Optimalkan Pemeriksaan Sampel Swab, Pemprov Kaltara Segera Punya Laboratorium PCR Mobile
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah melakukan pengadaan alat polymerase chain reaction (PCR) baru. Alat yang didatangkan Pemprov Ka
Penulis: Amiruddin |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR- Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah melakukan pengadaan alat polymerase chain reaction (PCR) baru.
Alat yang didatangkan Pemprov Kaltara berupa kontainer PCR atau Laboratorium PCR Mobile.
Hal itu disampaikan Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi saat ditemui di Tanjung Selor.
"Kita kan sudah ada alat PCR untuk swab, tetapi kemampuannya masih terbatas. Hanya sekira 90 sampel swab yang diperiksa sekali running, dan itu terbilang kecil," kata Teguh Setyabudi kepada TribunKaltara.com, Selasa (10/11/2020).
Makanya, kata dia, untuk testing yang lebih banyak lagi, perlu alat PCR yang lebih besar.
Salah satu opsinya, yakni pengadaan laboratorium PCR kontainer yang bisa digunakan secara mobile.
"Pengadaan kontainer PCR itu sudah masuk penganggaran APBD Perubahan 2020 untuk alokasi penanganan covid-19. Rencananya laboratorium PCR mobile akan ditempatkan di Bulungan, Kaltara," ujarnya.
Mantan Pjs Gubernur Sultra itu berharap, pengadaan laboratorium PCR mobile bisa mengoptimalkan testing atau pemeriksaan sampel swab di Kaltara.
Baca juga: Berita Terkini Kaltara
Selama ini diketahui, sampel swab asal Kaltara diperiksa menggunakan mesin PCR dan TCM di RSUD Tarakan, PCR dan TCM di RS Kota Tarakan, serta TCM di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.
"Harapan kita dengan pengadaan laboratorium PCR mobile ini, sampel swab yang diperiksa bisa lebih banyak, dan proses testing lebih optimal.
Selain testing, upaya penanganan covid-19 berupa tracing dan treatment juga tetap kita lakukan," katanya.
Sebelumnya diketahui, Pemprov Kaltara telah melakukan pengadaan alat PCR.
Baca juga: LOWONGAN KERJA PT Angkasa Pura Supports Buka Lowongan Bagi Lulusan SMA/SMK, Cek Syaratnya
Baca juga: Anggota DRPD Kaltim Belum Bisa Bertemu, Lantaran 2 Mahasiswa dalam Kondisi Reaktif Usai Rapid Test