Pilkada Kutim
Penggunaan Bilik Suara Khusus di Pilkada Kutim, Bagi Pemilih Bersuhu di Atas 37,3 Derajat Celcius
Ada hal yang paling mencolok pada simulasi ini yang tentunya ada dalam pemungutan suara nanti yakni bilik khusus bagi pencoblosan.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Ada hal yang paling mencolok pada simulasi ini yang tentunya ada dalam pemungutan suara nanti yakni bilik khusus bagi pencoblosan bersuhu di atas 37,3 derajat celcius.
Hal itu dikarenakan pemilu 9 Desember mendatang dilaksanakan di tengah pandemi Corona atau covid-19. Sabtu (21/11/2020).
Bilik khusus itu berada di luar tenda dengan dilapisi plastik di tiap sisinya.
Bilik suara itu, digunakan untuk pencoblos yang ketika di cek suhu melebihi 37,3 derajat celcius.
Baca Juga: Jelang Pilkada Bontang 2020, Disdukcapil Gencar Serukan Perekaman KTP Elektronik
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Jalan Poros Samarinda Bontang, 2 Motor Adu Banteng dengan Truk, Nyawa Melayang
"Pemilih yang suhunya di atas 37,3 maka dia menggunakan hak pilihnya dengan bilik khusus yang sudah dipisahkan dari bilik pemilih dengan suhu normal di bawah 37,3," ucap Ulfa Jamiatul Farida, S.IP, S.H.I
Jika terdapat pemilih atau pencoblos yang bersuhu di atas 37,3 derajat celcius, maka ia juga akan didampingi oleh petugas TPS selama proses pencoblosan dan tidak memasuki area pemilih atau pencoblos yang bersuhu normal.
Baca Juga: Ekspansi ke Negaranya Presiden Rodrigo Duterte, Alfamart Buka Gerai ke-1000, Serap 8 Ribu Pekerja
Baca Juga: Ada Jasad Wanita di Kamar Kosan Samarinda, Polisi Menduga Dibunuh Suaminya, Kini Diproses Autopsi
Adanya bilik itu menjadi salah satu pencegahan apabila hal-hal tak terduga khususnya menularnya covid-19 bisa dihindari.
Tidak hanya bilik suara khusus beberapa penerapan baru pada proses nanti telah disimulasikan hari ini di Kantor Camat Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Pertama, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Kedua mengukur suhu yang harus di bawah 37,8.
Ketiga, menggunakan sarung tangan yang disediakan.
Baca Juga: Dini Hari, Jasad Pria yang Menghilang di Sungai Mahakam Ditemukan, 100 Meter dari Lokasi Kejadian
Baca Juga: Kronologi Pria Hilang di Sungai Mahakam Samarinda karena Diduga Didorong Orang tak Dikenal
Baca Juga: BREAKING NEWS Ada Pria Menghilang di Perairan Sungai Mahakam Samarinda, Saksi Mengaku Didorong
Selain itu tinta yang biasanya dicelupkan pada jari, karena adanya pandemi tinta diteteskan pada jari ketika telah melepas sarung tangan.
Ulfa juga menambahkan mengenai protokol kesehatan yang lain seperti seseorang yang secara mendadak sakit bahkan pingsan.
"Dalam kondisi seperti ini jika ada yang pingsan seperti simulasi tadi maka akan diterapkan protokol kesehatan dengan petugas KPPS atau linmas menggunakan hasmat untuk mengatasi hal tersebut," ujar Ulfa.
Baca Juga: Pasokan Darah Kian Menipis, PMI Paser Giat Ajak Instansi Lakukan Bakti Sosial
Baca Juga: BREAKING NEWS Ada Pria Menghilang di Perairan Sungai Mahakam Samarinda, Saksi Mengaku Didorong
Ia juga mengatakan bahwa harus mengedepankan protokol kesehatan selama proses pemungutan suara berlangsung.
"Selama proses pemungutan suara kali ini begitu berbeda dengan sangat mengedepankan protokol kesehatan," ujar Ulfa.
(TribunKaltim.co/Dini)