Lengkap, Hasil Terbaru Pilpres AS, Donald Trump Kejar Suara Joe Biden, Link Live Quick Count
Lengkap, hasil terbaru Pilpres AS, Donald Trump kejar suara Joe Biden, link live quick count
Namun hasil akhir pemilu bisa jadi lain, seperti yang terjadi pada pilpres 2016.
Baca juga: Anti-Mainstream, Daftar 5 Gubernur Berani yang Naikkan UMP 2021 Lawan SE Menaker, Ada Ganjar & Anies
Siapa yang lebih diinginkan untuk menang?
Ekonom dari Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Malik Zaini, mengatakan jika Trump kembali terpilih, dia kemungkinan akan kembali memangkas pajak seperti yang sudah dia lakukan pada periode sebelumnya.
Pada saat yang sama, stimulus fiskal yang direncanakan Trump dalam periode 2021-2024 hanya akan terbatas sekitar US$334 miliar, sebagai konsekuensi berlanjutnya pemotongan yang pajak membuat penerimaan negara lebih rendah.
Sedangkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dalam manifesto kebijakan ekonominya menegaskan akan melakukan kebijakan yang berbeda 180 derajat dengan Donald Trump.
Seperti menaikkan berbagai macam pajak - termasuk pajak korporasi yang diperkirakan akan naik 15% seperti sebelum era Trump dan pajak pendapatan.
Dari sisi belanja negara, Biden yang pernah menjabat sebagai wakil presiden para era Presiden Barack Obama berjanji memberikan stimulus fiskal yang jauh lebih besar dibanding Trump, yakni sekitar US$2,5 triliun selama periode 2021-2024.
Mantan wakil presiden AS, Joe Biden, berjanji memberikan stimulus fiskal yang jauh lebih besar dibanding Trump, yakni sekitar US$2,5 triliun selama periode 2021-2024
"Karena ekonomi Amerika merupakan 30% dari ekonomi dunia. Maka ketika AS melakukan stimulus besar pasti dampaknya akan cukup besar bagi negara emerging market, maupun di seluruh dunia," jelas Ahmad Malik.
Konsekuensi jika Donald Trump menjadi presiden lagi, ujar Ahmad, kemungkinan pemulihan ekonomi akan jauh lebih lamban.
Namun jika Biden yang terpilih, pemulihan ekonomi dunia akan semakin cepat.
Baca juga: Terjawab, Jumlah Upeti Djoko Tjandra ke Petinggi Polri Terlalu Sedikit, Disunat Brigjen Prasetijo
Laporan terbaru lembaga riset Moody's Analytics memproyeksikan ekonomi AS akan tumbuh lebih tinggi jika Biden sebagai presiden AS, yakni naik 4,2% pada periode 2020-2014.
Jika Donald Trump kembali terpilih, ekonomi AS diproyeksikan hanya akan tumbuh sebesar 3% pada periode 2021-2024, menurut laporan Moody's Analytic
Sementara jika Trump kembali terpilih, ekonomi AS diproyeksikan hanya akan tumbuh sebesar 3% pada periode yang sama.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi global sejak tahun 2019 telah mengalami penurunan akibat perang dagang Amerika Serikat dengan China.
Baca juga: Tak Main-Main, Said Iqbal Keluarkan Ancaman Serius Demi UMP 2021 & Omnibus Law, Lumpuhkan Produksi
Perlambatan ekonomi pada tahun 2020 pun diperburuk oleh menyebarnya virus corona yang saat ini telah menjangkiti 213 negara. Bahkan, Indonesia sebagai negara berkembang harus merasakan kontraksi minus 5,23% pada kuartal III-2020.
Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3%.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Pilpres Amerika 2020: Joe Biden Unggul Tipis dengan 225 Electoral Votes, Donald Trump 213, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/11/04/hasil-pilpres-amerika-2020-joe-biden-unggul-tipis-dengan-225-electoral-votes-donald-trump-213?page=all.