Pilkada Bontang

Neni Sebut Pengangguran Tinggi di Bontang Warisan Pemerintahan Sebelumnya

Calon walikota Bontang nomor urut 02, Neni Moerniaeni mengatakan pengangguran tinggi di Bontang merupakan warisan pemerintahan terdahulu.

Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Pasangan calon Neni-Joni usai Debat Publik Pilkada Bontang, Rabu (18/11/2020) di Hotel Mercure Bontang, Samarinda. TRIBUNKALTIM.CO, MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI 

Baca juga: UPDATE! Fakta Baru, Gisel Sebenarnya Sudah/Belum Menyangkal Video Syur 19 Detik? Begini Kata Polisi

baca juga: Sidang Perdana Mantan Bupati Kutim Ismunandar Beragendakan Pembacaan Dakwaan

Pemberitaan sebelumnya, persoalan tingginya angka pengangguran dan pemberdayaan tenaga kerja lokal di kota Bontang tersaji pada Debat Pilkada Bontang 2020, Rabu (18/11/2020).

Calon walikota nomor urut 01, Basri Rase di hadapan forum Debat Publik Pilkada Bontang mengaku malu Bontang jadi wilayah dengan angka pengangguran tertinggi di Kalimantan Timur.

"Saya malu sebenarnya. Bontang pengangguran tinggi. Kita (Bontang) ini daerah industri. Penduduknya sedikit. Kenapa paling tinggi pengangguran di Kaltim," ujarnya.

Lebih lanjut, Basri menyebut Perda Nomor 10 Tahun 2018 tetap menjadi senjata pemerintah untuk menekan perusahaan yang beroperasi di Bontang. Tak lain kaitannya dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal 70 persen.

"Perda ini bukan untuk dimaini, atau disimpan di laci. Tapi dilaksanakan. Ini menyangkut kesejahteraan masyarajat," ujar mantan aktivis serikat pekerja dan buruh didampingi Najirah Adi Darma, selaku calon wakil walikota.

(Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved