Desain Jembatan Layang Muara Rapak Balikpapan Direview Ulang, PU Kaltim Sebut Dokumen Dilengkapi

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Pembangunan flyover atau jembatan layang Muara Rapak Balikpapan memasuki tahap revisi review.

Review desain tersebut dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim, karena telah dibuat sejak tujuh tahun yang lalu.

Kepala Bidang Bina Marga PU Kaltim, Irhamsyah, mengatakan, masih ada beberapa syarat yang harus dilengkapi sebelum dibangunnya jembatan layang.

"Desain itu belum mengakomodir terkait dengan gempa. Bangunan struktur bentang panjang, kita lakukan review ulang," ujarnya, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga: Lokasi Flyover Rapak Bakal Ditinjau DPRD Kaltim, Walikota Balikpapan Optimistis Pembangunan Lanjut

Baca Juga: Flyover Muara Rapak Balikpapan Mendesak untuk Dibangun, Komisi III DPRD Kaltim Tinjau Lokasi

Baca Juga: Pemprov Kaltim Bakal Gelontorkan Rp 214 M untuk Pembangunan Flyover di Muara Rapak Balikpapan

Selanjutnya, berkaitan dengan dimensi. Pada desain awal, menggunakan double box girder dengan lebar 17-18 meter.

Kemudian, PU Kaltim menyederhanakan dengan menggunakan propile greader bentang 10-11 meter.

Dari perubahan desain tersebut, juga ada perubahan, yang sebelumnya 2 jalur 4 lajur, kini 2 jalur dan 2 lajur.

Namun dia memastikan tetap aman ketika ada kendaraan yang mogok sebab tak menghalangi kendaraan lain.

"Jika terjadi insiden mogok, kendaraan lagi bisa manuver," katanya.

Selain itu, terkait kelandaian tingkat kemiringan, awalnya di angka 6 persen kini disederhanakan menjadi 3 persen, sehingga kendaraan berat tidak akan kesulitan jika menanjak.

Pembangunan flyover Muara Rapak, lanjutnya, juga harus mengantongi analisa dampak lingkungan (amdal).

Ini sesuai dengan Peraturan Menteri lingkungan hidup tahun 2013 dan 2019. Disebut bahwa bentang di atas 550 meter wajib memiliki analisa dampak lingkungannya.