Wapres Maruf Amin Buka-Bukaan di Mata Najwa, Bicara Reshuffle: Yang Tahu Pak Jokowi dan Allah Saja

Wapres Maruf Amin buka-bukaan di Mata Najwa, bicara reshuffle: Yang tahu Pak Jokowi dan Allah saja

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Capture YouTube Mata Najwa
Wapres Maruf Amin dan Najwa Shihab 

TRIBUNKALTIM.CO - Wapres Maruf Amin buka-bukaan di Mata Najwa, bicara reshuffle: Yang tahu Pak Jokowi dan Allah saja.

Wawancara khusus Najwa Shihab dengan Wapres Maruf Amin ditayangkan khusus di acara Mata Najwa.

Seperti Indonesia Lawyers Club ( ILC), Mata Najwa juga mengupas setahun perjalanan pasangan Jokowi-Maruf memimpin Indonesia.

Kali ini, Maruf Amin menjawab pertanyaan Najwa Shihab seputar reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Wakil Presiden Maruf Amin menjelaskan wacana perombakan kabinet ( reshuffle) memang belum dibahas dengan dirinya.

Hal itu terungkap dalam tayangan Catatan Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, diunggah Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Sedang Tayang, Mata Najwa Jokowi-Maruf Sampai di Mana? Panggung Rocky Gerung Beraksi, Ada Maruf Amin

Baca juga: Lengkap, Fakta & Kronologi Wanita Terbakar Dalam Mobil, Tangan Terikat Hingga Hubungan dengan Jokowi

Baca juga: Terjawab, Luhut Inisiatori Omnibus Law, Ajak 4 Tokoh Diskusi, Ada Jimly Asshiddiqie, Alasan Serius

Baca juga: Terjawab, Misteri Kematian Kerabat Jokowi yang Terbakar di Mobil, Polisi Temukan Kejanggalan Serius

Diketahui Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sempat menyampaikan wacana reshuffle terhadap jajaran menterinya.

Hal itu lalu diungkit presenter Najwa Shihab.

"Pak Wapres, setelah setahun akan ada reshuffle tidak?" tanya Najwa Shihab.

Maruf Amin menjelaskan hal itu merupakan kewenangan Presiden.

"Itu yang saya belum tahu.

Itu yang tahu Pak Jokowi dan Allah saja," jawab Maruf Amin.

"Itu 'kan hak prerogatif Presiden," tambahnya.

Najwa Shihab lalu mengungkit peran sang Wapres dalam menilai kinerja Kabinet Indonesia Maju.

Hal itu ia singgung mengingat pemerintahan Jokowoi-Maruf sudah berjalan satu tahun sejak dilantik 20 Oktober 2019 lalu.

"Bapak tidak pernah diajak bicara soal evaluasi kinerja menteri-menteri selama setahun ini?" singgung Najwa Shihab.

Maruf Amin kembali membenarkan hal tersebut karena evaluasi kinerja kabinet memang belum dilaksanakan.

"Belum ada, memang belum dilakukan evaluasi karena itu data-datanya akan (dikumpulkan) oleh Presiden," terang tokoh ulama tersebut.

Ia lalu menjelaskan bagaimana proses dirinya terlibat dalam pembuatan kebijakan pemerintah, termasuk terkait reshuffle.

"Biasanya kalau ada hal yang penting baru diajak bicara.
Tentu saya sebagai wapres memberikan saran-saran," terang Maruf Amin.

"Tapi seluruh hal yang menyangkut soal reshuffle itu 'kan hak prerogatif presiden," tambah mantan Dewan Pertimbangan Presiden ini.

Dalam tayangan yang sama, Maruf Amin menjawab tudingan dirinya jarang tampil di depan publik.

Baca juga: Innalillahi, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Abdullah Syukri Zarkasyi Meninggal Dunia

Tidak hanya itu, tokoh agama ini bahkan dinilai kurang terlibat dalam pengambilan kebijakan.

