Penanganan Covid

UPDATE Virus Corona, Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac, 1.620 Relawan Tidak Ada yang Sakit Berat

Harapan bagi Indonesia untuk bisa bebas dari pandemi Virus Corona atau covid-19 menemui titik terang

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MARGARET SARITA
ILUSTRASI Rapid test massal terus dilakukan Dinas Kesehatan Kutim demi mendeteksi dini warga yang terpapar Virus Corona. TRIBUNKALTIM.CO/MARGARET SARITA 

Baca Juga: Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera Sarankan Mahfud MD Temui Rizieq Shihab

Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Bersepakat Akhiri Perang, Sudah Enam Pekan Bertempur

Baca Juga: Pemkab Kukar Buat Pemeliharaan Jembatan Ing Martadipura Kota Bangun, Kirim Personel Atur Lalu Lintas

"Tapi, begitu empat minggu kemudian, peningkatan anti bodi padapenerima vaksin mencapai 97 persen," papar Prof Soedjatmiko.

Prof Soedjatmiko menjelaskan, antibodi yang terbentuk dari vaksin covid-19 Sinovac namanya neutralizing antibody.

Kadarnya cukup tinggi, antara 27 - 63 persen. Sementara yang dibutuhkan untuk melawan virus covid-19 hanya sekitar 10 persen saja.

"Jadi badan obat di negara-negara tersebutmenyatakan bahwa vaksin (Sinovac) pada uji klinik fase II aman dan tampaknya efektif," kata dia.

Prof Soedjatmiko menyebut kelompok usia 18 - 59 tahun menjadi prioritas penerima vaksin covid-19Sinovac.

Ada beberapa pertimbangan kelompok usia ini diprioritaskan untuk menerima vaksin:

Pertama, orang-orang yang berisiko menularkan atau ditularkan Corona, adalah orang-orang yangaktivitasnya tinggi.

Usia 18 - 59 tahun merupakan usia produktif yang memiliki aktivitas atau keseharianyang memang memerlukan mobilitas tinggi.

"Apakah mereka yang bersekolah, apakah bekerja, yangberada di usia produktif, sehingga itu yang mendapat prioritas. Dan itu ternyata di Indonesia demikianjuga," kata Prof Soedjatmiko.
Data yang diperoleh Prof Soedjatmiko dari Penanggulangan covid-19 Indonesia, yang berumur antara 31 - 45 tahun itu yang meninggal karena covid-19 hanya 13 persen.

Di atas 46 tahun sampai di atas 60tahun, itu hampir 71 persen yang meninggal.

Artinya bahwa memang usia-usia produktif itulah yangberpotensi sakit, meninggal, dan menularkan.

Sedangkan yang di bawah 18 tahun itu jumlah yangterinfeksi atau meninggal dunia sangat kecil sekali.
Hal demikian juga dialami oleh berbagai negara.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved