Masih Pengantin Baru, Seorang Pria di Samarinda Ditemukan Tewas Gantung Diri

Seorang pemuda di Samarinda, Kalimantan Timur yang berstatus pengantin baru ditemukan tewas tergantung pada sebuah pohon ketapang,

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Reporter Tribunkaltim.co dan awak media menyambangi kediaman Morgan yang berada di Jalan Revolusi 2, Gang 15, RT 8, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Minggu (1/11/2020). (TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seorang pemuda di Samarinda, Kalimantan Timur yang berstatus pengantin baru ditemukan tewas tergantung pada sebuah pohon ketapang yang tingginya sekira 10 meter, Sabtu (31/10/2020).

Pemuda tersebut diketahui bernama Bulewong, usia 23 tahun.

Pemuda yang beralamat di Jalan Revolusi II, Gang 15, RT 8, Kelurahan Loa Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda ini diketahui baru saja melangsungkan pernikahan pada Jumat (30/10/2020) pukul 20.00 Wita.

Tubuh Bulewong yang tergantung ditemukan di Jalan Ir Sutami, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, tepatnya di area Kompleks Pergudangan depan Kantor Perusda Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU), Samarinda.

Baca juga: BREAKINGNEWS Diduga Ilegal! Bawaslu Bontang Bubarkan Konferensi Pers LSI Denny JA

Baca juga: Mayat Bocah Asal Malaysia Ditemukan Mengapung di Perairan Sebatik Kaltara, Satu Korban Masih Dicari

"Saya tahu informasi ini karena ditelepon sama Bu Lurah (setempat). Pas saya cek, ternyata benar ada orang gantung diri," ucap Marjudi, Ketua RT 35 Komplek Pergudangan, Minggu (1/11/2020) siang.

Pada saat melihat tubuh pemuda tersebut tergantung, Marjudi langsung menghubungi pihak kepolisian sektor setempat untuk melakukan evakuasi. 

Selang beberapa waktu, petugas berwajib terdiri dari Inafis Polresta Samarinda beserta relawan dan Polsek Sungai Kunjang pun tiba di lokasi kejadian. 

Selain tubuh korban yang tergantung, petugas juga mendapati motor yang digunakan Bulewong merk Suzuki Satria F bernopol KT 2139 II dengan posisi kunci yang masih tertempel di stop kontak.

"Pertama itu ada warga (keluarga korban) lewat, dipinggir jalan ada motornya (korban) tapi tidak ada orangnya. Pas dicari, ketemu dan melihat ada yang gantung diri," tutur Marjudi.

Dari Informasi dihimpun serta keterangan Marjudi, korban pada Jumat malam baru saja melangsungkan acara pernikahan. 

Baca juga: NEWS VIDEO Kecelakaan Beruntun di Tol Jakarta Merak, Truk Dump Lindas Sedan PJR

Baca juga: NEWS VIDEO Satu Rumah Terdampak Akibat Musibah Kebakaran Sebuah Toko di Dekat Pasar Pagi

Almarhum Seperti Gelisah Setelah Menikah

Motif korban nekat mengakhiri hidup, masih menjadi tanda tanya besar.

Peristiwa yang menggegerkan masyarakat Kota Tepian ini terjadi Sabtu (31/10/2020) pukul 06.30 Wita kemarin.

Pemuda 23 tahun, bernama Bulewong diketahui baru melangsungkan pernikahannya sehari sebelum ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Reporter TribunKaltim.co mencoba mencari tahu dan menghimpun informasi dari beberapa pihak termasuk keluarga korban.

Dijelaskan seorang sumber terpercaya yakni Morgan, sepupu dari istri Bulewong.

Almarhum mempersunting Nadia (20) yang juga tetangga satu kampungnya, Desa Salutiwo, Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat (30/10/2020) malam tepat pukul 19.00 Wita.

Beberapa jam sebelum ditemukan tak bernyawa, Morgan juga mengetahui bahwa almarhum telah memeluk agama islam sebelum melangsungkan pernikahan.

"Sebelumnya dia (Bulewong) memang beragama non-muslim. Siang seusai sholat Jumat dia baru berpindah agama sebelum menikah pada malam harinya," ungkap Morgan (47), saat ditemui di kediamannya Jalan Revolusi 2, Gang 15, RT 8, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Minggu (1/11/2020).

Baca juga: Ditalak Abah Sarna yang Berusia 78 Tahun Setelah 22 Hari Nikah, Noni Sampai Tak Nafsu Makan

Baca juga: Ruang Guru dan Perpustakaan Disulap jadi Ruang Kelas, Disdikpora PPU Minta Bantuan Keuangan Rp 100 M

Sambil menunjukkan bukti secarik kertas seperti sertifikat yang tertulis pernyataan berpindah agama, tertera nama Bulewong dan dikeluarkan oleh pengurus Masjid Islamic Center, Kota Samarinda.

Morgan melanjutkan penuturannya.

Setelah almarhum resmi menjadi mualaf, memeluk agama islam, di kediamannya lah almarhum dan sepupunya melangsungkan pernikahan siri tanpa hadirnya kedua orangtua mereka masing-masing.

"Saya sebelumnya bertanya pada dia (almarhum), apakah mendapat restu dari orangtua. Dan dijawab olehnya, bahwa pihak keluarganya sepenuhnya menyerahkan kepada dia. Sebab itulah almarhum berpindah agama sebelum melangsungkan pernikahan," tutur Morgan.

Sikap Bulewong saat itu membuat Morgan berpikir ada yang ganjil dan tidak beres.

Kecurigaan Morgan makin menjadi ketika Bulewong berpamitan padanya usai melangsungkan pernikahan, seperti orang yang sedang gelisah.

Tepat pukul 21.00 Wita Bulewong berpamitan, hingga dini hari pukul 01.00 Wita barulah kembali ke rumah.

"Ia (almarhum) sempat berpamitan pada saya hendak menukar motornya pada salah seorang rekannya. Namun, sejak datang (pulang ke rumah) hingga sampai subuh pukul 05.00 Wita, dirinya (almarhum) tidak tidur. Dan kembali pamit, izin hendak membeli obat," jelas Morgan.

Baca juga: Cinta Ditolak, Pemuda di Sidoarjo Pilih Gantung Diri, Sempat Ancam Saat Utarakan Perasaannya

Baca juga: Istri Tolak Rujuk Kembali, Pria Kepulauan Meranti Depresi dan Memilih Gantung Diri

Tak kunjung pulang hingga matahari hendak terbit, membuat sang istri gelisah.

Ia tak pernah terpikir bahwa ini awal peristiwa suami yang baru menikahinya itu, ditemukan meninggal dunia dengan cara tragis.

Ditambah lagi pemuda yang tercatat juga bekerja sebagai karyawan tambang batu bara di kawasan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara (Kukar) ini tidak membawa ponselnya saat keluar rumah.

Sehingga Morgan dan Istri almarhum sulit untuk mencari keberadaannya.

"Kami mengetahui dari media sosial (Facebook) karena wajahnya (almarhum) terlihat jelas. Saya dan sepupu (istrinya) langsung ke tempat penemuan," ucap Morgan.

Morgan mengaku saat kejadian itu bingung, sebab ia tidak tahu apa yang menjadi alasan serta pemicu almarhum mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

"Sepupu saya, istrinya sampai syok, jadi saya juga tidak bisa menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, bahkan sempat mengurung diri di kamar mandi. Saya curiga ia juga mau gantung diri karena membawa sarung. Sebelumnya dia (Nadia) sempat saya dengar berbicara dengan seseorang melalui telepon dengan nada bicara tinggi,"  kata Morgan.

Jalinan kisah kasih keduanya diketahui sudah terjalin sejak 2014 lalu, tetapi sejak 3 tahun lalu hubungan mereka terpisah jarak lantaran almarhum (Buwelong) merantau, bekerja di Samarinda.

"Nadia ini (istri almarhum) keluarga saya, dia datang kesini (Samarinda) baru beberapa hari yang lalu, hari Selasa (27/10/2020). Yang jemput suaminya (almarhum), sebelum menikah itu, dan ikut tinggal menumpang disini (rumah Morgan). Karena saya merasa tidak enak dengan tetangga kanan-kiri, status mereka juga belum suami-istri jadi saya sarankan untuk menikah," ungkap Morgan.

Meskipun begitu, Morgan tidak tahu apa penyebab pasti yang melatarbelakangi perbuatan nekat Bulewong

"Saya juga tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga Bulewong, karena saya juga tidak tahu," tegas Morgan.

Baca juga: Cai Changpan, Napi Asal China yang Kabur dari Lapas Tangerang Ditemukan Gantung Diri di Hutan

Baca juga: Polisi Pastikan Guru yang Ditemukan Tewas Semalam di Gang II Samarinda Lantaran Gantung Diri

Dikonfirmasi Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol Bambang Budianto, melalui Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Iptu Purwanto juga belum bisa memastikan motif gantung diri yang dilakukan Bulewong.

"Kami masih akan mendalami dari istrinya nanti, karena saat ini istrinya ikut mengantarkan jenazah (almarhum) pulang ke kampung halamannya di Mamuju untuk dimakamkan," jelas Iptu Purwanto, Minggu (1/11/2020).

Sementara dari identifikasi pada Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta tubuh almarhum yang dilakukan Unit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda tidak menemukan tanda kekerasan pada jasad Bulewong.

"Saksi-saksi di TKP yang menemukan juga tidak ada yang menyebutkan jika sebelumnya ada tindak kekerasan yang terjadi di sekitar TKP," tutupnya.

*Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com

(TribunKaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved