Bukan Menyamar Jadi Mahasiswa, Mabes Polri Jelaskan Langsung Kasus Perwira Dipukul Sabhara Saat Demo

Bukan menyamar jadi mahasiswa, Mabes Polri jelaskan langsung kasus Perwira dipukul Sabhara saat demo

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR)
Polisi berpakaian preman berhasil mengamankan seorang pemuda yang diduga penyusup dalam aksi mahasiswa tolak Omnibus Law di Banjarmasin, Selasa (20/10/2020). KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR 

"Itu ada orangtua lagi sakit. Aku tuntut kalian, polisi," kata Roslina yang saat itu didampingi keluarganya.

Masih marah-marah sambil berjalan

Mengetahui nenek Roslina yang terus emosi, seseorang yang diduga polisi menjawab, seharusnya nenek tersebut memarahi mahasiswa.

Namun salah seorang mahasiswa menimpali dengan meminta aparat menggunakan hati nuraninya.

Kemarahan nenek Roslina belum reda.

Sembari berjalan menuju ke arah simpang Bank Indonesia, ia tetap memarahi aparat.

"Ayah saya ini juga ABRI. Mengabdi juga pada negara," ujar dia.

Baca juga: Daftar Bantuan UMKM Tak Bisa Online, Datang Langsung, Simak Cara Pencairan Banpres Produktif di BRI

Berawal ricuh di tengah demonstrasi

Peristiwa itu merupakan buntut kericuhan dalam demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Simpang Bank Indonesia Kota Jambi, Selasa (20/10/2020).

Mahasiswa sebelumnya sempat berorasi di kantor DPRD Jambi.

Polisi kemudian memukul mundur demonstran dari gedung DPRD ke Jalan RE Martadinata.

Saat itu, aparat menembakkan gas air mata. Beberapa demonstran mundur hingga masuk ke pemukiman.

Namun, polisi diduga menembakkan kembali gas air mata ke pemukiman dan memukuli pendemo yang tertangkap.

Tembakan gas air mata itu memicu kemarahan nenek Roslina yang mewakili warga di pemukiman tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved