Belum 7 Hari Meninggal, Makam Dalang Ki Seno Nugroho Didatangi Pria Bertopeng Bawa Dot dan Kerupuk

Jenazah dalang Ki Seno Nugroho dikebumikan di Makam Semaki Gedhe, Yogyakarta, berdampingan dengan makam ayahandanya, Ki Suparman,

(TribunJogja/Ahmad Syarifuddin)
Jenazah Alm Ki Seno Nugroho saat hendak dimakamkan 

Tanpa pikir lagi, saya langsung datang," ujarnya.

Baginya, sosok Ki Seno bukan hanya seorang penghibur namun inspirasi dalam hidupnya.

Kecintaannya terhadap kesenian wayang agar tetap eksis di masyarakat menjadi bentuk jasa yang besar.

"Dia ( Ki Seno) sudah menjadi inspirasi saya untuk menjalani hidup.

pernah menyerah mengenalkan kebudayaan wayang hingga diminati lintas generasi.

Tentu, ketekunannya ini bisa menjadi teladan bagi orang seperti saya," ungkapnya.

Meskipun, kini sosok Ki Seno sudah tidak ada lagi.

Namun, pelajaran dari setiap lakon wayang dan pribadinya tetap terkenang di hati penggemarnya.

"Semoga sepeninggalan beliau, akan bertambah banyak lagi lahirnya ' Ki Seno' yang lain. Dan, mampu melestarikan kebudayaan dengan cara yang tepat," pungkasnya.

Jenazah Ki Seno Diberangkatkan ke Makam Diiringi Gending

Jenazah dalang Ki Seno Nugroho dikebumikan di Makam Semaki Gedhe, Yogyakarta, berdampingan dengan makam ayahandanya, Ki Suparman.

Prosesi pemberangkatan dari rumah duka di dusun Gayam, Desa Argosari, Sedayu, Bantul menuju tempat peristirahatan terakhir diiringi dengan alunan gending karya Joko Poro.

Para peziarah tak kuasa menahan tangis.

Gending mengalun pelan bernada pilu.

Dimainkan oleh kelompok karawitan Wargo Laras yang biasa mendampingi dalang Ki Seno saat pentas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved