Sempat Ditutup di Awal Pandemi, Terminal Sungai Kunjang Terapkan Kapasitas Bus Penumpang Hanya 80%
Kondisi pasca penutupan pada April 2020 lalu, awal munculnya pandemi covid-19 atau Virus Corona di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, tentu ju
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Kondisi pasca penutupan pada April 2020 lalu, awal munculnya pandemi covid-19 atau Virus Corona di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, tentu juga berimbas pada pelayanan di terminal bus.
Terminal Sungai Kunjang, Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, kondisinya tak jauh berbeda dengan terminal lain di Kota Tepian.
Sempat dilakukan penutupan Maret 2020 lalu dan tidak sama sekali melayani trayek karena dilakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), berimbas pada Perusahaan Otobus (PO) swasta serta para sopir bus.
"Maret 2020 awal pandemi, ada sempat kami tutup terminal ini. Tidak lama, Maret sampai April, semua armada tidak jalan," kata Eko Novianto, Operator Terminal Sungai Kunjang.
Setelah April 2020 dibuka, diakui Eko Novianto, semua karena desakan dari para sopir yang banyak menganggur serta pihak PO swasta.
Kemenhub RI sendiri awalnya mengatur penumpang hanya sebesar 50 persen kapasitas sebelum keluarnya regulasi baru yang diterapkan hingga saat ini, yakni 80 persen, serta menerapkan protokol kesehatan dan menyediakan fasilitas penunjang pencegahan covid-19.
"Peningkatan persentase kapasitas penumpang dibarengi protokol kesehatan yang tetap dijalankan, di bus disiapkan hand sanitizer (PO wajib menyediakan), penumpang juga wajib menggunakan masker. Dan mengatur jarak duduk antar penumpang," ujar Eko Novianto.
Disinggung mengenai adanya rapid test atau tes cepat pada kru atau awak yang membawa armada bus, Eko Novianto, mengatakan, PO bus swasta dan yang biasa membawa armada Damri tentunya melalui tes tersebut.
Baca juga: BPO