LINK Quick Count Pilpres AS, Persaingan Ketat Joe Biden dan Donald Trump, Fenomena Fatamorgana Merah

Persaingan ketat antara Joe Biden dan Donald Trump mulai terlihat. Para pengamat mengkhawatirkan adanya fenomena Fatamorgana Merah.

AFP/MANDEL NGAN AND JIM WATSON
Joe Biden Vs Donald Trump. 

Namun, dapat lebih buruk lagi dengan Trump memimpin jumlah suara pemilihan dan mendeklarasikan kemenangannya sebelum semua suara dihitung, pada Selasa malam (3/11/2020) waktu setempat.

Para analis menganggap hal itu adalah bahaya yang paling masuk akal terjadi dan tanda-tanda ocehan Trump itu katanya sudah dimulai.

Namun, menurut mereka disinformasi itu dapat dihindari dengan meningkatkan kesadaran publik tentang kebenaran penghitungan suara pemilu.

Skenario terburuk itu disebut juga sebagai "fatamorgana merah".

"Fatamorgana merah dikenal seperti penjahat super dan itu sama bahayanya," kata Mantan Menteri Perumahan dan Pengembangan Kota Amerika Serikat era pemerintahan Barack Obama, Julian Castro, dalam sebuah video yang direkam sebagai pengumuman layanan publik kepada para pemilih pekan ini.

“Pada malam pemilihan, ada kemungkinan nyata bahwa data akan menunjukkan Partai Republik memimpin lebih awal, sebelum semua suara dihitung. Kemudian mereka dapat berpura-pura sedang terjadi sesuatu yang jahat saat jumlah (suara) berubah mendukung Demokrat," ujar Castro.

Dalam skenario tersebut, deklarasi kemenangan Trump digaungkan di jaringan TV konservatif, Fox News, dan oleh Partai Republik yang kuat di seluruh AS.

Beberapa hari kemudian, pada saat hasil akhir menunjukkan bahwa sebenarnya Joe Biden yang telah memenangkan kursi kepresidenan, hasil pemilu yang sebenarnya telah terseret ke dalam pusaran disinformasi dan kekacauan.

Bagi beberapa pejabat, skenario itu terlalu realistis untuk diungkapkan dengan kata-kata. Kemungkinan penundaan beberapa hari dalam penghitungan suara diantisipasi di Philadelphia, yang sebagian besar merupakan suara Demokrat yang penting bagi Biden untuk menang di Pennsylvania.

Saat ini negara bagian yang menurut para quants paling mungkin memberi tip pada pemilihan dengan satu atau lain cara.

Setelah menghitung hanya 6.000 surat suara yang tidak hadir dalam pemilu 2016, kota Philadelphia, di mana jumlah Demokrat melebihi jumlah Partai Republik 7:1, berharap untuk menerima dan menghitung sebanyak 400.000 surat suara tahun ini, di tengah pandemi Covid-19 berkecamuk.

Semua surat suara itu akan dihitung di dalam pusat konvensi besar kota di Arch Street, mulai pukul 7 pagi waktu setempat pada hari pemilihan, oleh pasukan petugas pemungutan suara.

Penundaan yang diketahui para pejabat akan diperlukan untuk menyelesaikan penghitungan bisa menjadi waktu yang cukup bagi Trump untuk menabur keraguan tentang hasilnya, sebuah upaya yang telah dimulai oleh capres petahana.

Baca juga: LOGIN prakerja.go.id SEGERA! Prakerja Gelombang 11 Ditutup Siang Ini, 4 November, Kapan Pengumuman?

Baca juga: Habib Rizieq Telah Tentukan Waktu Kepulangan, Naik Saudi Airlines, Sudah Susun Agenda di Indonesia

Baca juga: Jawaban Ayu Ting Ting soal Isu Putus dari Adit Jayusman, Gegara Celetukan Ivan Gunawan

"Hal-hal buruk terjadi di Philadelphia," kata Trump pada debat presiden pertama pada September.

Ia pada saat itu memperingatkan tentang "puluhan ribu surat suara dimanipulasi" dan "mendesak rakyatnya" untuk ke tempat pemungutan suara dengan hati-hati, meskipun tidak ada bukti kecurangan yang meluas di pemilu AS.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved