Bukan Menyamar Jadi Mahasiswa, Mabes Polri Jelaskan Langsung Kasus Perwira Dipukul Sabhara Saat Demo
Bukan menyamar jadi mahasiswa, Mabes Polri jelaskan langsung kasus Perwira dipukul Sabhara saat demo
"Itu ada orangtua lagi sakit. Aku tuntut kalian, polisi," kata Roslina yang saat itu didampingi keluarganya.
Masih marah-marah sambil berjalan
Mengetahui nenek Roslina yang terus emosi, seseorang yang diduga polisi menjawab, seharusnya nenek tersebut memarahi mahasiswa.
Namun salah seorang mahasiswa menimpali dengan meminta aparat menggunakan hati nuraninya.
Kemarahan nenek Roslina belum reda.
Sembari berjalan menuju ke arah simpang Bank Indonesia, ia tetap memarahi aparat.
"Ayah saya ini juga ABRI. Mengabdi juga pada negara," ujar dia.
Baca juga: Daftar Bantuan UMKM Tak Bisa Online, Datang Langsung, Simak Cara Pencairan Banpres Produktif di BRI
Berawal ricuh di tengah demonstrasi
Peristiwa itu merupakan buntut kericuhan dalam demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Simpang Bank Indonesia Kota Jambi, Selasa (20/10/2020).
Mahasiswa sebelumnya sempat berorasi di kantor DPRD Jambi.
Polisi kemudian memukul mundur demonstran dari gedung DPRD ke Jalan RE Martadinata.
Saat itu, aparat menembakkan gas air mata. Beberapa demonstran mundur hingga masuk ke pemukiman.
Namun, polisi diduga menembakkan kembali gas air mata ke pemukiman dan memukuli pendemo yang tertangkap.
Tembakan gas air mata itu memicu kemarahan nenek Roslina yang mewakili warga di pemukiman tersebut.