Pilkada Samarinda
Menuju 9 Desember, Pelaksanaan Pilkada 2020, Ketua KPU Samarinda Klaim Telah Siap
Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda ( KPU Samarinda ), beberkan bahwa telah siap pada pelaksanaan Pilkada 2020.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
Diungkapkan oleh Ketua KPU Firman Hidayat, bahwa pada kegiatan simulasi tersebut turut diawasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Samarinda.
Dilanjutkannya, bahwa pada simulasi itu juga memperdayakan semua Sumber Daya Manusi (SDM) dengan real atau nyata, seperti nomor TPS, dan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), serta pemilihnya.
"Nah luas TPS nya dan bagaimana pola dan sistem pemungutannya juga adalah bagian dari simulasi yang real pula," ungkapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co di lokasi sekitar tempat simulasi.
Baca Juga: Ekonomi Kaltim Mulai Membaik, Ekspor Batu Bara dan CPO Menggeliat
Baca Juga: Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera Sarankan Mahfud MD Temui Rizieq Shihab
Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Bersepakat Akhiri Perang, Sudah Enam Pekan Bertempur
Baca Juga: Pemkab Kukar Buat Pemeliharaan Jembatan Ing Martadipura Kota Bangun, Kirim Personel Atur Lalu Lintas
Hanya saja, katanya yang berbeda surat suara yang digunakan yaitu surat suara specimen gambarnya bukanlah gambar orang, tapi gambar wayang dan jumlahnya pun bukanlah tiga Pasangan Calon (Paslon) tapi ada 6 Paslon.
Hal ini dilakukan guna mengihindari asumsi dari pihak luar terkait dengan peralihan suara.
Ketika nantinya disimulasikan tiga Paslon khawatirnya ini akan dijadikan pegangan, sebagai cerminan pada pemilihan 9 Desember nantinya.
"Nah ini adalah upaya - upaya untuk mengaburkan itu. Sehingga kami hanya memperaktikan pemilih saat datang, pemilih antri, pemilih melakukan protokal kesehatan, bagaimana petugas KPPS memperlakukan pemilih yang datang dengan berbagai kasus," ujarnya.
Baca Juga: Pasokan Darah Kian Menipis, PMI Paser Giat Ajak Instansi Lakukan Bakti Sosial
Baca Juga: BREAKING NEWS Ada Pria Menghilang di Perairan Sungai Mahakam Samarinda, Saksi Mengaku Didorong
Ditambahkannya, dengan simulasi ini pula, memberitahu kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang hadir ke kegiatan ini.
"Bagaimana nantinya menyesaikan masalah jika dalam proses benar - benar terjadi hal - hal yang skenariokan itu," sebutnya.