Menanggapi hal itu, Ma'ruf berpendapat hal yang lebih penting adalah tugasnya dalam membantu pekerjaan Presiden.

"Sebab orang melihat itu bekerja atau tidak bekerja hanya dari statement, pernyataan ke publik.

Padahal tidak semua pekerjaan itu harus di-statement kepada publik," kata Ma'ruf.

"Tetapi dikerjakan, memberikan bantuan support, memberikan solusi, memberikan pandangan yang kemudian menjadi satu kebijakan bersama," tambah ulama tersebut.

Sorotan Effendi Gazali

Pakar komunikasi politik Effendi Gazali turut menanggapi satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Rabu (20/10/2020).

Diketahui sebelumnya Jokowi sempat menyebutkan wacana merombak kabinet (reshuffle), terutama terkait penanganan pandemi covid-19.

Menanggapi hal itu, Effendi menyinggung ancaman itu tidak hanya dilontarkan sekali-dua kali, melainkan tiga kali dalam pidato kemarahan Jokowi.

Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, Bek Barcelona Masuk Radar AC Milan, Calhanoglu Bisa Jadi Musuh Milanisti

"Ini sudah tiga kali lebih setidaknya catatan saya bahwa Bapak Presiden itu marah, 18 Juni, 13 Juli, dan 27 Juli," papar Effendi Gazali.

Dalam pidatonya, Jokowi menyebutkan tidak akan segan mengambil langkah reshuffle jika memang diperlukan.

Ancaman itu ia lontarkan kepada jajaran kabinetnya yang dirasa tidak tanggap menangani situasi darurat pandemi covid-19.

Setelah berulang kali marah, pernyataan Jokowi ini dinilai menimbulkan spekulasi di masyarakat.

"Kita semua berspekulasi diganti atau tidak, diganti atau tidak," komentarnya.

Pakar politik itu menilai sudah bukan saatnya lagi reshuffle menjadi sekadar ancaman, tetapi harus ditegaskan dalam suatu keputusan.

Ia menambahkan, meskipun reshuffle tidak jadi dilakukan, harus ada evaluasi khusus.

"Saya rasa, kalau berbasis komunikasi publik ini, memang sudah selayaknya kali ini dilakukan keputusan. Kalau memang mau diganti, itu hak prerogatif presiden," papar Effendi.

"Kalau tidak, kita lakukan perbaikan mendasar," tambah dia.

Ia memberi contoh pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dipimpin Menteri Terawan Agus Putranto.

Kemenkes banyak disorot terkait perannya dalam penanganan covid-19.

Meskipun tidak menunjuk satu tokoh yang harus bertanggung jawab, ia menilai harus ada perbaikan mendasar di Kemenkes.

Baca juga: Jangan Salah, Cara Resmi Daftar BLT UMKM, Bukan www.depkop.go.id, Cek Penerima di eform.bri.id/bpum

"Saya mau langsung saja memberi contoh. Misalnya Kementerian Kesehatan," ungkap Effendi.

Ia menilai Kemenkes seakan terputus kerja sama dengan institusi terkait, seperti para ahli epidemiolog, virolog, pakar kesehatan masyarakat, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam menanggulangi covid-19.

"Saya tidak akan menyebut nama-nama tertentu, tapi untuk perbaikan.

Misalnya perlu jelas kerja sama antara Menteri Kesehatan dengan Council Kedokteran Indonesia yang harus ditegakkan berdasarkan undang-undang yang ada," papar Effendi Gazali.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ditanya Najwa Shihab, Ma'ruf Amin Akui Tak Dilibatkan Jokowi Bahas Reshuffle: Saya Belum Tahu, https://wow.tribunnews.com/2020/10/21/ditanya-najwa-shihab-maruf-amin-akui-tak-dilibatkan-jokowi-bahas-reshuffle-saya-belum-tahu?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved