Sambut Hari Pahlawan, Inilah Pahlawan Sejati di Masa Pandemi Covid-19, Berkorban Waktu Bahkan Nyawa

"Tentunya dalam menghadapi kendala dan masa sulit, khususnya pada tenaga kesehatan yang terpapar. Sehingga kami membuat strategi, bagaimana upaya kami untuk terus bisa melayani," ujarnya.

Kepada tenaga medis yang terpapar, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan.

Ada yang perlu isolasi, ada yang melakukan perawatan. Untuk mengisi kekosongan itu, dia mengambil petugas kesehatan dari ruang rawat inap lainnya.

Juga poliklinik rawat jalan sehingga layanan untuk pasien virus Corona tetap berjalan.

Berikutnya, bantuan pemerintah kota mengalir. Yakni merekrut tenaga kesehatan tambahan, seperti perawat dan tenaga analis.

"Untuk menjaga kesehatan para petugas, kami membuat alur untuk pemeriksaan kesehatan. Ada aplikasi yang bisa diakses oleh semua petugas yang mengalami keluhan," lanjut Ratih Kusuma.

Tim kesehatan, yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat juga dibentuk. Serta K3RS, akronim dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang memonitor kondisi tenaga tersebut.

Ada extra fooding untuk petugas. Fungsinya untuk menjaga daya tahan tubuh.

Dari sisi penggunaan APD, diterapkan per 4 jam diganti. Tenaga medis APD memiliki shift 8 jam kerja, setiap 4 jam bisa mengganti dengan alat yang baru. (*)