Belum 7 Hari Meninggal, Makam Dalang Ki Seno Nugroho Didatangi Pria Bertopeng Bawa Dot dan Kerupuk
Jenazah dalang Ki Seno Nugroho dikebumikan di Makam Semaki Gedhe, Yogyakarta, berdampingan dengan makam ayahandanya, Ki Suparman,
Semua sinden berpakaian hitam.
Suasana duka begitu terasa.
Manager Ki Seno Nugroho, Gunawan Widagdo, mengatakan iringan gending karya Ki Joko Poro merupakan permintaan langsung dari almarhum.
Permintaan itu, kata dia, diutarakan pada saat pementasan wayang kulit.
Tahun berapa, Gunawan mengaku tidak ingat.
Tapi yang pasti permintaan itu sempat diutarakan oleh sang Dalang.
"Saat uyon-uyon diutarakan di grup.
Besok kalau saya sudah nggak ada.
diiringi dengan iringan ini," kata Gunawan, menirukan wasiat almarhum Ki Seno Nugroho.
Pihaknya mengaku masih ingat, iringan yang ingin dimainkan dalam bentuk Gending.
Salah satu sinden karawitan Wargo Laras, Tatin Lestari Handayani berulang kali menitikan air mata.
Ia mengaku kaget dan tak mengira dengan kabar kepergian Dalang Ki Seno.
Tatin mengaku ikut bersama Ki Seno Nugroho sudah lebih dari sebelas tahun.
Tepatnya sejak tahun 2009. Menurut dia, kepergian Ki Seno begitu cepat, sebelumnya tidak ada firasat apapun.
"Ketemu terakhir tanggal satu November 20202.
Tidak ada firasat sama sekali.
Mendengar berita (beliau wafat) ini, saya langsung kaget," ujarnya.
Ia sendiri mengaku masih ingat permintaan terakhir dari almarhum.
Menurutnya, Ki Seno menginginkan saat sudah tidak ada, minta diiringan dengan alunan gending.
"Sesok kalau saya sudah tidak ada membunyikan ini (Gending)," ujar Tatin.
Ia mengaku ingin memenuhi permintaan itu.
Gending mengalun pelan saat peti jenazah almarhum Ki Seno diberangkatkan.
Para peziarah menyeka air mata.
Tepat didepan kelompok karawitan, peti almarhum sempat diberhentikan.
Para sinden dan pemain karawitan sesenggukan.
Dalang beken, Ki Seno Nugroho meninggal dunia, pada Selasa (3/11) malam, diusianya yang ke 48 tahun.
Bagi penggemar pertunjukan wayang, nama dalang Ki Seno Nugroho sudah tak asing lagi.
Dalang kelahiran Yogyakarta, 23 Agustus 1972 ini menjadi salah satu sosok dalang yang sukses membuat kesenian wayang kulit dicintai kaum milenial.
Baca juga: Ramalan Zodiak Asmara Sabtu 7 November 2020, Aquarius Paling Harmonis dan Saling Pengertian
Baca juga: Terjawab, Mahfud MD Beber Alasan Pemerintah Tak Aktif Bantu Habib Rizieq Pulang, Video Jadi Pemicu
Baca juga: Jadwal dan Soal TVRI Hari Ini Sabtu 7 November 2020, Link Live Streaming Belajar dari Rumah
Ki Seno Nugroho sukses menyajikan pertunjukan wayang kulit yang memadukan antara gagrak Surakarta dan gagrak Yogyakarta.
Gayanya memainkan tokoh punakawan, Petruk, Semar, Gareng, dan Bagong dengan guyonan yang kekinian menjadi daya tarik tersendiri.
Kiprahnya di dunia pedalangan bukan hanya di Indonesia namun juga sudah merambah daratan Eropa seperti Belanda dan Belgia.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Cerita Dibalik Munculnya Penggemar Ki Seno Nugroho Dipemakaman Mengenakan Topeng
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul HEBOH Pengemar Bertopeng Hitam Ziarah ke Makam Ki Seno, Bawa Dot & Kerupuk, Ternyata Maknanya Pilu, https://style.tribunnews.com/2020/11/06/heboh-pengemar-bertopeng-hitam-ziarah-ke-makam-ki-seno-bawa-dot-kerupuk-ternyata-maknanya-pilu?page=all.