Virus Corona
Covid-19 Bukan Lagi Pandemi, Ilmuwan Sebut Virus Corona Dianggap Jadi Sindemi, Apa Itu?
Sejak mewabah dari China akhir tahun 2019, covid-19 terus meluas hingga secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya sebagai pandemi
TRIBUNKALTIM.CO - Virus Corona hingga kini masih belum hilang.
Hingga kini puluhan juta orang di dunia sudah terinfeksi virus ini.
Ilmuwan kini menyebutnya tak lagi pandemi Covid-19 tetapi sindemi.
Apa itu sindemi?
Baca juga: Tambah Lagi, Tiga Kasus Baru Positif Covid-19 di Tarakan, Seorang Pasien Corona Meninggal
Baca juga: Seorang Pasien Positif Covid-19 di Tarakan Meninggal Dunia, Punya Riwayat Tekanan Darah Tinggi
Baca juga: UPDATE Covid-19 di PPU, 2 Nakes RSUD Penajam dan Guru Positif, Hari Ini Total 5 Penambahan Pasien
Sejak mewabah dari China akhir tahun 2019, covid-19 terus meluas hingga secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya sebagai pandemi global.
Namun, hampir setahun pandemi covid-19 ini berlangsung, jumlah orang yang terinfeksi di seluruh dunia sudah mencapai angka 50 juta.
Bahkan, hingga kini lebih dari selusin kandidat vaksin covid-19 masih dalam tahap pengujian, beberapa telah hampir menyelesaikan fase 3 atau tahap akhir uji klinis.
Semakin tingginya angka infeksi covid-19, sejumlah negara juga kembali memberlakukan lockdown setelah mencatat rekor penambahan jumlah kasus.
Kendati berbagai strategi dan kebijakan telah dilakukan, sejumlah ilmuwan dan pakar kesehatan menilai hal itu masih terlalu terbatas untuk menghentikan laju infeksi yang disebabkan Virus Corona baru, SARS-CoV-2.
"Semua intervensi kita berfokus pada memotong jalur penularan virus untuk mengendalikan penyebaran patogen," kata Richard Horton, pemimpin redaksi jurnal ilmiah The Lancet, seperti dikutip BBC, Kamis (12/11/2020).
Melihat kondisi covid-19 saat ini, Horton menilai semestinya bukan dianggap sebagai pandemi, melainkan sebagai " sindemi".
Lantas, apa itu sindemi dan bagaimana seharusnya penanganan covid-19 dilakukan?
Sindemi adalah akronim yang berasal dari kata sinergi dan pandemi.
Artinya, penyakit seperti covid-19 tidak boleh berdiri sendiri.
Di satu sisi ada virus SARS-CoV-2, yaitu virus penyebab covid-19 dan disi lain ada serangkaian penyakit yang sudah diidap oleh seseorang.