil damkar milik Pemerintah Kota Jayapura beserta 10 unit truk tanki air tiba di lokasi kejadian kebakaran untuk membantu memadamkan api," kata Kamal melalui rilis, Selasa (20/10/2020).
Namun, api justru makin membesar karena banyak rumah yang menyimpan bahan bakar minyak.
Kemudian pada pukul 18.41 WIT, dua unit mobil pemadam tiba di lokasi kejadian guna membantu memadamkan api.
"Baru pada pukul 21.05 WIT api berhasil dipadamkan," kata Kamal.
4. Ratusan rumah hangus terbakar
Akibat kejadian tersebut 158 rumah hangus terbakar, dan 728 orang terpaksa mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: SEGERA, Jadwal Daftar Prakerja, Link Resmi Daftar Kartu Prakerja di www.prakerja.go.id Gelombang 11
Baca juga: ANDA TERMASUK? Pelamar CPNS Merasa Gagal Jangan Sedih Dulu, Bisa Isi Formasi Kosong, Lihat Kriteria
Ditemukan Tewas Berpelukan Saat Kebakaran, Ini Kisah Haru 2 Sahabat di Pematangsiantar
Peristiwa kebakaran lain yang cukup menyita perhatian publik juga terjadi di Kota Pematangsiantar, Minggu (18/10/2020) lalu.
Kisah tragis menimpa dua perempuan, LS (33) dan SML (28), saat terjadi kebakaran rumah di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Minggu (18/10/2020).
Kedua korban yang merupakan sahabat dekat ditemukan tewas berpelukan dengan luka bakar di sekujur tubuh.
Menurut informasi, rumah tersebut mereka sewa bersama untuk jualan pulsa, tabung gas dan bensin eceran.
"Posisi keduanya berdekatan seperti berpelukan, tapi bisa kita lepas. Posisi kedua korban di lantai bawah di pojok dekat kamar mandi," ucap Kapolsek Siantar Martoba, Iptu Amir Mahmud, Minggu (18/10/2020).
Teriakan minta tolong Menurut Amir, keduanya diketahui tinggal di kios tempat para korban memulai usaha bersama.
Lalu, pada sekitar pukul 09.00 WIB, warga sekitar mendengar suara teriakan minta tolong.
Saat dilihat, api sudah berkobar dan melalap kios tersebut.
Angin kencang membuat api semakin cepat membesar.
"Tadi pagi jam sembilan lewat gitu terdengar ada dengar suara minta tolong. Kami lihat ada kobaran api dari bagian bawah rumah sudah terbakar. Apinya langsung besar gitu apalagi angin kencang," ujar Ningsih Simbolon, salah satu warga sekitar.
Setelah api berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran, korban segera dievakuasi ke ruang forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk diotopsi.

Keluarga korban pun berdatangan dan mengaku syok dengan peristiwa tersebut.
Salah seorang keluarga menuturkan, LS dan SML sudah berteman lama.
Keduanya juga bersepakat membuka usaha bersama.
"Kalau Ani (sapaan SML) sudah lama berteman dengan LS. Keduanya buka usaha bersama yakni membuka toko ponsel, menjual gas, dan beberapa barang kelontong lainnya," ujar pria bermarga Zendato.
(Penulis: Kontributor Pematangsiantar, Teguh Pribadi | Editor: David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "158 Rumah Nelayan Terbakar, 728 Orang Kehilangan Tempat Tinggal" dan "Ditemukan Tewas Berpelukan Saat Kebakaran, Ini Kisah Haru 2 Sahabat di Pematangsiantar"